Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

pimpinan kpk dinilai tak mau tangkap harun masiku, bukan tidak mampu

Foto Harun Masiku, eks kader PDI-P yang buron usai ditetapkan sebagai tersangka kasus suap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan pada 2020. Kronologi kasus Harun Masiku.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua IM57+ Institute Mochamad Praswad Nugraha menuding pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memang tak ingin menangkap tersangka dugaan tindak pidana korupsi yang buron selama empat tahun, Harun Masiku.

Baginya, hal itu nampak dari tak kunjung ditangkapnya Harun setelah Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyampaikan bakal menangkapnya dalam waktu seminggu sejak Selasa (11/6/2024).

“Ini menegaskan pernyataan saya sebelumnya, bahwa memang pimpinan KPK belum mau menangkap Harun Masiku, bukan belum mampu,” ujar Praswad dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).

Ia menyampaikan pernyataan Alex malah menghambat penyidikan yang sedang berjalan.

Pasalnya, Alex mengatakan penyidik KPK sudah mengetahui posisi Harun saat ini.

Ia bahkan menuding, pernyataan Alex merupakan kode agar Harun mengetahui situasi penyidik KPK saat ini.

“Alex seakan memberikan kode kepada Harun Masiku dengan pernyataan semacam ini,” ucapnya.

“Ini sebetulnya menegaskan bahwa upaya menghalangi terus dilakukan oleh pimpinan KPK,” sambung dia.

Di sisi lain, Praswad pesimis Harun bakal tertangkap dalam waktu dekat.

Menurutnya, Harun baru bisa tertangkap setelah KPK memiliki pimpinan baru.

“Apabila Harun Masiku ingin betul-betul ditangkap, maka langkah pertama adalah memberhentikan pimpinan KPK saat ini,” imbuh dia.

Adapun Alex telah membantah pernyataannya sendiri yang mengatakan KPK bakal menangkap Harun dalam waktu seminggu.

Ia mengatakan, statemennya hanya berupa harapan, karena kerja-kerja menangkap Harun merupakan tanggung jawab penyidik.

Sebelumnya, ia juga mengaku curiga Harun Masiku tidak akan pernah ditangkap oleh KPK. Praswad meyakini Harun Masiku hanya akan dijadikan bahan tawar-menawar ketika hendak ditangkap.

"Penangkapan Harun Masiku tidak lebih dari bahan bargain yang tidak akan kunjung direalisasikan," ujar Praswad saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Minggu (16/6/2024).

 

Praswad menjelaskan, KPK sebenarnya hampir menangkap Harun Masiku pada tahun 2021 silam.

Kala itu, berdasarkan informasi dari intelijen, Harun Masiku terdeteksi berada di sebuah pulau di luar negeri. Di sana, kata Praswad, Harun Masiku menyamar menjadi seorang guru Bahasa Inggris.

"Cover tersebut digunakan, mengingat Harun Masiku memiliki latar kemampuan Bahasa Inggris pada saat mendapatkan beasiswa untuk sekolah di Inggris," ucapnya.

Namun, ketika melapor kepada pimpinan KPK terkait rencana penangkapan Harun Masiku, penyidik malah digagalkan melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

Para penyidik memang harus melapor kepada pimpinan KPK, karena mereka membutuhkan surat tugas untuk melakukan penangkapan di luar wilayah Indonesia.

 

Walhasil, para pentolan KPK dikeluarkan dari KPK era Komjen (Purn) Firli Bahuri karena TWK ini, sehingga berujung pada gagalnya operasi penangkapan Harun Masiku.

"Pada saat setelah dilaporkan tersebut, tiba-tiba adanya penonaktifan pegawai yang dinyatakan TWK walaupun belum memasuki masa jangka waktu pemberlakuan UU KPK hasil revisi yang baru," jelas Praswad.

"Itulah yang memperkuat dugaan bahwa sebetulnya TWK dibentuk untuk menghentikan langkah penyidik yang sedang berjalan, yang salah satunya adalah kasus Harun Masiku," sambung dia.

Filipina dan Malaysia

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menegaskan, pihaknya terus memburu Harun Masiku yang hilang dalam empat tahun terkahir. Alex mengatakan, KPK bahkan telah mengirim tim penyidik untuk memburu Harun di Filipina dan Malaysia pada tahun lalu.

“Beberapa informasi misalnya terhadap keberadaan yang bersangkutan, waktu itu di Filipina kita kirim tim ke Filipina. Ada informasi katanya yang bersangkutan jadi marbot masjid di Malaysia kita kirim tim ke sana,” kata Alex saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

 

Alex menegaskan, penyidik terus mencari harun untuk memintai pertanggungjawaban hukum. Ketika penyidik menerima informasi terkait keberadaan Harun maka penyidik bergerak memburunya di lapangan.

“Artinya apa? Selama empat tahun ini sebetulnya kita tetap mencari,” tutur Alex.

Ia mengaku tidak mengetahui keberadaan Harun Masiku. Menurut dia, pencarian itu menjadi domain penyidik. Mantan Hakim Pengadilan Tipikor itu menyebut, pimpinan KPK berharap Harun segera ditangkap atau menyerahkan diri.

“Syukur-syukur kalau yang bersangkutan ini pada kesempatan ini mungkin dengar dan dengan sukarela kemudian menyerahkan diri kan itu lebih baik lagi kan,” tutur Alex.

OTHER NEWS

2 hrs ago

Hasil ASEAN Cup U-16 2024 - Dikalahkan Australia, Nasib Malaysia di Ujung Tanduk

2 hrs ago

Tes Widal untuk Tipes, Apa sih itu? Bagaimana Pemeriksaannya?

2 hrs ago

Ponsel Lipat Terbaru Motorola Razr 50 dan Razr 50 Ultra Resmi Dirilis,Harga HP Mulai Rp 8 Jutaan

2 hrs ago

Wajibkah Panggil Haji Atau Hajah Untuk Orang yang Pernah Ibadah Haji? Ini Penjelasan Buya Yahya

2 hrs ago

Kesempatan Kedua bagi Marco Bezzecchi, Tim Valentino Rossi Hanya Bisa Terharu Ditinggal Pembalap Binaan Lagi

2 hrs ago

Nissan Serena e-Power C28 Siap Meluncur di GIIAS 2024

2 hrs ago

Sosok Pembeli Jeep Rubicon Wrangler Milik Mario Dandy,Seorang Pengusaha,Terjual Rp 725 Juta

2 hrs ago

PO Sindoro Satriamas Tutup Divisi Bus AKAP

2 hrs ago

Mobil Patroli Polisi Lindas Bendera Israel,Ini Kata Divisi Humas Polri

2 hrs ago

Geni Faruk Ngotot Minta Thariq Dipanggil Haji,Atta Halilintar Buka Suara: Namanya Ibu-ibu

2 hrs ago

Bursa Transfer Liga 1 - Usai Dapat Pelatih Baru, Arema FC Umumkan 6 Rekrutan Anyar

2 hrs ago

Keputusan PPN 12% di Tangan Prabowo, Bank Dunia Beri Saran Ini

2 hrs ago

Beasiswa Unggulan Kemendikbudristek Kembali Dibuka, Simak Jadwal dan Syaratnya

2 hrs ago

Jokowi Ungkap Kota Ini Bakal Jadi Penyangga Pangan di IKN

2 hrs ago

Analis Sebut Biaya Sidang CAS Marteen Paes Rp32 Miliar, Arya Sinulingga: Jangan Sok Tahu!

2 hrs ago

Pesan Mamah Dedeh Viral di Tengah Heboh Geni Faruk Ngotot Thariq Dipanggil Haji,Atta: Mama Becanda

2 hrs ago

Hasil Permak Wajah Sarwendah di Korea Selatan Jadi Sorotan,Ibunda Betrand Peto Disebut Mirip Inul

2 hrs ago

Kisah Soeharto and Ibu Tien Umrah,Sempat Berdebat Sebelum Berangkat,Tutut: Sudah Ditentukan Allah

2 hrs ago

Jadwal & Harga Tiket Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa Rabu 26 Juni 2024, Lengkap!

2 hrs ago

65 Contoh Pantun Lucu 4 Baris untuk Mencairkan Suasana

2 hrs ago

Alasan Chatbot AI Google Gemini Lebih Baik Dibanding ChatGPT

2 hrs ago

Pilkada Solo, PKB Uji Kelayakan Bakal Calon yang Akan Diusung

2 hrs ago

Calon Wakil Walikota Tangsel Partai Gerindra,Marshel Widianto Kabur Ditanya Kontroversi

2 hrs ago

The Lesson of Life

2 hrs ago

Apakah Garam Bisa Membunuh Gulma? Ini Penjelasannya

2 hrs ago

Jarang Disadari, Ini Ciri WhatsApp Disadap dan Cara Mengatasinya

2 hrs ago

BRI & Samsung Rilis Kartu Kredit yang Terintegrasi dengan Samsung Pay

2 hrs ago

Ramalan Zodiak Kamis 27 Juni 2024:Taurus Perlu Rekreasi,Libra Harus Sabar Saat Menyelesaikan Masalah

2 hrs ago

Mangkir Praperadilan Pegi Setiawan, Polda Jabar Berkilah Begini

2 hrs ago

Apakah Sehat Makan Kacang Mete? Berikut Manfaat dan Efek Sampingnya…

2 hrs ago

BASF & Eramet Batal Investasi Proyek Baterai di RI, Bahlil Merapat ke ESDM

2 hrs ago

Hidup Bergelimang Harta,Intip 7 Momen Kebersamaan Anak-anak Soeharto and Ibu Tien,Selalu Kompak

2 hrs ago

Jangan Habiskan Uang di Baju! Nia Ramadhani Buktikan Tampil Berkelas dengan Dress Ratusan Ribu

2 hrs ago

Mayoritas Penduduknya Muslim, Ini Alasan Tajikistan Larang Pemakaian Hijab

2 hrs ago

Ogah Usung Sohibul, PKB Ingin Anies Didampingi Prasetyo atau Kaesang

2 hrs ago

Koalisi Prabowo Siapkan Lawan Anies di Pilkada Jakarta 2024

2 hrs ago

PKB Soal PKS Usung Anies-Sohibul Iman: Blunder, Sangat Bahaya

2 hrs ago

Kisah Tragis Mata Hari, Penari Erotis Sekaligus Mata-mata Untuk 2 Negara, Pernah Tinggal Di Malang

2 hrs ago

Data BAIS TNI dan INAFIS Polri Diduga Bocor dan Dijual di Dark Web

2 hrs ago

Parkir Mobil Depan Masjid Istiqlal Rp 150 Ribu, Aktor Peminta Sudah Keok