Cerita Irma Pemilik Vendor,Barang Dibakar Penonton,Terpukul andamp Sedih Ingat Perjuangan Bangun Bisnis
TRIBUNSUMSEL.COM - Perjuangan Irma Erviana pemilik vendor yang dibakar penonton konser Lentera Festival di Tangerang, bangun bisnis sound system, kini hangus terbakar.
Kericuhan Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) yang diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024) tengah viral dimedia sosial.
Adapun kericuhan bermula saat Guyon Waton dan NDX AKA batal tampil dalam konser tersebut.
Dalam peristiwa tersebut ratusan penonton yang hadir melampiaskan amarahnya dengan melempari panggung, merusak pagar pembatas, hingga membakar alat pengeras suara musik atau sound system.
Hal itu lantaran pihak vendor sound dan lighting juga enggan melanjutkan acara lantaran belum dibayar penuh oleh pihak panitia.
Irma Erviana selaku pemilik vendor muncul lewat Youtube Ngobrol Asix, Rabu (16/6/2024) menceritakan perjuangannya bangun bisnis tersebut.
Irma mengaku mengumpulkan satu persatu barang untuk acara konser tersebut.
Namun setelah semuanya lengkap malah ketimpa musibah dibakar penonton konser.
Bahkan Irma mengaku ia rela saat masih mengontrak rumah demi bisa memajukan bisnisnya, namun kini bisnis tersebut dibakar penonton.
"Sedihnya gini kita selalu kumpulin aset tapi setelah udah komplit semua malah dibakar. Mangkanya suami bilang rencana tahun ini kumpulin uang buat beli rumah, rumah sekarang masih kontrak," kata Irma, Rabu (26/6/2024).
"Jadi mbak beli semua peralatan musik ini supaya tidak nyewa ke orang lagi, punya sendiri tapi begitu punya sendiri habis begitu saja," jelas Ashanty.
Cerita Irma Erviana, pemilik vendor sound system yang dibakar penonton konser Lentera Festival di Tangerang. (Youtube NGOBROL ASIX)
Kendati begitu, dengan kejadian ini membuat pihaknya sangat terpukul.
"Terpukul banget, karena kita juga punya cita-cita setelah alat musik ini komplit," terangnya.
Ia pun mengaku mengumpulkan barang-barang tersebuut membeli dengan cara menyicil.
"Barang itu kita nyicil belinya satu-satu," ujarnya.
"Semua cuma bisa menangis setelah melihat kejadian ini," sambungnya.
"Kita benar-benar perintis gak ada bangunan dari siapa pun," imbuhnya.
Rugi Ratusan Juta
Adapun total kerugian miliknya mencapai ratusan juta, namun jika ditotalkan keseluruhan vendor lainnya mencapai miliaran.
Diketahui, dalam acara tersebut ada beberapa vendor yang disewa, salah satunya vendor Irma Erviana, Mahakarya.
Irma mengatakan kericuhan penonton itu terjadi saat diumumkannya artis NDX AKA dan Guyon Waton batal manggung.
Kendati begitu, para penonton pun mengamuk hingga membakar vendor miliknya.
"Kejadian itu saat diumumkan artis gak jadi perform penonton langsung rusuh naik ke panggung, mereka awalnya bakar baliho diatas panggung jadi besar," jelasnya.
Ashanty pun lantas bertanya terkait pihak yang bertanggung jawab dari kejadian tersebut.
"Berarti sekarang belum ada yang bertanggung jawab untuk mediasi," ujarnya.
Menurut Irma, para panitia yang ada dilokasi kejadian saat itu langsung mengganti pakaiannya karena takut dihabisi penonton.
"Semua panitia gak ada di lokasi, panitia semua ganti baju, kalau ada panitia mungkin habis semuanya," jelas Irma.
Meski begitu, Irma mengatakan setelah kejadian tersebut sudah dimediasi bersama panitia yang ada.
"Setelah kejadian kemarin sudah dimediasi sama panitia yang masih ada, karena yang kabur hanya satu," terangnya.
Dikatakan Irma, pihak panitia yang kabur hanya ketua panitia, Dian Permana.
"Panitia yang ambil uang gak ada lagi kabar," ujarnya.
"Infonya terakhir dia sudah kabur sama keluarganya juga, belum ketangkap," sambungnya.
Kendati begitu, kata Irma pihak panitia yang lainnya masih menunggu kabar ketua panitia yang kabur ditangkap.
"Panitia masih menunggu kabar ketua pelaksananya ketangkap, mereka antara ganti rugi dan pasang badan," katanya.
Meski begitu, ia menduga pihak panitia tidak bisa mengganti total keseluruhan kerugian.
"Kemungkinan besar gak ada yang ganti, total kerugian sampai miliaran," katanya.
"Kita bingung gimana caranya barang kita keganti, minimal tidak 100 persen rugi," sambungnya.
Adapun total harga vendor yang disewa Lentera Festival ini mencapai Rp180 juta, namun baru dibayar 30 persen.
"Pokoknya total ke vendor itu Rp180 juta harga sewanya, tapi baru dibayar 30 persen aja," ujarnya.
Kendati begitu, Irma masih berharap pihak panitia bisa mengganti rugi dengan kerugian yang dialaminya.
"Kita pengen ada yang ganti rugi, kita masih berjuang panitia bisa ganti rugi," pungkas Irma.
"Banyak pelajarannya, kita lebih selektif lagi untuk memlihi EO," sambungnya.
Pelaku Ditangkap
Dian Permana ditangkap di Banten usai melarikan uang penonton konser Lentera Festival di Tangerang.
Penangkapan terhadap Muhammad Dian diunggah oleh salah satu akun sosial media Instagram @infobalaraja, Rabu (26/6/2024).
Foto pelaku saat ditangkap terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam dan tengah di dalam sebuah mobil.
Ia tampak diapit 2 polisi saat berada dalam mobil.
Sementara dalam potret lainnya, tersangka tampak pasrah diapit 4 aparat kepolisian.
Tersangka mengenakan kaos dan celana panjang warna hitam.
Kasatreskrim Polresta Tangerang, Kompol Arief N Yusuf mengatakan, pria yang diduga menjadi dalang dibalik kericuhan akibat gagalnya konser itu digelar itu saat ini tengah dalam perjalanan menuju Mapolresta Tangerang.
"Belum nyampe, (pelaku) belum nyampe sebentar dulu ya," ujar Arief melalui panggilan telepon seluler, Rabu (26/6/2024). Dikutip dari TribunTangerang.com
Kronologi Kericuhan
Dikutip dari TribunTangerang.com, Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan, kercuhan tersebut bermula ketika Lentera Festival menggelar konser musik yang seharusnya dimulai sekira pukul 19.00 WIB.
Pintu masuk menuju area konser pun telah dibuka sejak sore hari hingga dipadati oleh ratusan penonton yang telah membelk tiket.
Namun demikian hingga pukul 19.15 WIB acara tersebut tidak kunjung dimulai. Area panggung nampak gelap dan sepi, tanpa ada kehadiran pembawa acara.
Penonton yang geram pun mulai menyerukan agar acara segera dimulai oleh panitia dengan sorak sorai yang menimbulkan keriuhan.
Hingga 15 menit berlangsung tidak ada tanda-tanda panitia yang akan membuka acara konser, penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.
"Peristiwa berawal dari keriuhan penonton yang kesal acara tidak kunjung dimulai, sehingga mereka berteriak menagih kepada panitia," ujar Ucu saat dikonfirmasi awak media, Minggu (23/6/2024) malam.
"Sampai sekira pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB, situasi mulai tidak terkendali karena merasa kecewa kepada penyelanggara konser tersebut," imbuhnya.
Menurut Ucu, aksi para penonton tersebut didasari kekecewaan lantaran masyarakat telah hadir dan membeli tiket masuk di atas harga sekira Rp 115.000.
Kekesalan masyarakat semakin menjadi ketika panitia penyelenggara tetap menjual tiket konser secara langsung atau offline di lokasi meskipun mengetahui acara bakal batal untuk diselenggarakan.
"Kerusuhan ini terjadi mulai sekitar jam 19.00 WIB, karena penonton masih ada yang nagih-nagih kalau mereka hadir di lokasi itu membayar tiket baik secara online ataupun offline," kata dia.
"Jadi panitia penyelenggara ini tidak membayar artis yang akan tampil, kan kalau enggak ada artisnya acara juga enggak bisa dimulai," sambungnya.
Situasi semakin malam, akhirnya situasi tidak dapat terkendali. Ratusan penonton yang hadir mulai melempar panggung sebagai bentuk kekecewaan.
Bahkan alat pengeras suara atau sound system berukuran besar turut serta menjadi sasaran amukan masyarakat hingga dibakar dan membuat api membumbung tinggi.
"Kalau sound system iya benar dibakar sama penonton, cuma enggak sampai melebar kemana-mana hanya di sound system itu saja," tuturnya.
"Justru panggungnya enggak diisi-isi sama orang, panitianya malah gak berani memunculkan diri pada saat pelaksanaannya, makanya penonton merasa kecewa dan marah," terangnya.
Ucu memastikan, saat ini situasi di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah berhasil dikendalikan dan berangsur-angsur kondusif.
Sebab aparat kepolisian langsung mengambil kendali acara konser tersebut dengan tampil di hadapan penonton untuk mengumumkan bahwa konser dihentikan.
"Sudah kami himbau kepada penonton untuk balik kanan (pulang), karena konser musik ini kami hentikan, karena enggak ada artisnya," ucapnya.
"Jadi situasi sekarang sudah clear, sudah tidak ada penonton, kami juga mengerahkan sebanyak 120 personil gabungan kepolisian dengan TNI untuk mengamankan acara ini," jelas Ucu.
Viral di Medsos
Media sosial dihebohkan dengan para penonton yang ngamuk dalam acara Konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024) kemarin.
Bahkan para penonton sampai nekat membakar panggung lantaran tak terima ditipu oknum panitia.
Diketahui jika sebelumnya, para penonton telah membayar tiket RP 115 ribu untuk menyaksikan beberapa musisi yang bernuansa jawa yakni Feel Koplo, Guyon Waton, dan Ndx Axa.
Namun rupanya salah satu oknum panitia membawa kabur uang pembayaran artis sehingga konser batal dilaksanakan.
Para penonton awalnya menunggu selama 15 menit pertama.
Namun akhirnya penonton pun kesal dengan melampiaskan kekecawaannya masing-masing hingga kericuhan tidak dapat terelakan.
Baca juga berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com