Inilah Akun TikTok Diduga Pembunuh di Sukolilo Pati Nantang Polisi,Sebut Tidak Pantas Berbaju Oren
TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok viral pria diduga pembunuh di Sukolilo Pati nantang polisi, sebut tidak pantas pakai baju oren kini menarik perhatian publik.
Tidak hanya itu, kini sosok pria itu dibongkar publik, akun media sosialnya tersebar.
Seperti diketahui, pria tersebut viral di media sosial setelah videonya koar-koar diunggah ke media sosial.
Salah satu akun yang mengunggahnya adalah akun X (twitter) @_NeverAlonely dan hingga saat ini telah ditayangkan lebih dari 1 juta kali.
Dari pantauan TribunBengkulu.com, setelah video videonya viral, sejumlah warganet membongkar akun media sosialnya.
Seperti dicuit akun @Pras_*** yang menuliskan nama akun media sosial pria tersebut, "m45_ah**," seperti dikutip TribunBengkulu.com, Sabtu (15/6/2024).
Setelah ditelusuri, ternyata pria itu cukup aktif di platform media sosial TikTok.
Terpantau, akunnya memiliki lebih dari 3590 pengikut dan 53 ribu like.
Cukup banyak video singkat yang telah diunggahnya di akun TikTok tersebut.
Video yang paling menarik perhatian adalah video momen pembakaran mobil di Desa Sumbersosko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.
Namun, hingga berita ini dituliskan, belum ada konfirmasi pihak terkait perihal sangkaan pria tersebut adalah pembunuh bos rental mobil di Sukolilo Pati, pada Sabtu, 8 Juni 2024 lalu.
Viral di media sosial sosok pria diduga pembunuh di Sukolilo Pati nantang polisi dan sebut 'tidak pantas aku pakai baju oren'. (TribunBengkulu.com/Ist)
Viral di Media Sosial Pria Nantang Polisi
Sebelumnya, sosok pria itu viral di media sosial karena seperti menantang polisi dan bahkan menuding Burhanis sebagai maling mobil.
Video itu disertai caption, "Diduga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil, pria ini masih berkoar koar di medsos dan nantangin polisi."
"Selain itu dia juga tetap kekeuh klo Burhanuddin itu bukanlah seorang bos rental mobil tapi seorang maling mobil."
Terlihat dalam video itu, sosok pria berbaju putih dengan posisi tidur dan berbicara menghadap kamera.
"Mas ee aman mas ee ditunggu 86, ngomongnya orang rental aslinya maling itu," kata pria yang diduga jadi tersangka pengeroyokan itu, dikutip TribunBengkulu.com, Sabtu (15/6/2024).
Berulang kali pria tersebut mengatakan bahwa Burhanuddin yang tewas bukanlah pemilik mobil melainkan maling.
"Alibinya saja itu rental mobil, padahal aslinya kan maling itu," kata pria itu lagi.
"Maling ngaku2 rental mobil ya ketemu aku langsung tak krekk (memmbuat gestur menggorok leher)," ujarnya.
Bahkan, pria tersebut seolah menantang polisi dan menyebutkan dirinya tak pantas menggunakan baju tahanan.
"Sharelok mas ee, nggak pantes aku pakai baju oren (baju tahanan)," kata pria itu sembari tertawa.
Polisi Gerebek Sukolilo Pati
Polisi menggerebek 'kampung maling' Sukolilo Pati, Jumat, 14 Juni 2024 petang. Rumah-rumah diperiksa, 39 kendaraan diangkut dan 3 orang ikut diamankan.
Seperti diketahui, nama Kecamatan Sukolilo, di Kabupaten Pati, Jawa Tengah ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir.
Hal itu menyusul peristiwa main hakim sendiri warga Sukolilo Pati beberapa waktu lalu yang menewaskan bos rental mobil dari Jakarta.
Kini Kecamatan Sukolilo Pati menjadi sorotan publik, bahkan namanya diplesetkan menjadi 'kampung maling' dan nama itu muncul di Google Map.
Tidak hanya itu, ternyata pihak kepolisian pun memiliki kecurigaan yang sama dengan wilayah tersebut.
Pada Jumat, 15 Juni 2024, pihak kepolisian menggelar operasi di sejumlah desa.
Polisi berhasil mengamankan setidaknya 33 sepeda motor dan 6 mobil.
Total 39 kendaraan diamankan setelah polisi menggeruduk sejumlah desa di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Jumat, 15 Juni 2024.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, barang bukti berupa kendaraan tersebut sudah dibawa pihak kepolisian.
"Yang disita kendaran motor dan mobil yang tak ada surat lengkap alias bodong," jelas Satake saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (14/6/2024).
Dia belum bisa memastikan apakah lokasi tersebut menjadi sarang penadah kendaraan bodong atau tidak.
Menurutnya, saat ini tim gabungan masih di lokasi. "Nanti masih proses," paparnya.
Kolase foto pria yang viral. Viral pria diduga pembunuh di Sukolilo Pati nantang polisi, 'Tidak Pantas Aku Pakai Baju Oren' (Twitter @Neveralonely)
Kronologi Bos Rental Diamuk Warga Hingga Tewas
Bos mobil rental asal Kemayoran, Jakarta Pusat, berinisial BH (52), tewas dipukuli warga saat hendak mengambil mobil miliknya yang hilang di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Kamis (6/6/2024) siang.
Korban dipukuli warga karena dituduh maling mobil. Sementara, tiga rekannya yang ikut mengambil mobil, SH (28) warga Jakarta Barat, AS (37) warga Jakarta Barat, dan KB (54) warga Tegal, luka parah dihajar warga.
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M Alfan Armin, menjelaskan, kejadian bermula saat keempat korban datang ke Desa Sumbersoko hendak mengambil mobil Honda Mobilio rentalan milik BH.
"Mereka bisa sampai ke lokasi karena mengikuti lokasi Global Positioning System (GPS) mobil," kata Alfan saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (7/6/2024).
Sesampainya di Desa Sumbersoko, para korban melihat Mobilio itu terparkir di halaman depan rumah warga.
BH kemudian turun dari mobil Daihatsu Sigra yang mereka tumpangi. Dia membawa pergi Mobilio itu setelah membuka pintunya dengan kunci cadangan. Namun, saat itu ada warga yang melihatnya.
Warga kemudian berteriak 'maling' dan keempat korban dipukuli warga desa. Mobil Sigra yang ditumpangi para korban dari Jakarta juga dibakar.
Keempat korban yang sekarat kemudian dilarikan petugas Polsek Sukolilo ke salah satu rumah sakit di Pati untuk mendapatkan perawatan intensif.
Namun, BH dinyatakan meninggal dunia. Tangkap dua pengeroyok Anggota Polsek Sukolilo dan Satreskrim Polresta Pati melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap dua warga Desa Sumbersoko. Mereka diduga terlibat pengeroyokan BH dan tiga rekannya.
"Sementara dua orang yang kita amankan. Tidak menutup kemungkinan akan ada yang kita amankan lagi. Proses penyidikan masih berjalan, sementara hasil yang kita dapat seperti itu," kata Alfan. (**)