Pentingnya Kemampuan Emotional Intelligence pada Remaja dan Cara Mengembangkannya

pentingnya kemampuan emotional intelligence pada remaja dan cara mengembangkannya

Pentingnya Kemampuan Emotional Intelligence pada Remaja dan Cara Mengembangkannya

Usia remaja merupakan masa transisi dimana seseorang mulai beranjak menuju dewasa. Diusia ini sangat penting untuk memperhatikan bagaimana anak mengelola kecerdasan emosi mereka. Dengan memiliki kecerdasan emosi  yang baik, remaja dapat mengontrol emosi, sikap, dan perilaku mereka dengan bijak. Dalam artikel ini mengupas secara lebih lengkap definisi, pentingnya memiliki kemampuan emotional intelligence pada remaja, serta cara mengembangkannya.

Apa itu Emotional Intelligence?

Emotional intelligence atau kecerdasan emosi memiliki peran yang esensial dalam proses pengendalian diri. Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang untuk memahami, mengelola, dan mengendalikan emosi untuk meningkatkan kesehatan mental. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan lebih sensitif untuk menjaga perasaan orang lain, dan dapat mengelola emosinya saat marah, sedih, maupun senang. Kecerdasan emosi dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang baik dalam hal akademik, kemampuan personal maupun performa mereka.  Menurut Golleman kemampuan kecerdasan emosi merujuk pada suatu kemampuan seseorang untuk menyadari perasaan yang ada pada dirinya sendiri, orang lain, ataupun berupaya untuk mendorong motivasi, dan  mengontrol  emosi dengan bijaksana baik untuk dirinya sendiri maupun berkenaan dengan orang lain. Terdapat lima elemen dalam kecerdasan emosi yang saling mempengaruhi satu sama lain:

Self- Awareness (Kesadaran Diri), berkaitan dengan keterampilan seseorang untuk memahami perasaannya sendiri dan mengenali dampak dari pikiran dan tindakan yang dilakukannya. Dalam hal ini seseorang cenderung melakukan refleksi diri untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.Self-Regulation (Pengaturan Diri), merujuk pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya secara sehat dan terstruktur. Dalam hal ini dibutuhkan keterampilan beradaptasi dalam menghadapi perubahan dan tantangan secara fleksibel.Motivation (Motivasi), berkaitan dengan minat seseorang untuk mencapai tujuannya untuk kepuasan sendiri, bukan karena dorongan dari faktor ekternal. Seseorang perlu memiliki sikap optimis dan selalu berpikir positif dalam menghadapi kegagalan dan tantangan yang dihadapinya.Empathy (Empati) , berkaitan dengan sensitivitas seseorang untuk memahami perasaan orang lain. Kemampuan untuk merespons dengan benar terhadap emosi dan kebutuhan orang lain.Social skills (Keterampilan sosial), yaitu kemampuan seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan baik, dan mengutarakan perasaaannya secara asertif. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan untuk menumbuhkan hubungan yang baik dalam bekerja sama dengan tim maupun saat berperan sebagai pemimpin. Apakah Penting Memiliki Kemampuan Emotional Intelligence Diusia Remaja?

Ya, bagi remaja kemampuan emotional intelligence memainkan peran yang krusial untuk pengembangan diri. Pada masa ini remaja tidak hanya mengalami perubahan fisik saja tetapi juga psikologis dan sosial yang signifikan. Ada beberapa alasan mengapa sangat penting untuk menumbuhkan kemampuan kecerdasan emosi diusia remaja.

Remaja yang memiliki kecerdasan emosi yang baik dapat mengendalikan emosi mereka dengan lebih efektif, dan dapat mencegah perilaku yang impulsif serta konflik intrpersonal.Remaja dapat memahami emosi pada dirinya sehingga dapat membantu mereka mengenali apa kekuatan dan kelemahan diri mereka yang dapat berdampak terhadap pengembangan identitas mereka.Kemampuan untuk bersimpati dengan perasaan orang lain membantu para remaja untuk mendorong hubungan yang baik dengan teman, keluarga maupun masyarakat yang bermanfaat untuk kesejahteraan sosial dan emosi.Remaja dengan kecerdasan emosi yang baik memiliki resiko yang rendah terhadap kesehatan mental dan tingkat stress.Kecerdasan emosi pada remaja berpengaruh terhadap performa akademis yang lebih baik dan karir mereka dimasa depan karena hal tersebut berkaitan dengan pengaturam diri dan motivasi intrinsik yang pada diri mereka dan berdampak terhadap keberhasilan mereka jangka panjang.

Oleh karena itu, mengembangkan kecerdasan emosi di usia remaja dapat membantu remaja menghadapi rintangan dan perubahan yang terjadi diusia mereka sekaligus mempersiapkan mereka untuk kehidupan diusia dewasa yang lebih seimbang dan sukses.

Bagaimanakah Mengembangkan Emotional Intelligence Pada Remaja?

Mengembangkan kecerdasan emosi pada remaja dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut:

1. Melatih kesadaran diri dan refleksi diri. Hal ini dapat membantu remaja untuk mengerti emosi mereka dan mengola emosi secara lebih efektif.  Remaja dapat melakukan aktivitas seperti bermeditasi, yoga, maupun berfokus pada emosi atau perasaan dalam disituasi tertentu.

2. Mengembangkan empati. Kemampuan untuk memahami dan toleransi terhadap perasaan orang lain disebut dengan empati. Menumbuhkan empati dapat berguna untuk remaja agar lebih sensitif terhadap perasaan orang lain serta mengembangkan kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain.

3. Memperkuat kendali emosi dan manajemen stres. Strategi untuk mengendalikan emosi dan mengelola stes dapat dilakukan dngan berlatih pernapasan dalam, berkonsentrasi pada perhatian penuh, dan bersantai dapat megurangi stress.

4. Menjalin komunikasi yang baik dan aktif mendengarkan. Ini adalah keterampilan penting untuk mengembangkan kecerdasan emosi. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan berfokus saat orang lain berbicara, menatap mata pembicara, dan mengekspresikan empati baik secara verbal maupun non verbal.

5. Feedback dan pembelajaran berkelanjutan. Hal ini dapat membantu remaja untuk mengembangkan kecerdasan emosi mereka dengan cara ikut serta dalam proses diskusi, bercerita tentang pengalaman mereka, dan memperoleh feedback dari orang lain, teman, maupuan keluarga.

6. Meningkatkan keterampilan beradaptasi. Remaja yang dapat beradaptasi dengan baik akan lebih mudah untuk menghadapi perubahan di lingkungan mereka secara lebih baik. Oleh karena itu, mereka dapat melatih kemampuan adaptasi disituasi yang berbeda-beda dan menemukan solusi yang terbaik.

7. Membantu anak mengenali emosi. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan lingkungan yang aman dan mendukung, mengenalkan berbagai emosi, membantu anak mengekspresikan emosi mereka, dan mengajak anak untuk bercerita apa yang dirasakannya.

8. Membangun empati pada anak untuk membantu orang lain. Hal ini tidak hanya berkontribusi untuk mengembangkan kecerdasan emosi saja, tetapi juga mendorong remaja untuk menjadi individu yang lebih baik, peduli, dan dapat berinteraksi diberbagai situasi tertentu. Selain itu, hal ini juga dapat membantu remaja menghadapi rintangan yang mereka alami dan menjalin hubungan antar sesama yang erat dan positif.

9. Membiasakan anak untuk berkerja sama. Membiasakan anak untuk bekerja sama melibatkan berbagai aspek kecerdasan emosi seperti komunikasi, empati, dan pengelolaan emosi. Dalam hal ini dapat bermanfaat untuk kehidupan baik dari segi sosial maupun masa depan mereka di dunia profesional. Selain itu, tugas kelompok di sekolah, ikut serta dalam kegiatan organisasi maupun ektrakurikuler dapat menjadi wadah yang baik untuk menumbuhkan keterampilan mereka.

10. Memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Saat orang yang lebih dewasa baik orang tua ataupun guru menunjukkan kecerdasan emosi mereka, remaja akan cenderung mencontoh perilaku mereka tersebut. Memberikan contoh yang baik dalam bertindak tidak hanya memberikan pengajaran yang positif kepada remaja, tetapi juga memberikan arahan praktis bagi remaja dalam meningkatkan emotional intelligence mereka.

Kesimpulannya, emotional intelligence merupakan aspek krusial bagi remaja karena hal ini akan berdampak pada kemampuan mereka dalam mengendalikan diri di lingkungan sosial. Sangat penting bagi remaja untuk meningkatkan kecerdasan emosi mereka agar mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang benar. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, remaja dapat meningkatkan kecerdasan emosi mereka dan menjadi pribadi yang lebih seimbang dan efektif dalam berinteraksi dengan orang lain.

OTHER NEWS

58 minutes ago

Menkeu Minta Persetujuan DPR soal PMN BUMN Rp 6 T di 2024: KAI Paling Banyak

58 minutes ago

Bayi MKA di Sukabumi Meningggal Setelah Imunisasi, Ini Tanggapan Kemenkes

58 minutes ago

Polresta Yogya Turut Selidiki Meninggalnya Atlet Bulu Tangkis Zhang Zhi Jie

1 hour ago

7 Cara Berhemat Ala Anak Kos,Uang Jajan Sisa Banyak Untuk Ditabung,Keuangan di Tanggal Tua Aman

1 hour ago

Kalahkan Jepang di Final,Ini Momen Tim Voli Prancis Angkat Trofi Juara VNL 2024

1 hour ago

PREDIKSI Piala AFF U16 Indonesia vs Australia: Garuda Dapat Ujian,Kejeniusan Nova Arianto Dinanti

1 hour ago

Semifinal Piala AFF U16 Indonesia vs Australia, Nova Arianto Waspadai Postur Tinggi Socceroos

1 hour ago

5 Alasan Mengapa Kamu Butuh Smart TV Baru di Rumah,Jangan Disepelekan

1 hour ago

8 Rekomendasi Film Tayang Juli 2024 di Bioskop yang Menarik Ditonton

1 hour ago

Daftar Mobil Bekas di Bawah Rp 50 Juta, Ada Starlet sampai Accord

1 hour ago

Hasil Copa America 2024: Tanpa Messi Argentina Lolos ke Perempatfinal Usai Bantai Peru 2-0

1 hour ago

Menghadapi Tantangan Karier: Tips dan Trik untuk Sukses di Tempat Kerja

1 hour ago

3 Alat Berat dan 40 Truk Sampah Dikerahan Untuk Mengankut Puing Bekas Lapak PKL Puncak

1 hour ago

BPS: Tingkat Kemiskinan RI Maret 2024 Turun ke Level Terendah dalam Satu Dekade

1 hour ago

Timnas U-16 Indonesia Diminta Tampil Mati-matian Hadapi Australia di Semifinal ASEAN Cup U-16 2024

1 hour ago

Ditjen Pajak Luncurkan 7 Layanan Berbasis NIK Hari Ini

1 hour ago

EURO 2024: Gol Indah Bellingham Selamatkan Inggris dari Ancaman Slowakia,Menang Dramaris 2-1

1 hour ago

Pelunasan Lebih Cepat, Apa yang Harus Dipahami Nasabah?

1 hour ago

Menkopolhukam Klaim PDNS Segera Pulih Bulan Ini

1 hour ago

BRI Beri Tanggapan soal Usulan Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Covid-19

1 hour ago

China Catat Sejarah, Sukses Bawa Batuan Bulan ke Bumi

1 hour ago

Sosok Velove Vexia,Isu Dipacari Didit Hediprasetyo,Didesainkan Baju Anak Prabowo,Nikah Diam-diam

1 hour ago

Tak Semoncer di Persebaya Surabaya,Eks Top Skor Pastikan Tetap Bersama Persis Solo Musim Depan

1 hour ago

Tanpa Trofi dan Penuh Kritik, Real Madrid Tetap Perpanjang Kontrak Alberto Toril

1 hour ago

Sri Mulyani Minta Restu DPR Suntik Hutama Karya hingga KAI Total Rp6,1 Triliun

1 hour ago

Marquez Sebut Penalti di GP Belanda karena Senggolan dengan Bastianini

1 hour ago

KPK: Kalau Kami Tangkap Jaksa, Kejagung Tutup Pintu Koordinasi, Polisi Juga

1 hour ago

[VIDEO] Konten Keliru Terkait Jenazah Jemaah Haji 2024, Simak Faktanya

1 hour ago

Kejuaraan Asia Junior 2023 - Kronologi Tewasnya Tunggal Putra China, Zhang Zhi Jie 2 Kali Dinyatakan Meninggal Dunia

1 hour ago

Berlaku Mulai Hari Ini,Simak Cara Cek NIK Sudah Terdaftar Sebagai NPWP atau Belum

1 hour ago

Memahami Risiko Jika Wajib Pajak Tidak Lakukan Pemadanan NIK dan NPWP

1 hour ago

Matahari Department Store Tutup 1 Gerai, Asosiasi Ritel Sebut Hal Lumrah

1 hour ago

Rusia Disebut Gunakan Bom Layang, Ukraina Desak Barat Longgarkan Batasan Pemakaian Senjata

1 hour ago

Review Lengkap BMW i5, Bahas Desain hingga Biaya Kepemilikan

1 hour ago

Persahabatan masa kuliah yang tak biasa dengan Kaisar Jepang - 'Dia suka tertawa, menikmati pub dan restoran'

1 hour ago

Minum Apa biar Kembung Hilang? Berikut 7 Daftarnya...

1 hour ago

Fenomena Bun Upas Mulai Muncul di Dieng, Diprediksi Terjadi sampai September

1 hour ago

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Juli 2024

1 hour ago

Monas dan Ragunan Tutup Hari Senin, Ini 10 Tempat Wisata Penggantinya yang Seru di Jakarta

1 hour ago

Jokowi Panggil Luhut, Bahlil, Hingga Sandiaga ke Istana, Bahas Family Office