Ini Alasan PDIP Tolak Dukung Kaesang, Kisahkan Saat Usung Jokowi di Pilkada Jakarta 2012
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep (tengah) bermain bola dengan warga di Sleman, Sabtu (27/1/2024). PDIP menyatakan tak akan dukung Kaesang di Pilkada Jakarta 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan, wacana duet Anies Baswedan-Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta ramai dibicarakan. Adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DKI Jakarta yang membuka peluang pasangan Anies-Kaesang.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengaku tidak bisa melarang jika nantinya Anies akan berpasangan dengan Kaesang. Namun, menurut dia, Jakarta saat ini butuh sosok yang berpengalaman, baik untuk gubernur dan wakil gubernur.
"Seperti yang pernah saya sampaikan, untuk Jakarta ini perlu tokoh yang berpengalaman. Kalau Kaesang kan belum punya pengalaman apa-apa," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad (16/6/2024).
Ia membandingkan Kaesang dengan Joko Widodo atau Jokowi yang pernah diusung oleh PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Ketika itu, PDIP mengusung ayah dari Kaesang karena memiliki pengalaman menjadi wali kota Solo.
Walhasil, PDIP mengusung pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012. Tak lama memimpin Jakarta, karena kinerjanya dinilai bagus, akhirnya PDIP mengusung Jokowi untuk menjadi presiden pada Pemilu 2014.
"Nah, pengalaman seperti itu bisa juga menjadi pedoman bagi kita. Sementara Kaesang belum punya pengalaman apa-apa. Baru tiga hari langsung jadi Ketua Umum PSI," ujar Pantas.
Menurut dia, Kaesang belum punya rekam jejak yang layak untuk dinilai masyarakat. Sementara masyarakat butuh penilaian tentang orang yang akan mengusung amanat kedaulatan rakyat.
"Kita kan tidak bisa melarang orang lain berpasangan gitu kan, tapi ya harapan kita, pilkada ini betul-betul memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada Jakarta," ujar Pantas.
Ia menambahkan, partainya juga tak akan buru-buru untuk mengambil sikap dalam menentukan cagub yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Meski nama Anies menjadi salah satu yang diusulkan ke DPP PDIP untuk menjadi cagub, hingga saat ini masih belum ada keputusan final.
"Kita lihat aja dulu. Kami enggak mau berandai-andai. Sambil jalan aja dulu. Ini kan masih sangat dinamis, karena sampai Agustus bisa saja terjadi apa-apa," kata dia.
Sebelumnya, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas mengatakan, pihaknya masih terbuka untuk nama calon wakil gubernur (cawagub) yang akan diusung. Bahkan, pihaknya juga terbuka untuk mengusung Kaesang Pangarep menjadi cawagub mendampingi Anies.
"Kami terbuka dengan wakil gubernur siapapun, termasuk dengan Mas Kaesang yang kemarin di media tersebar, bahwa Mas Kaesang mau menjadi wakil Pak Anies," kata dia di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Ia menambahkan, pihaknya juga akan segera berkomunikasi dengan PSI untuk mewujudkan wacana itu. "Mudah-mudahan kami bisa komunikasi dengan PSI. Mudah-mudahan Anies-Kaesang," ujar Hasbiallah.