11 Ciri-ciri Kolesterol Naik Usai Makan Daging yang Perlu Diwaspadai
Makan daging bisa menyebabkan kolesterol naik. Meski tak selalu, tapi Bunda perlu waspada dan memahami ciri kolesterol naik setelah makan daging.
Saat kolesterol naik, mungkin akan terasa beberapa ketidaknyamanan pada tubuh, termasuk pusing hingga nyeri dada. Di balik kelezatannya, konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Mengutip dari Healthline, kolesterol hanya terdapat pada produk hewani, termasuk daging dan produk susu. Pilih potongan daging yang lebih ramping dan porsi daging yang lebih kecil (kurang dari 3 ons).
Banner 9 Resep Sayur Penurun Kolesterol |
Makan daging berlebihan bisa memicu kolesterol tinggi. Bunda yang mengalami kolesterol tinggi bila tidak dikontrol, dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.
Untuk itu, penting untuk memahami ciri-ciri kolesterol naik setelah makan daging agar Bunda dapat segera mengambil langkah pencegahan. Berikut ciri-ciri kolesterol naik usai makan daging yang perlu Bunda waspadai.
Baca Juga : 14 Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Wanita dan Penyebabnya |
Ciri Kolesterol Tinggi
1. Nyeri dada (Angina Pektoris)
Nyeri dada yang terasa seperti diremas, ditindih, atau tertekan ini biasanya muncul di bagian tengah dada dan menjalar ke lengan kiri, bahu, leher, rahang, atau punggung. Nyeri dada biasanya muncul setelah makan daging, terutama daging berlemak, karena tubuh perlu bekerja lebih keras untuk mencerna lemak tersebut.
Angina pektoris terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat penumpukan plak di arteri koroner. Plak ini terbentuk dari kolesterol jahat (LDL) dan zat lain.
Segera hubungi dokter jika Bunda mengalami nyeri dada yang disertai dengan gejala seperti sesak napas, keringat dingin, dan mual.
2. Sering menguap dan mengantuk
Setelah makan daging jadi mudah mengantuk? Ini menjadi salah satu ciri kolesterol tinggi.
Mengapa Bunda menjadi mudah mengantuk? Jika Bunda sering menguap bahkan lebih sering dari biasanya setelah makan maka bisa terjadi karena penumpukan kolesterol tinggi sehingga aliran oksigen ke otak tidak lancar.
3. Sakit kepala
Kolesterol tinggi dapat memengaruhi aliran darah ke otak sehingga memicu pusing dan sakit kepala. Pusing ini bisa terasa seperti berputar, ringan, atau seperti mau pingsan.
Sakit kepala akibat kolesterol tinggi biasanya terasa seperti sakit kepala tegang atau migrain.
4. Lelah terutama pada pundak
Tingginya kolesterol dalam darah dapat membuat tubuh terasa lemas dan mudah lelah karena sel-sel tubuh tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Kelelahan ini bisa terasa sepanjang hari bahkan saat Bunda tidak melakukan aktivitas fisik.
Jika Bunda merasa kelelahan setelah makan daging terutama pada area pundak maka hati-hati kalau ini bisa menjadi gejala kolesterol tinggi. Penumpukan kolesterol bisa menghambat suplai oksigen dan darah.
5. Rasa begah di perut
Pencernaan yang lamban dan rasa begah di perut bisa menjadi tanda bahwa tubuh Bunda kesulitan mencerna lemak jenuh dari daging. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, kembung, dan mual.
Gejala ini biasanya muncul setelah makan daging berlemak dalam jumlah banyak. Jika Bunda tidak mengurangi asupan yang bisa memicu kolesterol tinggi maka dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti sirosis hingga kanker hati.
6. Mual dan muntah
Kolesterol tinggi dapat mengiritasi sistem pencernaan sehingga memicu mual dan muntah, terutama setelah makan daging berlemak. Mual dan muntah ini bisa disertai dengan diare dan rasa sakit perut bisa menjadi tanda kolesterol tinggi.
7. Diare
Gangguan pencernaan seperti diare juga bisa menjadi indikasi kolesterol tinggi, karena lemak jenuh dari daging dapat memperlambat penyerapan makanan di usus. Diare akibat kolesterol tinggi biasanya berwarna pucat atau berminyak.
8. Kesemutan
Aliran darah yang terhambat akibat kolesterol tinggi dapat menyebabkan rasa kesemutan dan kebas pada kaki serta tangan. Rasa ini bisa terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, mati rasa, atau seperti terbakar. Gejala ini biasanya lebih terasa pada malam hari atau saat beristirahat.
9. Xanthelasma
Munculnya benjolan kekuningan di sekitar kelopak mata (xanthelasma) bisa menjadi tanda kolesterol tinggi yang sudah parah. Benjolan ini terbentuk dari penumpukan kolesterol di bawah kulit.
Benjolan ini terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit. Xanthelasma biasanya tidak menimbulkan rasa sakit namun dapat mengganggu penampilan.
10. Kram
Ciri kolesterol naik lainnya bisa merasakan kram pada tumit, telapak kaki, atau bagian lainnya. Sering muncul pada malam hari atau saat bangun tidur. Kram bisa hilang ketika menggerakkan badan, patut mewaspadai jenis kram ini karena mungkin karena kolesterol Bunda tinggi.
11. Tendon xanthoma
Tendon xanthoma adalah benjolan kekuningan yang muncul di bawah kulit, terutama di sekitar persendian. Mirip dengan xanthelasma, tendon xanthoma juga merupakan tanda kolesterol tinggi.
Tendon xanthoma dapat menimbulkan rasa nyeri dan bengkak pada area yang terkena. Selain karena kolesterol tinggi, penyakit lain, seperti diabetes, kolestasis, hipotiroidisme, hingga sindrom nefrotik bisa menyebabkan xanthoma.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang mengalami kolesterol tinggi merasakan gejala-gejala ini. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gejala sama sekali,bahkan ketika kadar kolesterolnya sudah sangat tinggi.
Oleh karena itu, pemeriksaan kolesterol secara rutin sangatlah penting untuk mengetahui kadar kolesterol Bunda dan mengambil langkah pencegahan yang tepat.
Tips Mencegah Kolesterol Naik karena Makan Daging
- Konsumsi daging dengan porsi secukupnya. Pilihlah daging tanpa lemak atau lemak rendah. Batasi konsumsi daging merah maksimal 1 sampai 2 kali per minggu.
- Batasi konsumsi daging olahan. Hindari atau batasi konsumsi daging olahan seperti sosis, kornet, dan bacon, karena daging olahan umumnya tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
- Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian. Makanan ini kaya akan serat yang dapat membantu menurunkan kolesterol.â¨
- Lakukan olahraga secara teratur. Olahraga minimal 30 menit setiap hari dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik) dan menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat).
- Jaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
- Hindari stres. Stres dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
- Berhenti merokok. Merokok dapat memperburuk kolesterol tinggi dan meningkatkan risiko komplikasi kesehatan.
- Dengan menjaga pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan kontrol kolesterol secara berkala, Bunda dapat terhindar dari bahaya kolesterol tinggi dan menjaga kesehatan jantung.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!