Jokowi Dapat Rumah Pensiun 12.000 Meter, Bagaimana dengan Presiden Sebelumnya?
Rumah pensiun presiden RI dari masa ke masa
KOMPAS.com - Negara memberikan hadiah rumah pensiun bagi setiap Presiden dan Wakil Presiden Indonesia usai menjabat.
Hal itu diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 1978 tentang Hak Keuangan/ Administratif Presiden dan Wakil Presiden Serta Berkas Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Lalu, seperti apa penampakan rumah pensiun Presiden Indonesia dari negara, termasuk untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Berikut ulasannya.
Rumah pensiun Jokowi
Rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terletak di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah saat ini mulai persiapan dibangun dan diprediksi rampung pada 2025.
Rumah pensiun tersebut adalah hadiah yang diberikan oleh negara untuk Jokowi yang telah memimpin Indonesia selama dua periode.
Rumah pensiun Jokowi memiliki luas sekitar 12.000 meter persegi. Pembangunan rumah tersebut dilakukan oleh CV Tunas Jaya Sanur.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/6/2024), Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono mengatakan jika saat ini proses pembangunan baru di tahap pembersihan lahan dan pengerukan.
“Untuk tahap awal (Kemensetneg) sudah datang ke kami (Pemerintah Desa Blulukan) menanyakan terkait dengan akses yang keluar-masuk area itu kan ada beberapa pohon yang sekiranya mengganggu untuk keluar-masuknya material,” ujar Slamet.
Setelah lahan siap, pembangunan rumah tersebut baru mulai dikerjakan pada Juli 2024. Hingga saat ini belum diketahui detail besarnya anggaran yang digelontorkan untuk rumah itu.
Rumah pensiun SBY
Berbeda dengan rumah pensiun Jokowi yang terletak di kabupaten, rumah pensiun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berlokasi di kawasan Mega Kuningan, tepatnya di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.
Rumah bernuansa modern kontemporer dua lantai dengan dominansi warna putih dan abu-abu itu berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi.
Rumah yang dihiasi marmer ini memiliki pintu serta jendela yang berukuran besar, sehingga membuat tampilan rumah SBY sejak 2017 itu tampak mewah.
“Kalau diketahui dari tim unit kerja, luas lahan 4.000 meter persegi. Itu dua kavling," ucap Sekretaris Perusahaan PT Yodha Karya Rudi Hendarto dilansir dari Kompas.com (29/10/2016).
Namun, SBY sempat membantah jika luas rumahnya mencapai 4.000 meter persegi. Menurutnya, luas tanahnya tidak sampai 1.500 persegi.
Menurut perhitungan Prinsipal Li Reality Ali Hanafia, jika menggunakan perhitungan lahan seluas 4.000 meter persegi, anggaran rumah tersebut bisa mencapai kurang lebih Rp 300 miliar.
Sedangkan jika diperhitungkan sesuai klaim SBY, setidaknya dengan luas 700 meter persegi, totalnya mencapai Rp 10,5 miliar.
Rumah pensiun Megawati
Rumah pensiun presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri berada di Jalan Teuku Umar Nomor 27 dan 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Rumah pensiun milik Megawati itu, sebelumnya telah digunakannya saat menjabat sebagai presiden Indonesia pada 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Berbeda dengan tampilan rumah SBY, rumah Megawati dibangun dengan nuansa klasik dengan dinding dan pagarnya yang dicat putih.
Rumah tersebut juga sering digunakan Megawati untuk menjamu rekan-rekan politisinya.
Diberitakan oleh KompasTV (19/6/2022), Mantan Sekretaris Negara saat itu Hatta Rajasa mengatakan jika hadiah rumah dari negara untuk mantan presiden dan wakil presiden tidak melebihi Rp 20 milliar.
Gus Dur menolak rumah pensiun dari negara
Berbeda dari ketiga Presiden lainnya, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur juga mendapatkan hadiah rumah pensiun dari negara, meski hanya menjabat kurang lebih satu tahun.
Namun, Gus Dur menolak tawaran tersebut dan memilih pulang ke Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Rumah Gus Dur terlihat sederhana. Ruang tamunya didekor dengan warna dominan coklat dan dengan hiasan dinding kaligrafi dan jendela berteralis.
Kini rumah tersebut dihuni oleh istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid. Saat hari raya idul fitri, rumah tersebut juga pernah dikunjungi oleh beberapa tokoh politisi, seperti Ganjar Pranowo dan Prabowo Subiyanto.
B. J. Habibie pilih setia pada rumah lamanya
Sama seperti Gus Dur, Presiden k-3 RI B. J. Habibie juga lebih memilih tinggal di kediaman pribadinya yang terletak di Jalan Patra Kuningan XIII nomor satu, Jakarta Selatan.
Alasannya, karena rumah tersebut dibeli oleh B. J. Habibie dengan dicicil, sehingga meninggalkan kesan tersendiri.
"Saat itu rumah dibeli dengan cara menyicil. Waktu jadi menteri saya diminta Pak Harto masuk menempati rumah dinas yang ditempati Soemitro Djojohadikusumo, saya tidak mau. Saya tinggal di sini karena saya sudah menyicil rumah ini," ujar Habibie, dikutip dari Antara (25/5/2015).
Selain itu, rumah tersebut juga menyimpan kenangan antara Habibie dengan istrinya, Ainun. Dia bercerita, dinding perpustakaan di rumah tersebut ditemukan oleh Ainun di Jawa Timur.
"Ibu Ainun yang menemukan dinding itu di Jawa Timur. Dia panggil arsitek dari ITB untuk memproyeksikan dinding itu di pendopo," katanya.
(Sumber: Kompas.com/Ridwan Aji Pitoko, Yefta Christopherius Asia Sanjaya)