Menengok Percetakan Al Quran Terbesar di Dunia, Produksi 20 Juta Eksemplar per Tahun
Pengunjung mengabadikan percetakan Alquran terbesar di dunia di Madinah Al Munawarah, Arab Saudi.
MADINAH, KOMPAS.com - Percetakan Al Quran Raja Fahd yang berdiri di atas lahan seluas 25 hektar di Madinah, Arab Saudi, disebut-sebut sebagai percetakan Al Quran terbesar di dunia.
Percetakan ini dibuka untuk umum setiap hari. Saat dikunjungi Kompas.com belum lama ini, mesin cetak tak pernah berhenti bekerja untuk mencetak jutaan mushaf Al Quran.
Beberapa karyawan yang mengenakan celana biru dan kaus abu-abu terlihat menaruh beberapa mushaf Al Quran bersampul hijau di atas tumpukan mushaf yang sudah tertata sebelumnya.
Aktivitas itu terlihat saat mengunjungi Majma Malik Fahd Li Thiba'ah Mushaf Syarif yang terletak di Kawasan an-Nakhil 11 km dari Nabawi.
"Setiap tahunnya kami mencetak 20 juta eksemplar Al Quran," ujar bagian humas dan publikasi percetakan Ahmad Tarjamy dan Abdul Aziz, yang mendampingi kunjungan beberapa waktu lalu.
Ahmad mengungkapkan, percetakan ini mencetak Al Quran untuk tiga tujuan, mulai dari hadian untuk jemaah haji sampai dijual.
"Pertama, untuk hadiah bagi jemaah haji dan pengunjung percetakan. Kedua, untuk wakaf yang dibagi ke masjid dan sekolah maupun tempat lain di seluruh dunia. Ketiga, untuk dijual," papar Ahmad.
Pengunjung percetakan memang bisa membeli Al Quran di toko yang terdapat di bagian depan percetakan.
Mushaf ini dijual mulai dari 14 riyal untuk ukuran terkecil, 17 riyal sampai 23 riyal untuk ukuran sedang, dan 30 riyal untuk ukuran besar.
Toko tersebut juga menjual Al Quran dengan tafsir berbahasa Arab seharga 23 riyal dan Juz Amma berbahasa Indonesia seharga 6 riyal.
Salah satu destinasi jemaah haji dan umroh
Percetakan yang didirikan sejak 1984 pada masa pemerintahan Raja Fahd ini kerap menjadi destinasi atau tujuan kunjungan jemaah haji maupun umroh.
Setiap harinya, ada 3000-5000 pengunjung percetakan. Saat memasuki lokasi ini, pengunjung akan dipandu naik ke lantai 2 untuk melihat langsung proses produksi dengan mesin otomatis.
Di akhir kunjungan, biasanya pengunjung percetakan akan diberikan mushaf Al Quran secara gratis.
Eny Widayati, jemaah haji asal Malang yang juga berkunjung ke tempat tersebut menyampaikan rasa kagumnya.
"Rasanya senang, takjub, segini besar ya percetakan Al Qurannya,” kata dia.
Diterjemahkan lebih 77 Bahasa, termasuk Braile
Ahmad Tarjamy mengatakan, Al Quran yang diproduksi di percetakannya telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 77 bahasa.
Terdapat lajnah atau komite yang berasal dari berbagai negara. Mereka kebagian tugas khusus untuk menerjemahkan.
Saat menyusuri percetakan, pengunjung akan mendapati contoh terjemah Al Quran dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Indonesia, Korea, dan lain-lain yang terpajang di lemari etalase.
Di sana, pengunjung juga bisa melihat contoh-contoh sampul Al Quran yang dipakai, jenis kertas, hingga pena khat, dan tinta yang digunakan.
Di antara deretan Al Quran yang dipajang di lemari pamer, terdapat contoh Al Quran yang menggunakan huruf braille bagi difabel netra.
“Dibuat mulai 2018 dan setiap tahunnya kami mencetak 5.000 eksemplar Al Quran braille. Satu Al Quran braille membutuhkan lima jilid mushaf," kata Ahmad.