Spanyol Lolos 16 Besar Piala Eropa,Takhlukkan Italia dan Grup Neraka
TRIBUIN-PAPUA.COM - Spanyol menahbiskan diri sebagai penguasa grup neraka seusai mengalahkan Italia, 1-0, di Stadion AufSchalke Arena, Gelsenkirchen, Jerman, Jumat (21/6/2024) dini hari WIB.
Dengan hasil ini, Spanyol sudah mengalahkan dua raksasa di Grup B.
Sebelum Italia, Kroasia telah lebih dulu menjadi korban Spanyol.
Kemenangan kedua ini membuat tim ”Matador” melenggang mulus ke babak 16 besar.
Pelatih Spanyol Luis de la Fuente hanya melakukan satu perubahan dari susunan pemain yang pekan lalu mencetak kemenangan 3-0 atas Kroasia.
Ia memilih Aymeric Laporta untuk menggantikan Nacho di posisi bek tengah.
Formasi yang digunakan pun tetap sama, yaitu 4-3-3, dengan Alvaro Morata, Lamine Yamal, dan Nico Williams mengisi lini serang.
Di tengah, Fuente masih mengandalkan Fabian Ruiz, Rodri, dan Pedri.
Di kubu Italia, Pelatih Luciano Spalletti tidak mengganti pemain yang ia turunkan saat mengalahkan Albania.
Dengan skuad yang sama persis seperti pekan lalu, Fuente berharap bisa kembali meraih hasil positif.
Saat mengalahkan Albania, Italia tampil ofensif meski sempat tertinggal dan akhirnya menang 2-1.
Akan tetapi, harapan Spalletti tersebut hampir tidak terwujud. Italia kesulitan keluar dari tekanan karena Spanyol mengontrol jalannya laga sejak awal.
Tim ”Matador” mengambil inisiatif serangan dengan dimotori Williams dan Yamal yang punya kemampuan melewati bek lawan dalam duel satu lawan satu.
Williams pun berperan dalam mengkreasikan peluang emas pertama Spanyol.
Menusuk dari sisi kiri, pemain berusia 21 tahun itu mengirimkan umpan silang ke jantung pertahanan Italia yang disambut Pedri.
Namun, sundulannya masih bisa ditepis kiper Gianluigi Donnarumma.
Walau digempur berkali-kali, para pemain Italia bertahan dengan sangat baik.
Gelombang serangan Spanyol masih bisa diredam entah itu percobaan dari jarak dekat atau jauh.
Rodri yang di laga sebelumnya disiplin bermain sebagai gelandang bertahan kali ini memosisikan diri sedikit maju untuk membantu serangan.
Ia sempat mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan terukur dari Dani Carvajal.
Pemain Manchester City itu mencoba menembak dari depan kotak penalti, tapi masih bisa diblok bek Italia.
Italia tidak bertahan total.
Tim ”Azzuri” beberapa kali mencoba membangun serangan.
Namun, mayoritas serangan Italia berawal dari umpan bek ke pemain depan dengan memanfaatkan ruang di antara bek dan kiper lawan.
Pola serangan seperti itu sangat mudah diantisipasi lini belakang Spanyol.
Dari beberapa percobaan Italia membangun serangan itu, hampir semuanya bisa digagalkan bek Spanyol.
Bek Italia Riccardo Calafiori melakukan gol bunuh diri dalam pertandingan Grup B Piala Eropa 2024 antara Spanyol dan Italia di Stadion AufSchalke Arena, Gelsenkirchen, Jerman, Jumat (21/6/2024) dini hari WIB. Spanyol menang dengan skor 1-0. AP/MANU FERNANDEZ
Alhasil, Italia hanya mampu mencatatkan satu tembakan di babak pertama melalui sepakan keras Federico Chiesa.
Sepakan itu hanya bernilai expected goal (xG) 0,05 alias bukan peluang yang berbahaya.
Babak kedua
Di babak kedua, Italia masih sulit melepaskan diri dari tekanan Spanyol.
Kali ini Fuente menginstruksikan Ruiz dan Rodri untuk lebih naik.
Serangan-serangan Spanyol pun menjadi lebih bervariasi.
Di sisi lain, naiknya Rodri dan Ruiz hingga ke area kotak penalti Italia menimbulkan risiko rentan menerima serangan balik.
Celah yang ditinggalkan Rodri dan Ruiz dimanfaatkan Italia melalui skema serangan balik.
Penyerang Gianluca Scamacca menjadi tumpuannya.
Namun, skema serangan balik Italia pun kerap gagal karena kurangnya dukungan pemain lain terhadap Scamacca yang telah bersusah payah menggiring bola dari garis tengah lapangan.
Gol yang ditunggu-tunggu Spanyol akhirnya datang pada menit ke-55.
Berawal dari Williams yang melepaskan umpan silang dari sisi kiri, bola mengenai kepala Morata dan bisa disentuh Donnarumma.
Malang bagi Calafiori yang tengah berlari, bola mengenai pahanya dan meluncur masuk ke gawang.
Setelah unggul, Spanyol tetap tidak menurunkan intensitas serangan.
Beberapa menit setelah gol Spanyol, Williams kembali mengancam melalui umpan silangnya dari situasi sepak pojok.
Bola bisa disundul Robin Le Normand ke sisi gawang yang tidak terjangkau Donnarumma, tetapi masih bisa dihalau bek Italia.
Beberapa saat kemudian giliran Yamal yang mengancam melalui sepakan jarak jauh, tetapi bola masih melenceng tipis dari gawang.
Spalletti mencoba menyegarkan lini serangan dengan menarik Scamacca dan Chiesa. Mereka digantikan oleh Matia Zaccagni dan Mateo Retegui.
Di awal babak kedua, Spalletti juga telah memasukkan Bryan Cristante dan Andrea Cambiasso.
Masuknya empat tenaga baru ini membuat serangan Italia lebih tajam.
Cristante, misalnya, menciptakan peluang saat melewati bek Spanyol dan berlari menyisir garis pinggir.
Ia melepaskan umpan silang, tetapi masih gagal disambut oleh Retegui.
Berbalik tertekan, Spanyol mencoba mengambil alih kembali kontrol pertandingan.
Hasilnya, mereka hampir menggandakan keunggulan andai sepakan Williams di menit ke-70 tidak membentur mistar.
Selain Williams, Ayoze Perez yang masuk sebagai pemain pengganti juga sempat membahayakan gawang Italia menjelang laga usai.
Dua sepakannya dari jarak dekat hampir membuat Spanyol memperlebar keunggulan.
Hanya saja, kegemilangan Donnarumma mementahkan semua peluang berbahaya tersebut.
Hingga laga berakhir, Italia tetap gagal menyamakan kedudukan.
Spanyol meraih kemenangan kedua dan memastikan tempat di babak 16 besar.
Sementara itu, nasib Italia masih harus ditentukan pada laga terakhir kontra Kroasia. (*)
Berita ini dioptimasi dari Kompas.id, silakan klik dan berlangganan.