Ketahui Efektivitas Menyusui dalam Membentuk Karakter Anak sejak Dini

Menyusui tidak saja mendukung daya kognitif bayi, tetapi juga memengaruhi karakternya. Ketahui efektivitas menyusui dalam membentuk karakter anak sejak dini yuk, Bunda.

Berbagai manfaat dari menyusui memang tak diragukan lagi ya, Bunda. Agenda menyusui memang sedianya tidak sekadar memberikan nutrisi pada bayi tetapi lebih dari itu juga memberikan pengaruh pada anak dalam pembentukan karakternya sejak dini.

Pengalaman menyusui diketahui dapat berkontribusi terhadap perkembangan kesehatan otak anak. Kemudian, praktik menyusui dan memberikan sentuhan pada anak serta membangun interaksi pengasuhan selama menyusui sangat berperan dalam memperkuat sirkuit sensori dan emosional anak.

Keduanya sangat penting untuk mendukung kognitif dan perkembangan sosial emosional anak seperti dikutip dari laman Astho.

Baca Juga : Pelekatan Menyusui Mampu Bentuk Karakter Anak, Bangun Kepercayaan Antara Bunda & Si Kecil

Menyusui dan pembentukan karakter anak

Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak yang mendapat ASI eksklusif selama tiga bulan dan tidak menerima makanan atau cairan lain selain ASI telah meningkatkan perkembangan di beberapa wilayah otak terkait fungsi sosial emosional dan bahasa.

Selain itu, banyak ahli mengatakan bahwa ikatan kasih sayang selama tahun-tahun pertama kehidupan membantu mengurangi masalah sosial dan perilaku baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Menyusui juga dapat membantu ibu belajar membaca isyarat bayinya dan dapat membantu bayi mempercayai pengasuhnya. Hal ini tentunya membantu membentuk perilaku awal bayi seperti dikutip dari laman WebMd.

Dampak positif pemberian ASI

Manfaat dari pemberian ASI tidak saja mendukung kesehatan bayi secara menyeluruh  tetapi juga mengisi banyak hal positif yang memang dibutuhkan anak. Efektivitas menyusui tidak saja membantu pemenuhan nutrisi tetapi juga memberikan keuntungan kognitif pada anak.

Kemampuan kognitif sendiri sebenarnya mengacu pada proses mental seperti berpikir, mengingat, dan mengambil keputusan. Selain itu, juga mencakup kreativitas, imajinasi, dan perilaku pada anak. Penting diketahui bahwa perkembangan otak dan keterampilan kognitif yang sehat ini memungkinkan anak untuk belajar dan memahami. Banyak ahli percaya bahwa menyusui dapat berkontribusi pada kecerdasan, ingatan, penilaian, dan kemampuan memecahkan masalah anak seiring pertumbuhannya.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pediatrics pada Maret 2017 melaporkan bahwa tidak ada manfaat kognitif jangka panjang dari menyusui. Penelitian ini mengikuti hampir 7.500 bayi cukup bulan hingga usia lima tahun.

Para peneliti mengevaluasi anak-anak berdasarkan kemampuan mereka dalam berbahasa (kosakata), keterampilan memecahkan masalah, dan perilaku pada usia 9 bulan, 3 tahun, dan 5 tahun. Orangtua dan guru berpartisipasi dalam evaluasi dengan mengisi kuesioner untuk mengetahui kemampuan kognitif anak.

Penelitian tersebut memang menunjukkan beberapa efek positif kognitif jangka pendek dari menyusui, namun tidak ada manfaat jangka panjangnya. Dinyatakan bahwa anak yang mendapat ASI minimal 6 bulan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik dan tidak terlalu hiperaktif pada usia 3 tahun.

Namun, ketika anak-anak tersebut berusia 5 tahun, perbedaan mencolok antara anak-anak yang diberi ASI dan tidak diberi ASI menjadi terlalu kecil untuk bisa bermakna.

Menyusui dan kecerdasan

Tidak semua penelitian mengenai hal ini menunjukkan temuan yang sama. Banyak penelitian yang mendukung keyakinan bahwa menyusui meningkatkan kecerdasan atau IQ. Mereka tampaknya menunjukkan hubungan antara ASI dan hasil kognitif jangka panjang seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Sebuah penelitian yang mengamati 3.500 anak selama masa remaja dan dewasa menemukan bahwa ketika dinilai pada usia 30 tahun, mereka yang sumber nutrisi utamanya berasal dari ASI memiliki kinerja lebih baik dalam tes kecerdasan. Mereka juga memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan pendapatan yang lebih besar.

Penelitian lain yang sangat besar mengamati hampir 14.000 bayi sehat yang diberi ASI hingga mereka berusia 6,5 ​​tahun. Kecerdasan dan status akademis anak-anak dievaluasi oleh dokter dan guru. Hasilnya menunjukkan bahwa hubungan antara pemberian ASI eksklusif dalam jangka panjang dan perkembangan kognitif anak sangatlah kuat.

Sulit untuk menentukan apakah ASI atau faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan skor kognitif pada anak yang diberi ASI. Beberapa peneliti berpendapat bahwa menyusui tampaknya hanya bertanggung jawab atas peningkatan kecerdasan dan keterampilan memecahkan masalah, namun kenyataannya tidak demikian.

Sebaliknya, alasan mengapa anak-anak yang mendapat ASI bisa berprestasi lebih baik adalah karena mereka cenderung tumbuh di lingkungan yang mendukung perkembangan kognitif.

Yang lainnya menunjukkan bahwa ASI mengandung asam lemak esensial asam docosahexaenoic (DHA) dan asam arakidonat (ARA atau AA). Karena DHA dan ARA mendorong perkembangan otak dan sistem saraf, mereka percaya bahwa ketika seorang anak menerima ASI, hal itu membantu meningkatkan kemampuan kognitif.

Perusahaan formula juga menyadari hal ini. Mereka pun turut serta menambahkan asam lemak esensial ke dalam susu formula bayi mereka untuk mendukung perkembangan otak dan mata.

Tentu saja, para ilmuwan belum mengetahui apakah penambahan asam lemak esensial dalam susu formula memiliki efek yang sama pada otak seperti asam lemak esensial alami yang ditemukan dalam ASI.

Sedianya, baik itu ASI atau susu formula, mendapatkan nutrisi yang tepat untuk perkembangan otak adalah hal yang penting. Namun, selain nutrisi, ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap kesehatan kognitif ya, Bunda.

Perlu Bunda tahu bahwa sebenarnya hasil kognitif positif dimulai pada kehamilan. Jika seorang ibu mendapatkan perawatan pranatal yang baik dan tidak merokok atau melakukan perilaku berisiko lainnya, maka ia membantu anaknya memulai awal yang baik.

Selama masa bayi dan masa kanak-kanak, hubungan antara orangtua dan anak-anak mereka dapat membawa perubahan. Pilihan pengasuhan anak dapat mendorong atau menghambat pembelajaran kognitif.

Misalnya, membacakan buku kepada anak setiap malam dapat membantu mengembangkan kemampuan membaca, menulis, dan berbahasa anak. Semua kebiasaan tersebut tentunya dapat mendukung penuh pertumbuhan kognitif anak dengan baik. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Pilihan Redaksi

    Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

    OTHER NEWS

    1 hour ago

    Tentara Israel Akhiri Operasi di Rafah: Bentuk Perang Gaza Berubah,IDF Kena Sindrom Sisyphus

    1 hour ago

    Film ,Janji Darah, Siap Teror Penonton di Bioskop,Kisah Nyata dari Pengalaman Mistis Sentot Sahid

    1 hour ago

    Ketua KPK: Tak Ada Wacana Harun Masiku Ditangkap dalam Sepekan, Satgas Terus Bekerja

    1 hour ago

    NTT Peringkat 5 Penduduk Miskin Terbanyak di Indonesia

    1 hour ago

    Harta Kombes Nurhadi Nyaris Rp 5 Miliar,Punya Bukti Kuat Pegi Sudah Benar Jadi Tersangka Kasus Vina

    1 hour ago

    Termasuk Alex Pereira, 6 Petarung Bawa Pulang Bonus di UFC 303

    1 hour ago

    Foto: Indonesia Gagal ke Final Usai Dikalahkan Australia di Piala AFF U-16

    1 hour ago

    Gaya Unik Para Artis di Show Schiaparelli Couture Fall 2024

    1 hour ago

    Hukum Memilih Tanggal Pernikahan Agar Terhindar Nasib Buruk,Melanggar Syariat? Ini Kata Buya Yahya

    1 hour ago

    Indonesia Vs Australia, Nova Sesalkan Blunder dan Kartu Merah

    1 hour ago

    LINK Nonton Semifinal ASEAN Boys Championship 2024 Indonesia vs Australia Senin 1 Juli 2024

    1 hour ago

    Ending Cekcok Sopir Taksi Online VS 3 Anggota TNI, Berfoto Pegang Kertas Putih

    2 hrs ago

    Profil Zhang Zhi Jie,Pebulutangkis China yang Pingsan dan Meninggal Saat Berlaga di Yogyakarta

    2 hrs ago

    Data Bukan New Oil, tapi Minyak Curah, dan Pemerintah Lempar Handuk

    2 hrs ago

    Voli Putri Gagal Dapat Emas di Final AUG 2024, Akui Kekuatan Thailand

    2 hrs ago

    Dituding Dalang Kasus Vina Cirebon,Pegi Cianjur Dilaporkan ke Mabes Polri,Praktisi Hukum: Kasihan

    2 hrs ago

    Ayu Ting Ting Benarkan Pertunangannya dengan Lettu Muhammad Fardana Berakhir Sekaligus Batal Nikah

    2 hrs ago

    Hidup Gunawan Dwi Cahyo Kesulitan Ekonomi Usai Cerai,Gadaikan Mobil Anak,Okie Agustina Tak Terima

    2 hrs ago

    Sudah Gelar Acara Lamaran, Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana Pilih Berpisah

    2 hrs ago

    Citroen E-C3 Mulai Didistribusikan ke Konsumen di Jawa Tengah

    2 hrs ago

    Tempat Wisata Instagramable di Solo Jateng: Kampung Batik Kauman,Simak Kelebihan dan Sejarahnya

    2 hrs ago

    Ramai soal Selebgram Aceh Marah-marah karena Gagal Terbang Usai Paspornya Ditolak di "Counter Check-in", AirAsia Buka Suara

    2 hrs ago

    Agar Tahan Lebih Lama, Begini Cara Merawat Genteng Beton

    2 hrs ago

    Perlu Dicoba! AC Nggak Dingin? Bisa Dibenerin Sendiri

    2 hrs ago

    Usai Pemulihan Operasi Kaki Kiri, Prabowo Hadiri HUT Bhayangkara di Monas

    2 hrs ago

    Viral Video Petugas Hapus Tulisan Parkir Gratis, Dishub Lombok Barat: Objek Retribusi

    2 hrs ago

    Bilang Izin Sakit,Pegawai Rupanya Liburan ke Bali,Endingnya Malah 1 Pesawat Sama Bos: Manggil Nama

    2 hrs ago

    Terus Bertambah, Sudah 60 Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Wafat di Tanah Suci

    2 hrs ago

    Ini Starting XI Indonesia Vs Australia di Semifinal Piala AFF U-16

    2 hrs ago

    Tumbang dari Australia, Indonesia Gagal Tembus ke Final Piala AFF U-16

    2 hrs ago

    Piala AFF: Diwarnai Kartu Merah, Timnas U-16 Ditekuk Australia & Gagal ke Final

    2 hrs ago

    Sosok Giorgio Gvelesiani Bek Top Timnas Georgia yang Dikaitkan ke Persib Bandung,Pengganti Alberto?

    2 hrs ago

    DPR Pertanyakan Firli Bahuri Bisa Sampai ,Menghilang,,Pimpinan KPK Tunjuk Hidung Pejabat Polri

    2 hrs ago

    Jelang Piala AFF U-19 2024,Indra Sjafri Coret Enam Pemain Timnas Indonesia,Ini Daftarnya

    2 hrs ago

    Pusat Data Nasional Dibidik Pulih 2 Bulan, Berapa Lama di Negara Lain?

    2 hrs ago

    Cak Imin Sebut Duet Anies-Andika Perkasa Sudah Dibicarakan PDI-P dan PKB

    2 hrs ago

    Parade Kesempurnaan La Roja Gagal Dihentikan Georgia, Selanjutnya Jerman Menanti!

    2 hrs ago

    Indra Sjafri Sudah Rekomendasikan Pemain ke PSSI untuk Dinaturalisasi

    2 hrs ago

    GoTo Buka Suara soal Transaksi Saham Senilai Rp 6,06 Triliun di Pasar Negosiasi

    2 hrs ago

    Daftar Baru 50 Saham Terancam Delisting oleh BEI: WSKT, SRIL, MYRX