BERITA AC Milan: Rossoneri Nagih Pemain Belanda hingga FIGC Tutup Penyelidikan Kasus Penjualan
TRIBUN-MEDAN.com - Berita AC Milan, Belanda menjadi tujuan Rossoneri untuk mencari gelandang bertahan baru hingga kabar terbaru FIGC tutup penyelidikan kasus penjualan.
Satu nama yang masuk daftar belanja AC Milan, yakni gelandang Feyenoord, Mats Wieffer.
Mats Wieffer dinilai sebagai pemain yang tepat untuk AC Milan.
Selain masih berusia muda, Mats Wieffer juga memiliki kualitas dan harganya tergolong terjangkau bagi Rossoneri.
Mats Wieffer nantinya dapat diduetkan dengan Tijjani Reijnders, maupun Ismael Bennacer.
Corriere dello Sport (via PianetaMilan) mengatakan bahwa manajemen AC Milan juga ingin menyeimbangkan keseimbangan di lini tengah.
Gelandang Feyenoord, Mats Wieffer. Pemain asal Belanda itu dikabarkan menjadi target serius AC Milan di jendela transfer musim panas.
Jadi, Joshua Zirkzee bukan satu-satunya target asal Belanda yang masuk dalam daftar mereka.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa pemain berusia 24 tahun itu adalah gelandang yang ideal untuk formasi 4-3-3 karena itulah posisi alaminya bersama Feyenoord.
Pada musim yang baru saja berakhir, ia memainkan 42 pertandingan untuk klub asal Rotterdam, dengan enam gol dan empat assist di semua kompetisi.
Wieffer kini bersaing dengan Youssouf Fofana dari Monaco untuk mengisi posisi tersebut dalam sistem Paulo Fonseca, yang akan mengutamakan keseimbangan antara serangan dan pertahanan.
Hasil dari penjualan Charles De Ketelaere akan membantu, mengingat ia akan pindah secara permanen ke Atalanta.
Ini bukan pertama kalinya AC Milan berpaling ke Eredivisie untuk mencari seorang gelandang untuk membantu mengisi kekosongan.
Musim panas lalu, mereka mendatangkan Tijjani Reijnders dari AZ Alkmaar, dan dia telah terbukti menjadi tambahan yang bagus.
FIGC Tutup Investigasi AC Milan
Kantor kejaksaan Federasi Sepak Bola Italia FIGC, menutup investigasi kasus terkait penjualan AC Milan oleh Elliott Management kepada RedBird Capital.
Kabar tersebut disiarkan oleh kantor berita Italia, ANSA. Jaksa Giuseppe Chine yang memimpin kasus ini, memutuskan untuk mengarsipkannya, karena dokumen yang ada tidak cukup memadai untuk mendorong dilakukannya penyelidikan lanjutan.
Casa Milan, yang merupakan kantor klub beralias Il Rossoneri (Si Merah-Hitam), sempat digerebek oleh pihak berwenang pada Maret 2024 silam.
Markas AC Milan, Casa Milan (())
Polisi keuangan Italia alias Guardia di Finanza kala itu menyatroni Casa Milan yang terletak di area Portello.
Kepentingan polisi mendatangi kantor Milan adalah untuk mencari dokumen yang menunjukkan transaksi penjualan klub dari Elliott Management ke RedBird Capital pada Agustus 2022. Titik Terendah AC Milan di Eropa Artikel Kompas.id Mereka menduga Eliott masih memiliki Milan dan punya kontrol terhadap Rossoneri.
CEO Milan saat ini, Giorgio Furlani, dan sang pendahulu, Ivan Gazidis, juga dituduh telah menyembunyikan informasi tentang proses akuisisi klub pada Agustus 2022. Furlani dan Gazidis pun turut diselidiki polisi.
Rumah Furlani tak luput kena geledah pihak berwajib. Penutupan kasus ini jelas menjadi angin segar bagi AC Milan dan para suporter.
Selama ini manajemen Rossoneri meyakini bahwa klub tidak melakukan pelanggaran apa pun.
Menilik kepada keputusan terbaru Kantor kejaksaan FIGC, dapat dipastikan proses akuisisi AC Milan oleh RedBird pada Agustus 2022 silam telah melalui prosedur yang benar.
Tak lama setelah menjuarai Liga Italia 2021-2022 AC Milan memang berpindah kepemilikan.
Saham mayoritas Rossoneri yang tadinya dipunyai Elliott Management, dibeli oleh RedBird Capital, investor asal Amerika Serikat pimpinan Gerry Cardinale.
Nilai total kesepakatan akuisisi AC Milan yang melibatkan RedBird Capital Partners dan Elliott mencapai 1,2 miliar euro atau sekitar Rp 18,7 triliun.
(tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co/Kompas.com
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan