Arti Kata Red String,Viral Terkait dengan Lirik Lagu Invisible String dari Taylor Swift
TRIBUNJATIM.COM - Media sosial, khususnya TikTok, kembali diramaikan dengan tren baru yang menarik perhatian banyak pengguna, yakni "Red String Theory". Konsep ini bukan hanya sekadar viral tanpa sebab, tetapi memiliki akar yang dalam dalam budaya dan mitologi di belakangnya.
Red String Theory atau Teori Benang Merah adalah kepercayaan yang berasal dari mitologi Tiongkok.
Menurut mitos ini, para dewa mengikatkan seutas benang merah tak kasat mata pada pergelangan kaki atau jari-jari orang-orang yang ditakdirkan untuk bertemu dan memiliki hubungan penting dalam kehidupan mereka. Benang ini bisa meregang atau kusut, tetapi tidak akan pernah putus.
Dalam konteks modern, teori ini sering kali dikaitkan dengan konsep jodoh atau soulmate, menggambarkan bagaimana dua orang yang ditakdirkan untuk bersama akan selalu menemukan jalan menuju satu sama lain, tidak peduli seberapa jauh atau berapa lama mereka harus menunggu
Meskipun konsep dari Red String Theory sudah ada sejak lama, kini popularitasnya melonjak di platform TikTok baru-baru ini.
Salah satu faktor yang mendorong tren ini adalah lagu berjudul Invisible String yang dinyanyikan oleh Taylor Swift dari album ‘Folklore’.
Kaitan red string theory dengan lagu dari penyanyi dunia taylor swift
Dalam lagu ini, Swift menyanyikan tentang sebuah benang emas tak terlihat yang menghubungkan dua orang yang ditakdirkan untuk bersama.
Meskipun Nona Swift menggunakan sebutan benang emas alih-alih merah, konsep yang disampaikan sangat mirip dengan Red String Theory.
Swift menciptakan gambaran romantis bahwa meskipun banyak halangan dan waktu yang berlalu, benang takdir tersebut selalu menjaga mereka tetap terhubung.
Melalui liriknya menggambarkan perasaan bahwa meskipun banyak rintangan dan perjalanan, dua orang yang berjodoh akan selalu terhubung oleh benang tak kasat mata ini
Green was the color of the grass
Where I used to read at Centennial Park
I used to think I would meet somebody there
Pada bait ini, Taylor Swift mengenang masa lalunya dan tempat-tempat yang memiliki makna khusus dalam hidupnya. Tempat-tempat ini adalah bagian dari jalur takdirnya, tempat di mana dia berpikir akan bertemu dengan seseorang yang penting dalam hidupnya.
Ini mengisyaratkan ide bahwa takdir sudah mengarahkan jalannya sejak lama.
And isn't it just so pretty to think
All along there was some
Invisible string
Tying you to me?
Bagian chorus ini sangat jelas menghubungkan dengan Red String Theory. Taylor Swift membayangkan bahwa sepanjang waktu, ada benang tak terlihat yang mengikat dia dengan pasangannya, seperti dalam teori benang merah. Ini adalah pengakuan bahwa mereka selalu terhubung oleh takdir, meskipun mereka belum menyadarinya.
Pengguna TikTok berbagi cerita pribadi mereka yang berhubungan dengan teori yang tengah viral ini, sering kali menyangkut pertemuan kebetulan dengan orang-orang yang akhirnya menjadi sangat penting dalam hidup mereka.
Kisah-kisah ini mencakup berbagai tema, mulai dari pertemuan romantis hingga persahabatan yang dalam, semuanya menggaris bawahi keajaiban dan ketidaksengajaan yang dikaitkan dengan Red String Theory.