Syarat Shin Tae-yong Jika Dipanggil Latih Timnas Korea Selatan
TRIBUNTORAJA.COM - Nama Pelatih Timnas Indonesia asal Korea, Shin Tae-yong, disebut-sebut masuk dalam bursa calon pelatih Timnas Korea Selatan.
Di mana saat ini Timnas Korea Selatan tengah berjuang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Sama seperti Timnas Indonesia, Korea Selatan juga lolos ke ronde ketiga.
Kursi pelatih kepala Timnas Korea Selatan tengah kosong.
Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) baru saja memecat Jurgen Klinsmann pada awal 2024.
Pelatih asal Jerman tersebut dipecat usai gagal berprestasi di Piala Asia 2023.
KFA masih memperkerjakan pelatih sementara untuk menangani Timnas Korea Selatan.
Karena itu, KFA tengah mencari juru taktik yang baru. Nama Shin Tae-yong pun dirumorkan masuk salah satu yang dipertimbangkan.
Apalagi melihat prestasi pelatih berusia 53 tahun itu sejak menangangi Timnas Indonesia.
Dari tanga dingin Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mengalami kemajuan, termasuk berhasil membawa Aswani Mangkualam dkk lolos putara ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Selain itu, Shin Tae-yong juga pernah jadi pelatih Timnas Korea Selatan senior. Ia masuk sebagai pelatih pada tahun 2017-2018.
Dia masuk menggantikan Uli Stelike sebagai pelatih sementara dan mengantarkan Korea Selatan lolos ke Piala Dunia 2018.
Bersediakan Shin Tae-yong pulang kampung?
Mengenai rumor itu, Shin Tae-yong menjawab secara halus membantah. Namun, ia mengajukan kode dan syarat jika memang harus Kembali melatih Timnas Korea Selatan.
Hal itu disampakan Shin Ta-yong dalam sebuah wawancara di kanal Youtube milik Jo Pang-mae.
"Negara asal saya adalah Korea, dan saya sangat berterima kasih kepada Asosiasi Sepak Bola Korea," ujar Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong merasa kecewa jika kembali jadi pelatih Timnas Korea Selatan dari tengah jalan, sama seperti dulu.
“Satu-satunya hal yang mengecewakan adalah saya selalu dipanggil ke stasiun pemadam kebakaran ketika saya sedang terburu-buru," ujar Shin Tae-yong.
"Dan saya melakukan pekerjaan lebih baik dari yang diharapkan."
"Tetapi saya sedikit kecewa ketika saya tidak dimasukkan dalam daftar pelatih tim nasional," lanjutnya.
Jika memang akan kembali, Shin Tae-yong hanya mau menerima kontrak penuh dari awal sebagai pelatih, selama empat tahun.
Dia beralasan bahwa di level tim nasional, Shin Tae-yong jarang bertemu para pemainnya, sehingga butuh waktu untuk mewujudkan hasil yang diharapkan.
"Berbeda dengan tim klub, timnas tidak terlalu sering melihat wajah pemainnya sehingga membutuhkan banyak waktu untuk menambah warna seorang pelatih di timnas," ujar Shin Tae-yong.
"Saya seperti itu ketika saya masih menjadi pemain, dan di masa lalu, saya berpikir para pemain lebih penting (daripada pelatih), tapi bukan itu masalahnya."
"Sebuah tim sangat membutuhkan kemampuan pelatih."
"Jika pelatih tidak menjadi titik fokus dan menciptakan sebuah tim, tim tersebut tidak akan pernah menjadi tim yang baik," ujarnya.
(*)
(Bolasport)