Alasan Komedian Adul Batal Operasi Mata Sebelum Diisukan Alami Kebutaan,Tak Singgung Soal Biaya
BANJARMASINPOST.CO.ID - Alasan komedian Adul batal operasi mata sebelum diisukan alami kebutaan, tak singgung soal biaya.
Sosok komedian Adul belakangan menuai perhatian publik usai dikabarkan mengalami kebutaan.
Kabar itu berhembus usai ucapan komika Pandji Pragiwaksono dalam obrolannya bersama Kiky Saputri.
Lantas tak sedikit netizen yang lantas berempati dengan Adul usai mendengar kabar tersebut.
Namun belakangan, Adul akhirnya muncul dan meberikan klarifikasi soal kondisi matanya.
Tegas Adul membantah mengalami kebutaan. Ia bahkan menyebut kabar tersebut adalah fitnah.
"Kalau dibilang kebutaan, fitnah," ujar Adul saat tampil di salah satu program Trans TV belum lama ini.
Meski demikian, Adul tak menampik ada satu kondisi yang dialami pada kedua matanya.
Ia bahkan sudah berniat melakukan operasi mata sebelumnya.
Namun demikian, operasi tersebut terpaksa harus ditunda.
"Sempat mau operasi di rumah sakit, barengan Covid-19, akhirnya enggak jadi," sambungnya.
Selain faktor pandemi Covid-19, Adul tak menyinggung adanya faktor lain yang membuatnya menunda operasi.
Dilansir dari laman Warta Kota, Adul pun mengungkapkan penyebab kondisi matanya karena sering terkena debu.
"Saya dulu seneng banget naik motor, ini salah satu karena kena debu, lemak sih kalau kata dokter," ungkapnya.
Ia pun menyebut bahwa matanya kerap menjadi merah jika kondisinya kurang tidur
"Paling kalau capek sedikit, kurang tidur, palingan merah," ujar Adul.
Namun imbas isu kebutaan itu, Adul jadi kerepotan memberikan klarifikasi atas banyaknya pertanyaan yang datang kepadanya termasuk dari rekanan komedian.
“Makanya kemarin aku syuting bareng (bersama Komeng) makanya klarifikasi,” kata Adul yang meyakinkan sahabatnya itu bahwa penglihatannya baik-baik saja.
“(Penglihatan) jelas, bener deh. Apalagi kalau lihat cepekan (uang Rp100 ribuan),” canda Adul.
Kondisi mata dan penglihatan komedian Adul. (Instagram adul)
Pesan Adul untuk Pandji
Adul memahami jika simpang siur mengenai kondisi kesehatannya itu berawal dari obrolan antara Pandji Pragiwaksono dan Kiky Saputri.
Namun Adul memilih untuk tak menaruh kecewa pada Pandji.
“Semoga dia (Pandji Pragiwaksono) diberi kebaikan, makanya ya, namanya orang lawak zaman sekarang,” kata Adul.
“Semoga bang Pandji diberikan kesehatan ya, bang Pandji mah orang baik,” ujar Adul.
“Itulah orang berilmu, sekolah tinggi-tinggi tapi begitu lawaknya,” sindir Adul sambil tertawa.
“Tidak benar (soal kebutaan), gak kenapa-kenapa.”
Sebelumnya, kabar mengenai kondisi kesehatan penglihatan Adul ramai dibicarakan netizen.
Hal ini berawal dari obrolan antara komika Pandji Pragiwaksono dengan Kiky Saputri.
“(Adul) lagi kurang sehat, matanya kan gak ngelihat sekarang," kata Pandji Pragiwaksono saat berbincang di kanal YouTube Kiky Saputri.
"Eh, astagfirullah. Maaf aku gak tahu," kata Kiky Saputri terkejut.
Komika Pandji Pragiwaksono. (Tribunnews/Herudin)
Peluang Adul dan Daus Mini Jadi Staf Ahli Komeng
Komeng disebut bakal jadikan Adul dan Daus Mini sebagai staf ahli.
Benarkah dua sahabatnya akan dijadikan staf ahli saat Komeng sukses jadi anggota DPD?
Sang komedian pun memberikan tanggapan terkait hal tersebut.
Komedian Alfiansyah Komeng atau Komeng, menanggapi kabar yang menyebutkan dirinya bakal menjadikan rekan-rekan seprofesinya seperti Adul dan Daus Mini, sebagai staf ahli jika terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat.
Komeng mengatakan, berdasarkan aturan Kesekretariatan DPD, staf ahli harus mempunyai pendidikan minimal S1. Selain itu, ia mengaku tidak terlalu membutuhkan staf ahli.
"Saya mulai dari awal, tim sukses aja enggak ada. Itu asisten saya dua. Apalagi saya mau memikirkan tim ahli," kata Komeng dalam program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (22/2/2024) malam.
"Ya saya sudah ada teman yang intelektual lah, tidak seperti saya. Tenaga ahli ini, bukan soal pendidikannya, kalau menurut saya. Tapi kesolidannya untuk mencapai titik visi-misi yang kita tuju."
Hal itu, menurut dia, sudah cukup. Apalagi, kata dia, keberadaan tenaga ahli bisa membuat pikirannya bercampur aduk.
"Kalau memang tidak ada, dari kesekretariatannya (DPD) menyediakan (tenaga ahli), tapi apakah satu visi?" tutur Komeng.
Dia mengaku, jika harus menggunakan tenaga ahli, ia lebih membutuhkan tenaga ahli terkait administrasi kenegaraan.
"Untuk administrasi tata negara, saya belum ngerti. Mungkin itu yang saya perlukan," ujarnya.
Komeng juga membeberkan visinya yang ingin meningkatkan kebahagiaan masyarakat melalui seni dan budaya. Menurut dia, negara yang makmur, masyarakatnya bahagia.
Salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat, kata Komeng, adalah dengan menghidupkan kembali gedung-gedung kesenian yang kini banyak yang mangkrak.
"Negara yang makmur, pasti kebahagiaannya tinggi. Itu yang mau saya terapkan, kebahagiaan itu. Kalau semuanya bahagia, tidak ada yang baperan," katanya.
"Untuk menuju kebahagiaan itu, nanti semuanya supaya sejahtera. Kalau bahagia, orang-orang memikirkan ide juga akan bagus."
Salah satu cara untuk meningkatkan kebahagiaan masyarakat, menurut Komeng, adalah dengan menghidupkan kembali gedung-gedung kesenian.
"Hidupkan semua gedung kesenian di kabupaten/kota. Sekarang ini banyak gedung kesenian yang mangkrak. Di depannya cuma banyak sampah. Nah dari situ, kepenatan warga yang wilayah kabupaten/kota. Jadi ada hiburan," ucapnya.
Komeng saat ini masih memimpin perolehan suara dalam pemilihan anggota DPD Jawa Barat pada Pemilu 2024.
Berdasarkan penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), per Kamis (22/2) pukul 21.01 WIB, dengan jumlah suara yang masuk 61,11 persen, Komeng meraih 2.050.359 suara atau 20,01 persen.
(Banjarmasinpost.co.id/Tribun Jatim)