Jalan Kebahagiaan Sunaryo, Lestarikan Reog Ponorogo di Deli Serdang

jalan kebahagiaan sunaryo, lestarikan reog ponorogo di deli serdang

Sunaryo saat ditemui di rumahnya, di Jalan Perhubungan, Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (23/6/2024) siang.

MEDAN, KOMPAS.com - Siang itu, Sunaryo sedang duduk sambil bertelanjang dada di teras belakang rumah, sambil menatap ke arah kandang lembu miliknya.

Begitu tahu ada Kompas.com yang mencarinya, dia pun bergegas masuk ke dalam rumah, dan kembali keluar dengan memakai kaus hitam bergambar reog ponorogo.

Di atas tempat duduk bambu di Jalan Perhubungan, Desa Kolam, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pria yang ramah senyum ini pun menceritakan perjalanannya sebagai seniman Reog Ponorogo.

Lelaki 48 tahun ini sudah menekuni reog ponorogo sejak tahun 1995. Ibarat pepatah, buah jatuh tak akan jauh dari pohonnya, minat Sunaryo pun muncul dari sosok ayahnya.

"Ayah juga seniman reog. Kalau darahnya Ponorogo, itu pasti suka reog. Keturunanlah istilahnya," ucap pria bertubuh kekar ini.

Nama ayahnya, Supandi. Pria yang sudah memasuki usai 84 tahun itu memang dikenal warga sekitar sebagai salah satu tokoh budaya di Desa Kolam, atau akrab dinamai Kampung Kolam.

Pada tahun 1960-an, pria yang diberi gelar Mbah Pandi ini merantau bersama keluarganya dari Pulau Jawa ke Sumatera, di Desa Kolam. Mereka mengadu nasib dengan menjalankan beragam usaha.

Mereka menetap di Kampung Kolam hingga saat ini. Mbah Pandi memang menyukai beragam kesenian tradisional Jawa sejak kecil, utamanya seni reog ponorogo.

Kecintaan itu pula yang menuntun dia untuk menghidupkan kesenian khas kampung halamannya itu di Kampung Kolam.

Tak tanggung-tanggung, demi mewujudkan minatnya itu Mbah Pandi menjual harta benda untuk biaya pergi ke Jawa, dan membeli peralatan reog.

Kemudian, peralatan itu dibawanya ke Kampung Kolam agar dapat memperkenalkannya kepada warga lain. Harga peralatan itu terbilang mahal di masanya, mencapai angka Rp 50 juta.

Beruntung, peralatan itu mampu bertahan cukup lama. Bahkan, sampai saat ini masih dipakai Sunaryo untuk menggelar pertunjukan.

 

Perjuangan dan kecintaan Mbah Pandi itu pula yang menjadi inspirasi bagi Sunaryo untuk melestarikan seni reog ponorogo di Kampung Kolam.

"Jadi saya ini generasi kedua seniman reog ponorogo di sini. Tentu saya ingin menjaga agar reog ini tetap menjadi salah satu seni yang identik dengan Kampung Kolam," sebut Sunaryo.

 

Bukan mencari makan tapi kebahagiaan

Sejak remaja, Sunaryo sudah melatih diri untuk menjadi seniman reog. Masa mudanya dihabiskan untuk belajar di Sanggar Tunas Muda yang didirikan ayahnya pada tahun 1966.

Sanggar yang berlokasi di samping kediamannya ini dibangun untuk menumbuhkan tunas-tunas muda seniman reog ponorogo di Sumatera.

Hal itu pula yang diemban Sunaryo dalam melanjutkan kepemimpinan ayahnya. Sudah selama 29 tahun Sunaryo menjalani hidup sebagai seniman reog.

Ia tampil di beragam acara dan kerap kali berperan sebagai singo barong, penari berkepala macan dengan hiasan bulu merak. Kerap kali, penonton mengira tubuhnya dimasuki roh atau kesurupan saat menari.

Padahal, apa yang dilakukannya murni hasil dari latihan dan kekuatan fisik.

Menurut dia, tantangan menjadi singo barong bukan soal hal mistisnya. Melainkan bagaimana menahan topeng serta hiasan yang berat itu dengan bertumpu pada kekuatan gigi.

"Kalau klenik itu sudah tidak ada lagi, kalau dulu iya lah," ujar Sunaryo.

Meski membutuhkan fisik yang kuat dan memainkan tarian yang rumit, ia mengaku pendapatan menjadi seniman reog sangat kecil. Dipastikan, tak akan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

"Biasanya sekali pertunjukan itu dibayar Rp 3,5 juta, kalau lokasinya di daerah sini. Dari situ aja, saya paling dapat Rp 250 ribu, karena yang tampil ada 20 orang," ucap Sunaryo.

Belum lagi, dalam sebulan paling hanya ada satu panggilan untuk pertunjukan.

Belakangan, Sunaryo bersama kawan-kawannya di sanggar sering tampil di acara pernikahan dan sesekali di acara resmi yang dihadiri pejabat Negara.

"Gak bisa memang kalau cari makan dari sini. Tapi saya bahagia menjadi seniman reog ini, ya artinya untuk mencari kebahagiaan justru, gimana ya, susah digambarkan dengan kata-kata," ungkap dia.

Oleh karena itu, Sunaryo bertahan hidup justru dari sumber pendapatan yang lain. Mulai dari berternak lembu, menjadi Badan Pengawas Desa (BPD), hingga berjualan mi ayam bakso bersama istri di halaman depan rumahnya.

 

Harapan kepada pemangku kebijakan

Kini, Sunaryo sedang dihadapkan pada persoalan pemeliharaan peralatan reognya.

Dijelaskan, kondisi topeng singo barong yang dilapisi kulit harimau milik ayahnya telah terkelupas dan mulai tampak kurang menarik.

Selain itu, kondisi bulu merak yang ada di mahkota singo barong juga terlihat kusam dengan warna yang memudar.

Perhitungan dia, biaya pemeliharaan itu akan memakan biaya besar, mencapai puluhan juta.

Sebetulnya ia telah mencoba menyampaikan hal itu kepada pemangku kebijakan, mulai dari tingkat desa hingga tingkat Provinsi Sumatera Utara. Sayangnya, permintaan itu belum mendapat respons positif.

"Paling tahun lalu lah, sanggar pernah dikasih bantuan untuk pemeliharaan Rp 1,5 juta, itu pun dari pemerintah desa. Kalau dari Pemprov Sumut atau lainnya belum ada," ujar dia.

"Karena dari Pemerintah tidak ada, ya pastinya harus saya usahakan sendiri. Ini demi semangat melestarikan reog di sini juga.

"Ke depan saya mau buka bakso 'pentol barongan'. Saya punya impian membeli peralatan reog yang baru, dan semoga tercapai dari jualan itu," tutup Sunaryo.

OTHER NEWS

2 hrs ago

Prediksi Skor Inggris vs Slovakia di Euro 2024: Head to Head dan Susunan Pemain

2 hrs ago

Sebanyak 6.269 Jemaah Haji dalam 16 Kloter Pulang ke Tanah Air Hari Ini

2 hrs ago

Selain Gerindra,Ini Parpol yang Diprediksi Dapat Jatah Menteri Terbanyak di Kabinet Prabowo-Gibran

2 hrs ago

BREAKING NEWS Tiga Parpol Hadiri Deklarasi Andra Soni-Dimyati di Pilgub Banten 2024

2 hrs ago

Jalan Kaki, Dapat Sehatnya Senang Hatinya

2 hrs ago

Hasil EURO 2024 - Sempat Ditunda 15 Menit karena Badai Petir, Timnas Jerman Hantam Denmark dan Lolos ke Perempat Final

2 hrs ago

Tiga Sosok Inspirasi Ragnar Oratmangoen, Nabi Muhammad Nomor Satu

2 hrs ago

Euro 2024 - Salto Bellingham di Menit Tambahan Hancurkan Kemenangan Slovakia

2 hrs ago

Kalau Jetour Dashing Dijual di Indonesia, Siapa Sih Rival Sekelasnya?

2 hrs ago

Gelandang Jepang Tebar Ancaman Jelang Bertemu Timnas Indonesia hingga Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hrs ago

Bos Pramac Bongkar Alasan Keluar dari Keluarga Ducati, Nama Marquez Ikut Terbawa

2 hrs ago

Download Minecraft MOD APK Terbaru 2024 Gratis,Full Diamond dan Item

2 hrs ago

Kloter Enam Tiba di Asrama Haji,Total Tiga Jemaah Haji Babel Meninggal Dunia

2 hrs ago

Apa Benar Olahraga Angkat Beban Dapat Menghambat Pertumbuhan?

2 hrs ago

MotoGP Belanda 2024 - Sakitnya Marc Marquez Jadi Tumbal Tikungan Keramat, Efek Sial Terbawa Sampai Sprint

2 hrs ago

Rekor Bagnaia setelah Juara di MotoGP Belanda 2024,Samai Jumlah Kemenangan Stoner Bareng Ducati

2 hrs ago

Klasemen MotoGP 2024 Terbaru: Bagnaia dan Martin Dipisahkan 10 Poin setelah GP Belanda

2 hrs ago

Bantah Mitos, Ini Penjelasan Mobil Bekas Kilometer Rendah Kondisinya Selalu Bagus

2 hrs ago

Pekalongan,Kota Batik yang Menarik Investasi Global dengan Keunikan dan Kemudahannya

2 hrs ago

Histeria Fans Dengar Member TREASURE Mengobrol Pakai Bahasa Indonesia

2 hrs ago

Jokowi Perintahkan Audit,DPR Ungkap Keparahan Rusaknya Data Pusat Nasional Akibat Hacker

2 hrs ago

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia di Piala AFF U19 2024,Laga Perdana Hadapi Filipina

2 hrs ago

5 Arti Mimpi Dikasih Uang sama Suami,Kabar Baik Dapat Rezeki Tak Terduga hingga Bisnis Berkembang

2 hrs ago

Polda Jabar Janji Hadir Sidang Praperadilan 1 Juli,Pengacara Pegi Bakal Bongkar Cacat Penangkapan

2 hrs ago

Menuju Indonesia Emas 2045: Peran Polri dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi

2 hrs ago

Hasil Bola Euro 2024 Babak 16 Besar,Timnas Italia Dipermalukan Swiss,Jerman Beruntung Efek VAR

2 hrs ago

Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ini Kerap Dianggap Mirip Jamal Mirdad,bahkan John Wick

3 hrs ago

Lawan Australia di Semifinal Piala AFF U16 2024, Indonesia Diminta Tampil Lepas

3 hrs ago

Paduan Kombinasi Warna yang Cocok dengan Abu-abu

3 hrs ago

PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

3 hrs ago

Kondisi Prabowo Usai Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman,Dijenguk Jokowi

3 hrs ago

Potret Gemas Vienna,Bule Cilik Berstatus Cicit Soeharto,Terlahir Jadi Pewaris Trah Cendana

3 hrs ago

Mencoba Dyson Airstrait di Rambut Keriting. Ini Hasilnya!

3 hrs ago

Bosch Kembangkan Software Khusus untuk “Sulap” Mobil Menjadi Lebih Pintar

3 hrs ago

Resep Churros Kentang, Bisa Pakai Topping Favorit

3 hrs ago

Copa America 2024 - Messi Masih Disimpan, Argentina Tetap Beri Peringatan ke Lawan

3 hrs ago

Bersentuhan dengan Mertua,Apakah Batal Wudhu? Begini Penjelasan UAS dan Buya Yahya

3 hrs ago

Bursa Transfer - Liverpool Jadi Kandidat Terdepan Rekrut Bintang Brasil di Skuad Copa America

3 hrs ago

Daftar 9 Profesor Termuda Indonesia,Termasuk Guru Besar Unhas Masih 34 Tahun Prof Andi Dian Permana

3 hrs ago

Bisa Diamalkan Inilah 10 Doa Agar Dagangan Laris