Merasakan Pahitnya Perayaan Idul Adha 2024 di Gaza, Tepi Barat, dan Masjid Al Aqsa...
Umat Muslim Palestina berkumpul di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem, dengan latar belakang Kubah Batu, pada hari pertama hari raya Idul Adha yang menandai berakhirnya ibadah haji di Mekkah, pada 16 Juni 2024.
GAZA, KOMPAS.com - Sejumlah jurnalis dari Al Jazeera dan Wafa mencoba melaporkan apa-apa yang terjadi di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan kompleks Masjid Al Aqsa ketika umat Muslim Palestina merayakan Idul Adha pada Minggu (15/6/2024).
Warga Palestina di Jalur Gaza disebut memperingati Idul Adha 2024 dengan suram karena militer Israel melanjutkan serangan mematikannya lebih dari delapan bulan setelah dimulainya perang.
Di daerah kantong yang terkepung, di mana lebih dari 37.000 warga Palestina telah terbunuh, orang-orang berkumpul di reruntuhan tempat tinggal mereka untuk melaksanakan salat Idul Adha pada Minggu.
Hal ini terjadi ketika militer Israel secara agresif menyerang wilayah barat Kota Rafah seiring dengan invasi daratnya ke kota paling selatan tersebut, dan menghantam daerah-daerah di Gaza tengah.
"Serangan-serangan tersebut telah mendorong orang-orang ke dalam pengungsian internal lebih lanjut. Di bagian utara Jalur Gaza, orang-orang tidak hanya berjuang untuk menghadapi bom-bom yang jatuh tak terduga dan serangan-serangan ke rumah-rumah mereka... tetapi juga penyebaran dehidrasi dan kelaparan," lapor Hani Mahmoud dari Media Timur Tengah Al Jazeera, yang melaporkan dari Deir el-Balah, Gaza tengah.
"Ini terjadi pada hari pertama Idul Adha, di mana kita melihat ratusan ribu keluarga Palestina yang mengungsi, banyak di antaranya sedang berduka," jelasnya.
Jurnalis Al Jazeera lainnya, Tareq Abu Azzoum, yang juga melaporkan dari Deir el-Balah, mengatakan bahwa warga Palestina berusaha untuk tetap berpegang teguh pada harapan.
"Warga Palestina berusaha melakukan yang terbaik untuk memberikan kebahagiaan kepada anak-anak. Sebab, banyak dari mereka akan bangun hari ini dan merayakan Idul Adha tanpa orang tua mereka. Sementara, agresi Israel yang terus berlanjut," jelas dia.
Israel cegah masuknya hewan kurban ke Gaza
Sementara itu, Kantor Media Pemerintah di Gaza, Wafa, melaporkan pada Sabtu (15/6/2024) malam, Israel telah mencegah masuknya hewan kurban ke daerah kantong tersebut dari semua penyeberangan.
Dengan begitu, warga Palestina tidak dapat melaksanakan ritual kurban sebagai bagian dari Idul Adha.
Militer Israel kemudian sempat ppada Minggu mengumumkan pemberlakuan "jeda taktis lokal" aktivitas militer di sepanjang rute tertentu dari jam 08.00 sampai 19.00 setiap hari sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Hal itu diduga dilakukan untuk memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza dari penyeberangan Karem Abu Salem (Kerem Shalom).
Namun, Israel menekankan bahwa tentaranya akan terus bertempur di bagian selatan Jalur Gaza dan bahwa "tidak akan ada penghentian permusuhan".
Jeda tersebut dikecam sebagai "delusi" oleh Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben-Gvir, terutama karena 10 tentara Israel terbunuh pada Sabtu, yang menandai hari paling mematikan dalam perang bagi Israel sejak Januari.
Pembatasan di Masjid Al-Aqsa
Di Yerusalem, pasukan Israel sekali lagi menindak warga Palestina yang mencoba merayakan Idul Adha di Masjid Al-Aqsa, dengan militer memberlakukan pembatasan ketat untuk masuk dan menyerang para jamaah.
Kantor berita Wafa melaporkan, sekitar 40.000 orang berhasil menghadiri shalat di dalam masjid, tetapi banyak yang terpaksa shalat di luar gerbang masjid setelah ditolak masuk.
Dilaporkan juga, bahwa pasukan Israel mengganggu pergerakan warga Palestina di beberapa daerah di Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, mendirikan pos-pos pemeriksaan dan memaksa kendaraan untuk berhenti.
Terpisah, dua pejabat senior PBB yang berbasis di Lebanon memperingatkan adanya ancaman kesalahan perhitungan “sangat nyata” yang dapat menyebabkan perang lebih luas karena militer Israel dan Hezbullah secara signifikan meningkatkan serangan mereka dalam pertempuran perbatasan yang meletus setelah dimulainya perang di Gaza.
"Ketika masyarakat di Lebanon dan di seluruh dunia merayakan Idul Adha, keluarga besar PBB mengulangi seruannya kepada semua pihak di sepanjang Garis Biru untuk meletakkan senjata mereka dan berkomitmen pada jalur perdamaian," kata para pejabat dalam sebuah pernyataan bersama.