Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas
Presiden Joko Widodo (kedua kiri), Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kanan), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDI-P Puan Maharani (kiri) dan Panitia Pengarah Rakernas PDI-P Prananda Prabowo, bersama para kader PDIP lainnya mengacungkan simbol metal dengan ketiga jarinya seusai pembukaan Rakernas III PDI-P di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018). Dalam rakernas tersebut telah diputuskan untuk mencalonkan kembali Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024.
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-5 pada 24-26 Mei 2024. Tetapi, partai pemenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 ini tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hadir.
Sejumlah alasan berbeda dikemukakan elite partai berlambang banteng moncong putih ini terkait tidak diundangnya Presiden Jokowi dalam rakernas.
Namun, tidak diundangnya mantan Wali Kota Solo itu sejalan dengan pernyataan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun yang menyebut bahwa Jokowi dan anaknya Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P.
Ini bakal menjadi rakernas PDI-P pertama tanpa kehadiran Jokowi. Lantas, apa saja alasan elite PDI-P terkait tidak diundangnya Jokowi?
Sibuk dan menyibukkan diri
Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat menyebut, Jokowi tidak diundang karena melihat padatnya jadwal presiden.
Menurut dia, alasan yang sama juga jadi alasan PDI-P tak mengundang Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
“Yang jelas, presiden dan wakil presiden tidak diundang. Kenapa? Karena beliau sudah sangat sibuk dan menyibukkan diri," kata Djarot di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 16 Mei 2024.
Namun, Djarot tak merinci lebih jauh maksud kata "menyibukkan diri” yang dikatakannya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi juga tidak menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-P pada 10 Januari 2024.
Pada hari yang sama, Jokowi diketahui melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina dan bertemu dengan Presiden Ferdinand Marcos Jr.
Selain itu, Jokowi juga tidak mengirimkan karangdan bunga dan memberikan video selamat ulang tahun kepada PDI-P.
Belum terundang
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan bahwa Presiden Jokowi belum terundang untuk hadir dalam Rakernas Ke-5 PDI-P yang akan digelar di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.
"Sampai saat ini belum terundang," kata Puan kepada awak media di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 di Bali, seperti dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (22/5/2024).
Puan juga memaparkan secara singkat sejumlah topik yang akan dibahas dalam Rakernas PDI-P mendatang.
"Yang pasti akan ada pembahasan pemenangan Pilkada, konsolidasi, evaluasi, kemudian ya bagaimana posisi ke depan," ujar Puan.
Hasto singgung soal demokrasi, hukum, dan Pemilu 2024
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto tidak menjawab dengan gamblang saat ditanya alasan tidak diundangnya Jokowi ke Rakernas PDI-P ke-5.
Hasto hanya menegaskan bahwa pihaknya hanya mengundang orang-orang yang memiliki semangat menegakkan demokrasi dan hukum.
Menurut Hasto, Rakernas kali ini diadakan dalam momentum semangat reformasi untuk melawan sisi gelap kekuasaan. Dia pun sempat menyinggung soal Pemilu 2024.
"Dan itu terekam kuat dalam memori publik terekam kuat dari apa yang disuarakan oleh para tokoh-tokoh civil society, para guru besar, para ahli hukum dan para seniman bahkan budayawan yang menyimpulkan bahwa Pemilu 2024 merupakan Pemilu yang paling brutal dalam sejarah demokrasi Indonesia diwarnai berbagai bentuk kecurangan yang diawali dengan suatu konstruksi rekayasa hukum di MK (Mahkamah Konstitusi)," kata Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa yang menjadi dasar PDI-P mengundang figur yang akan datang ke Rakernas kali ini, yakni yang memiliki semangat menjaga hukum.
"Dan dari spirit itu yang tentu diundang adalah mereka, mereka yang memiliki spirit di dalam menjaga demokrasi hukum. Menegakkan negara hukum, menegakkan demokrasi yang berkedaulatan rakyat," ujar Hasto.
Tanggapan Jokowi
Saat dikonfirmasi terkait dirinya tidak diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi menyebut, sebaiknya keputusan soal undangan itu ditanyakan langsung kepada pihak yang mengundang atau PDI-P.
"Ditanyakan (ke) yang mengundang. Jangan (tanya) saya," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers posko pengungsian Batu Taba, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) pada 23 Mei 2024.
Namun, dalam kesempatan itu, Jokowi sempat menyinggung soal hubungannya dengan Puan Maharani.
"Sudah lama sekali saya akrab dan baik dengan Mbak Puan," katanya.
Diketahui, Jokowi dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bertemu sebelum Gala Dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 di Bali pada 19 Mei 2024.
Saat itu, Presiden Jokowi menghampiri Puan. Padahal, ketika menyambut para delegasi asing, dia tetap berdiri di tempatnya.
Tidak dianggap bagian PDI-P
Sebagai informasi, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengatakan, Jokowi dan anaknya Gibran Rakabuming Raka sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI-P.
Hal itu disampaikan Komarudin saat ditanya status Jokowi sebagai kader PDI-P setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak permohonan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan? yang benar saja," kata Komarudin ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta pada 22 April 2024.
Sikap Presiden Jokowi selama pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dinilai berbeda dengan PDI-P yang telah membesarkannya.
Jokowi diduga kuat mendukung putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.
Diketahui, PDI-P bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, dan Hanura mengusung pasangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.