Inilah Isi Selebaran Mantan Kapolri Da,i Bachtiar,Bantah Keluarganya Terlibat Kasus Vina Cirebon
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah isi selebaran Mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn. Da'i Bachtiar yang beredar di Kabupaten Indramayu beberapa waktu terakhir.
Selebaran itu berisi bantahan keluarga Mantan Kapolri Da'i Bachtiar atas dugaan anak dan cucunya terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Untuk diketahui, Mantan Kapolri Da'i Bachtiar memiliki cucu yang bernama Andika Mahardika Ramadhan.
Andika Mahardika Ramadhan adalah putra Bupati Indramayu Nina Agustina Bachtiar.
Saat ini, Andika Mahardika adalah seorang perwira muda polisi, lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2022.
Ia juga punya paman (adik dari Nina Agustina) yang bernama Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.
Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi juga seorang perwira polisi dan saat ini menjabat sebagai Wakapolda DIY.
Dalam kaitannya dengan kasus pembunuhan Vina Cirebon, awalnya muncul sangkaan Andika Mahardika Ramadhan karena namanya mirip dengan salah satu DPO.
Kemudian belakangan juga muncul sangkaan Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar punya anak bernama Alif Bachtiar.
Selebaran Mantan Kapolri Da'i Bachtiar mencoba membantah sangkaan tersebut dan saat ini tersebar luas di masyarakat Indramayu.
Selebaran Mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn. Da'i Bachtiar, bantah keluarganya terlibat kasus Vina Cirebon.
Berikut Isi Lengkap Selebaran Mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn. Da'i Bachtiar.
1. Saat peristiwa pembunuhan terjadi Kapolres Cirebon Kota Dijabat AKBP Indra Jafar
Saat terjadinya pembunuhan Eky dan Vina Cirebon 27 Agustus 2016 lalu, Kapolres Cirebon Kota kala itu dijabat oleh Indra Jafar yang pada saat itu berpangkat AKBP.
Kasus yang awalnya ditangani oleh Polres Cirebon Kota, kemudian ditarik di Polda Jabar sehingga berkas perkara beserta para tersangka tidak ada lagi di Polres Cirebon Kota.
Pada Oktober 2016, kasus pembunuhan Eky dan Vina ini divonis oleh pengadilan.
Baru pada Desember 2016, anak dari Da’i Bachtiar yaitu Adi Vivid Agustadi yang pada saat itu berpangkat AKBP dimutasi menjadi Kapolres Cirebon Kota.
“Pada saat Adi Vivid menjabat sebagai Kapolres Cirebon Kota, kasus telah diambil alih oleh Polda Jabar dan kasus sudah divonis di PN sehingga tanggung jawab DPO sudah berada di Polda Jabar,” ujar Da’i Bachtiar dikutip Tribuncirebon.com, Minggu (9/6/2024).
2. Anak Adi Vivid yang Disebut sebagai Pelaku Berumur 2 Tahun Saat Kejadian
Masih dalam flayer yang beredar, kemudian ada lagi viral di media sosial tentang pelakunya Alif Bachtiar yang disebut-sebut anak dari Adi Vivid.
Saat itu, anaknya Adi Vivid yang laki-laki masih berusia 2 tahun, hal tersebut dibantah sendiri oleh netizen.
3. Cucu Da'i Bahtiar Andika tak Pernah Tinggal di Cirebon
Karena ada bantahan dari sesama netizen, muncul lagi berita yang beredar pelakunya anak dari Nina Agustina (anak pertama Da’i Bachtiar).
Nina Agustina menjabat sebagai Bupati Indramayu sejak tahun 2022.
Adapun putranya yakni Andika di tahun 2016 masih sekolah kelas 2 SMA di Jakarta.
Kemudian lulus dan masuk Akpol pada tahun 2022.
“Andika sama sekali tidak pernah tinggal di Kota Cirebon,” tulis keterangan dalam flayer tersebut.
Diketahui kasus pembunuhan Eky dan Vina ini menjadi perhatian publik, apalagi setelah dibuat film layar lebar.
Hal ini yang membuat netizen banyak berasumsi dan meruntut ke belakang hingga mengarah kepada Brigjen Pol Adi Vivid Agustadi yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda DIY.
Apalagi Adi Vivid sendiri merupakan polisi yang berprestasi, selain karena anak mantan Kapolri, Adi Vivid merupakan salah seorang Pati Polri termuda di angkatannya.
Ia juga pernah menjabat sebagai ajudan Presiden RI Joko Widodo sehingga semakin menarik untuk diberitakan apalagi dengan bumbu-bumbu dan tambahan-tambahan keterangan yang tidak benar.
“Karena pemberitaan kasus tersebut sudah tidak sesuai dengan kenyataan dan cenderung menyudutkan atau mendiskreditkan nama baik seseorang," tulis Da'i Bachtiar.
"Maka ada baiknya saya meluruskan berita-berita di medsos yang keliru tersebut. Tidak ada maksud lain, terima kasih."'
Ipda Andika Mahardika Ramadhan cucu mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn.) Dai Bachtiar dan ponakan Brigjen Pol Adi Vivid Agustadi yang pernah menjabat Kapolres Cirebon. (TribunBengkulu.com/Instagram Andika Mahardika)
Profil Jenderal Polisi Purn. Da'i Bachtiar
Jenderal Polisi (Purn.) Da'i Bachtiar.
Ia adalah mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) tahun 2001-2005.
Purnawirawan Polri ini juga sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2008 hingga 2012.
Jenderal Polisi (Purn.) Da'i Bachtiar adalah mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) tahun 2001-2005.
Purnawirawan Polri ini juga sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Malaysia pada tahun 2008 hingga 2012.
Da'i Bachtiar lahir di Indramayu, Jawa Barat, pada 25 Januari 1950.
Ia memiliki istri bernama Ida Yulianti.
Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak yang bernama Nina Agustina Bachtiar, Dini Agustini Bachtiar, dan Kombes Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.
Jenderal Da’i Bachtiar adalah lulusan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1972.
Info Pribadi
Nama: Da'i Bachtiar
Tempat dan Tanggal Lahir: Indramayu, Jawa Barat, 25 Januari 1950
Agama: Islam
Profesi: Purnawirawan Polri
Pangkat Terakhir: Jenderal
Istri: Ida Yulianti
Anak: 3
Lulusan AKABRI: 1972
Berikut riwayat pendidikannya:
- AKABRI (1972)
- PTIK (1980)
- Sespim Pol (1987)
- Suspansen Serse (1990)
- Sesko ABRI (1996)
Karir Jenderal Polisi Dai Bachtiar
Karier Jenderal Dai Bachtiar sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis sudah pernah dia emban, mulai dari Kapolres, Kapolda, hingga menjadi Kapolri.
Jenderal Da’i tercatat pernah menjadi Kapolres Blora (1987-1989), Kapolres Boyolali (1989-1990), Kapolres Klaten (1990-1992), dan Kapoltabes Ujungpandang (1992-1993).
Ia juga pernah mengemban jabatan sebagai Kadit Serse Polda Nusra (1995-1996), Wakapolda Sultra (1996-1997), Tenaga Ahli Tkt II, SAHLI Kapolri Bidang Sospol (1997-1998), dan Kadispen Polri (1998).
Pada tahun 1998 hingga 2000, Dai menduduki posisi sebagai Dan Korserse Polri.
Kemudian pada tahun 2000, ia mengemban amanat untuk jabat Kapolda Jawa Timur.
Pada tahun 2000-2001, Dai Bachtiar menjabat Gubernur Akpol.
Lalu, pada tahun 2001, Da'i berhasil menjadi Kapolri pada era Presiden Megawati.