Majelis Syariah PPP Ingatkan Semangat Merangkul Mbah Moen
Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kiai Haji (KH) Mustofa Aqil Siroj di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kiai Haji (KH) Mustofa Aqil Siroj meminta kader PPP saling merangkul seperti ajaran KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Hal itu disampaikannya dalam menanggapi hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan sengketa pileg PPP.
“Kiai, Mbah Moen telah memberikan fondasi pada langkah kita, baik individu atau partai, yaitu fondasi untuk merangkul semuanya,” ujar Mustofa di kutip dalam keterangannya di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta, Jumat (14/6/2024).
Ia pun meminta kader PPP tetap solid dan tidak mengalami perpecahan setelah terlempar dari Senayan.
Sebab, berdasarkan rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU), PPP memperoleh 5.878.777 suara atau setara 3,87 persen pada Pileg 2024.
Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang Pemilu, partai politik (parpol) harus memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk masuk ke DPR RI.
“Dengan kata lain, hindari kegaduhan, hindari perpecahan, itu adalah yang mendasar sekali,” ucap dia.
Ia menganggap bahwa para kader PPP di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Muhamad Mardiono sudah berupaya dengan optimal.
Namun, soal hasil, Mustofa menyampaikan bahwa hal itu adalah takdir dari Tuhan.
“Saya menilai semuanya telah bekerja, semuanya berusaha, dan semuanya bergerak. Adapun hasil bukan kita yang menentukan, jadi Allah menilai usahanya bukan hasilnya,” kata dia.
Mardiono pun mengatakan masih akan menempuh jalur politik maupun hukum untuk memperjuangkan suara PPP setelah putusan MK.
Namun, ia enggan memaparkan apa langkah yang bakal ditempuhnya itu.
Di sisi lain, politikus PPP Sandiaga Uno juga meminta maaf karena tak bisa membantu menaikan suara PPP pada Pemilu 2024.