Voli Putri Gagal Dapat Emas di Final AUG 2024, Akui Kekuatan Thailand
Voli Putri Gagal Dapat Emas di Final AUG 2024, Akui Kekuatan Thailand
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kontingen voli putri Indonesia gagal membawa pulang medali emas dengan membawa perak dalam ajang ASEAN University Games (AUG) 2024. Mereka harus mengakui kekuatan Thailand setelah dikalahkan tiga set (25-21, 25-17, 25-18), Senin (1/7).
Pada set pertama, tim voli putri itu mampu sedikit mengejar tim asal Negeri Gajah Putih, Namun, hanya mampu bertahan di angka 25-21.
Rupanya, Thailand menunjukkan kekuatannya di set kedua. Tim tersebut memainkan strategi yang diberikan pelatih dan membaca gerakan bola tuan rumah Indonesia hingga akhirnya tim tuan rumah kalah dengan skor 25-17.
Pemain Indonesia yang berposisi sebagai opposite hitter Bela Sabrina sempat memberikan perlawanan hingga sedikit mampu menyumbang poin menjadi sama 13-13.
Namun, pemain Thailand bernomor punggung 1 Wiranyupha sering membuat ancaman lewat spike-spike terukur, hingga bisa membalikkan angka menjadi 25-18.
Pelatih voli putri Indonesia Pedro Lilipaly setelah pertandingan yang digelar di GOR Pemuda Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengapresiasi langkah anak asuhnya yang sudah berjuang dalam partai final tersebut.
Namun, dirinya juga mengakui Thailand memang masih di atas timnya dalam pertandingan final tersebut.
"Voli itu tidak bisa hanya mengandalkan spike, namun kombinasi block dan servis harus seimbang dan itu dimiliki oleh Thailand," katanya.
Ke depan, akan terus ada evaluasi tim, meskipun dalam ajang AUG 2024 ini pemainnya belum bisa meraih emas.
"Evaluasi akan terus kami lakukan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan," ucapnya.
Sementara itu, atlet voli putri Indonesia Bela Sabrina Agustina mengakui bahwa Thailand bermain sangat bagus dan secara tim kompak.
"Dari segi pengalaman dan teknik mereka memang lebih bagus daripada kami. Kami akui keunggulan Thailand dalam partai final ini," kata pemain klub voli Petrokimia Gresik itu.
Bela mengaku meskipun sempat memberikan poin bagi Indonesia, saat bermain tidak memikirkan apapun dan hanya bermain lepas karena memang sudah mengakui kehebatan Thailand.
"Bermain lepas saja, tidak ada beban, yang penting memberikan permainan dengan maksimal," ucapnya.
Bela berharap dengan adanya ajang AUG 2024 dirinya bisa mengasah kemampuannya lagi untuk menghadapi kompetisi-kompetisi lainnya.
"Harapan saya kedepannya permainan daya dan tim semoga lebih baik lagi," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama pelatih Thailand Ounhaka Monchai mengaku anak asuhnya sudah bermain dengan baik saat menjalankan strategi dari pelatih dan memang hasil final tersebut sudah sesuai ekspektasinya.
"Saya pikir kami sudah bermain sesuai dengan rencana dan hasil ini juga sesuai ekspektasi kami," katanya.
Selain itu, dirinya mengapresiasi pemain Indonesia yang memiliki banyak pemain bagus dan semoga dalam pertandingan ini bisa dijadikan pengalaman bagi anak asuh Pedro.
"Indonesia punya pemain bagus, terutama nomor 4 (Bela Sabrina) dan pertandingan final ini bisa dijadikan sebagai pengalaman untuk menambah jam terbang semua pemain," ucapnya.
Berikut perolehan poin tiga terbesar pemain dari kedua tim:
Thailand:
1 Inchan Wiranyupha 14 poin
11 Sinpho Donpohn 14 poin
8 Sang Ob Tirawan 10 poin
Indonesia:
4 Bela Sabrina Agustina 18 poin
21 Aulia Suci Nurfadilah 14 poin
8 Putri Nur Hidayati Agustin 8 poin. (antara/mcr12/jpnn)