Cara Menjaga Kesehatan Mental Ibu Hamil agar Melahirkan Anak Berkarakter Positif
Menjaga kesehatan selama kehamilan merupakan hal yang perlu dilakukan oleh setiap Bunda. Selain menjaga kesehatan fisik, seorang ibu hamil juga harus menjaga kesehatan mentalnya. Hal ini lantaran kesehatan mental ibu hamil dapat mempengaruhi karakter anak.
Bila ibu hamil memiliki kondisi mental yang baik, anak dapat terlahir dengan karakter yang positif lho. Bagaimana bisa? Yuk simak terus untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Kesehatan mental ibu hamil pengaruhi karakter anak
Berdasarkan penelitian yang dirilis dalam jurnal American Psychological Association, hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengalami stres tingkat tinggi, kecemasan, atau depresi selama kehamilan akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk memberikan anaknya masalah kesehatan mental dan karakter.
Perlu Bunda ketahui bahwa kesehatan mental ibu hamil ini memberi pengaruh saat anak sedang berada di masa kanak-kanak awal (usia 2 hingga 5 tahun), masa kanak-kanak pertengahan (usia 6 hingga 12 tahun), dan masa remaja (usia 13 hingga 18 tahun).
Baca Juga : Sempat Ngetren, Ramai para Bunda Rencanakan Kehamilan demi Tentukan Zodiak Anak |
Meski begitu, efek yang sangat signifikan dapat dilihat saat anak sedang berada di masa kanak-kanak awal.
âPenelitian kami menunjukkan bahwa tekanan psikologis selama masa kehamilan memiliki dampak kecil namun berkelanjutan terhadap risiko anak-anak untuk berperilaku agresif, ketidakmampuan untuk menghambat perilaku yang tidak pantas, dan impulsif,â jelas salah satu peneliti, Irene Tung, PhD, dari California State University, dikutip dari American Psychological Association.
âPenemuan ini menambahkan bukti bahwa menyediakan layanan dan dukungan kesehatan mental yang dapat diakses secara luas selama kehamilan dapat menjadi langkah penting untuk membantu mencegah masalah perilaku pada masa kanak-kanak,â sambungnya.
Lebih lanjut, para peneliti juga menemukan bahwa ibu hamil yang mengalami kecemasan, depresi, atau stres cenderung lebih tinggi kemungkinannya untuk melahirkan anak dengan gejala ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
Tak hanya itu, anak yang terlahir dari ibu hamil dengan gangguan kesehatan mental menunjukkan lebih banyak kesulitan dengan perilaku agresif atau senang berseteru.
Cara menjaga kesehatan mental ibu hamil
Tentu, setiap Bunda akan menginginkan anaknya untuk memiliki karakter yang positif. Maka dari itu, penting bagi ibu hamil untuk memastikan bahwa kesehatan mentalnya terjaga. Lantas, apa saja ya cara menjaga kesehatan mental bagi ibu hamil agar anak terlahir dengan karakter yang positif?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba oleh ibu hamil, dilansir dari BabyCenter:
1. Rutin olahraga
Sudah menjadi rahasia umum bahwa olahraga dapat membawa berbagai manfaat terhadap kesehatan tubuh. Selain itu, sudah terdapat banyak penelitian selama puluhan tahun yang menunjukkan olahraga mampu untuk mengurangi gejala depresi, kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lainnya.
Tak hanya itu, terdapat beberapa penelitian yang menemukan bahwa olahraga yang ringan selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko ibu hamil terkena depresi lho.
Pilihan olahraga bagi ibu hamil pun cukup variatif, seperti berenang, yoga, pilates, ataupun jalan kaki. Namun, pastikan untuk tidak berolahraga secara ekstrem ya.
âKebanyakan orang mendapat manfaat dari menjadi sedikit lebih aktif,â ujar dr. Verlee Bergink, direktur Womenâs Mental Health Program di Mount Sinai Hospital, New York City.
âKeluarlah, berolahraga, jangan berlebihan,â pesannya.
Bila ibu hamil belum terbiasa untuk berolahraga, cobalah untuk memulai dengan jalan kaki selama 30 menit. Tentu, olahraga yang satu ini merupakan pilihan yang baik karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Terlebih, jalan kaki juga tidak memungut biaya sedikitpun.
Dengan rutin berolahraga, ibu hamil dapat menghindari masalah kesehatan mental. Pasalnya, tubuh dan pikiran seseorang itu terhubung lho. Jika sudah terbiasa olahraga, maka Bunda juga dapat mencoba jenis olahraga yang melatih teknik pernapasan.
Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa ibu hamil harus melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum hendak berolahraga ya. Hal ini agar pilihan olahraga tersebut sudah dipastikan aman oleh dokter.
2. Bicara dengan Orang terpercaya
Perlu diingat kembali bahwa semua manusia adalah makhluk sosial. Agar kesehatan mental tetap terjaga, penting bagi ibu hamil untuk bersikap terbuka dan bicara dengan orang yang terpercaya.
Bila memiliki kendala, cobalah untuk meminta bantuan dari Ayah atau anggota keluarga lainnya. Tak hanya itu, Bunda juga dapat berbicara dengan teman dekat yang sudah terpercaya.
Jika ibu hamil merasa tidak nyaman untuk membicarakan hal tersebut dengan pasangan, keluarga, ataupun teman, maka Bunda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi.
Pasalnya, terdapat beberapa dokter obstetri dan ginekologi yang menawarkan kelas bagi para ibu hamil. Sehingga, Bunda tidak akan merasa bahwa perjuangan ini dilalui sendirian karena ibu hamil di luar sana juga sedang berada di fase yang sama.
Infografis karakter anak Karakter anak/ Foto: HaiBunda |
3. Perbanyak istirahat
Tak dapat dipungkiri, tidur selama hamil merupakan hal yang tidak mudah. Sebab, janin semakin membesar di dalam kandungan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman. Terkadang, ibu hamil pun dapat terbangun di malam hari karena harus pergi ke kamar mandi.
Namun demikian, ibu hamil juga perlu memperbanyak waktu istirahat lho. Sebab, memiliki kualitas tidur yang baik dapat memperbaiki rasa stres, depresi, kecemasan, dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Selain itu, ibu hamil juga perlu mencari tahu apa yang membuat tidur di malam hari tidak nyenyak. Misalnya seperti timbulnya rasa nyeri dan sakit, mengalami sensasi terbakar di dada, banyak merenung, atau bahkan kombinasi ketiganya.
Setelah mengetahui hal tersebut, Bunda juga harus menemukan cara untuk menyiasatinya. Sebagai contoh, ibu hamil dapat menggunakan bantal hamil agar lebih nyaman atau menulis jurnal sebelum tidur agar pikiran lebih rileks.
Dengan menerapkan solusinya, ibu hamil juga dapat mempersiapkan diri yang akan mengalami kurang tidur ketika bayi sudah terlahir.
4. Lakukan afirmasi positif
Menjadi orang tua untuk pertama kalinya memang dapat menimbulkan rasa cemas atau keraguan pada diri ibu hamil. Tentu, hal ini sebenarnya sangat wajar.
Namun, bila kecemasan tersebut menimbulkan ibu hamil untuk berbicara negatif terhadap diri sendiri maka sudah saatnya untuk melakukan afirmasi positif.
Sebagai contoh, ibu hamil dapat bicara dengan diri sendiri di depan kaca dan mengatakan, âHari ini, saya akan melakukan yang terbaik,â atau, âSaya sudah menjadi ibu yang baik.â
Ucapkan kata-kata tersebut selama beberapa kali di pagi hari. Bila perlu, kalimat ini juga dapat ditulis di kaca agar ibu hamil selalu ingat.
Mungkin, melakukan afirmasi positif dapat terasa sedikit aneh. Terlebih, jika ibu hamil belum pernah melakukan hal tersebut sebelumnya. Namun hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa afirmasi ini dapat membantu otak untuk berpikir lebih positif tentang diri sendiri.
Maka dari itu, ibu hamil juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan dalam memecahkan masalah, hingga mengurangi kecemasan.
5. Buat rencana perawatan untuk melahirkan dan pasca persalinan
Kehamilan memang dapat memberikan berbagai ketidakpastian. Tak heran, hal ini membuat ibu hamil sering kali merasa stres atau cemas.
Oleh karena itu, Bunda dapat mencoba untuk membuat rencana perawatan untuk kelahiran dan pasca persalinan dengan Ayah atau dokter agar tetap merasa semua hal terkendali selama kehamilan .
Perlu diketahui bahwa banyak ibu hamil yang terlalu fokus terhadap melahirkan sehingga lupa untuk mempersiapkan diri juga untuk pasca persalinan.
Meskipun hal tersebut wajar, Bunda juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor tertentu seperti kapan sudah memperbolehkan Si Kecil untuk dikunjungi, menggunakan botol dot, atau hal lainnya yang dapat mengurangi rasa cemas dan tidak membuat stres pasca persalinan.
6. Coba Aktivitas yang Dapat Mengelola Stres
Penelitian menunjukan bahwa aktivitas seperti yoga dan meditasi dapat membantu ibu hamil mengelola rasa cemas, depresi, dan stres. Aktivitas-aktivitas seperti ini akan membuat tubuh fokus terhadap momen yang saat ini tengah dihadapi dan menerima perasaan tanpa menghakimi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, olahraga yoga juga merupakan jenis yang aman untuk dilakukan oleh ibu hamil karena memiliki beban yang rendah. Tentu, ingat kembali bahwa yoga hanya dapat dilakukan bila sudah melalui persetujuan dokter ya.
7. Bicara dengan Psikolog
Berbicara dengan tenaga profesional seperti psikolog telah lama menjadi cara yang efektif untuk membantu mengelola kondisi kesehatan mental. Tentunya, hal ini juga berlaku bagi ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan mental tertentu.
Bila ibu hamil memang memiliki akses, psikolog dapat membantu untuk membicarakan perasaan yang tengah dirasakan selama kehamilan, mengatasi masalah yang menyebabkan timbulnya rasa stres, serta mendapatkan validasi serta dukungan untuk perjalanan kehamilan.
Jika ibu hamil membutuhkan bantuan dari psikolog, cobalah untuk meminta rekomendasi dari dokter, teman yang terpercaya, atau melalui pencarian di internet.
8. Minta bantuan dokter untuk opsi pengobatan
Ketika hamil, Bunda harus selalu bersikap terbuka atas perasaan yang tengah dialami kepada dokter. Jika merasa mengalami masalah kesehatan mental, cobalah untuk utarakan hal ini saat sesi konsultasi dengan dokter.
Kehamilan memang dapat menjadi momen yang menyenangkan bagi Bunda. Namun, statistik menunjukkan bahwa kehamilan juga bisa menjadi saat yang penuh dengan gejolak. Kendati demikian, hal ini dapat diatasi oleh pengobatan dari dokter.
Dokter dapat membantu ibu hamil dengan mendiskusikan pilihan pengobatan seperti terapi berbasis bukti, evaluasi pengobatan yang dianggap aman selama kehamilan, serta membantu membuat rencana untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dan sumber daya.
Itulah beberapa cara yang dapat membantu ibu hamil dalam menjaga kesehatan mental agar anak kelak memiliki karakter yang positif. Semoga informasinya bermanfaat ya.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!