Buah Simalakama Anies Maju Pilgub Jakarta : Menang Lawan Prabowo Pilpres 2029,Kalah Karier Selesai
TRIBUN-TIMUR.COM - Maju bertarung di Pilgub Jakarta 2024, Anies Baswedan diprediksi akan mendapatkan 2 kemungkinan yang berbau positif dan negatif.
Ibarat buah simalakama, keputusan Anies Baswedan bertarung di Pilgub Jakarta 2024 akan menentukan nasib mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Sebelumnya, Anies Baswedan kalah di Pilpres 2024 dari Prabowo Subianto.
Usai menelan kekalahan di Pilpres 2024, Anies Baswedan sempat ragu untuk kembali maju mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Jakarta di Pilkada 2024 serentak.
Sekedar diketahui, Anies berkesempatan kembali maju di Pilgub Jakarta lantaran baru satu periode menjabat Gubernur.
Pada akhirnya setelah didorong dan mendapatkan dukungan dari sejumlah partai, akhirnya Anies memantapkan diri maju bertarung di Pilgub Jakarta 2024.
“Karena itu saya sampaikan, bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode ke dua,” ujar Anies di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024).
Terhitung saat ini baru PKB yang menjadikan Anies Baswedan sebagai figur satu-satunya yang disiapkan sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024.
Namun diprediksi beberapa partai juga akan ikut bergabung seperti Nasdem, PKS hingga PDIP.
Lantas bagaimana sepak terjang Anies ke depan jika menang di Pilgub Jakarta 2024 dan ketika kalah ? berikut ulasan pengamat.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Pilgub Jakarta 2024 merupakan panggung 'mewah' untuk Anies Baswedan.
Bertarung di Pilgub Jakarta 2024 bisa membuat karier politik Anies kembali menanjak setelah sempat meredup pascakekalahan di Pilpres 2024.
Mengingat Jakarta adalah episentrum Indonesia maka kesempatan Anies untuk menunjukan kembali dirinya sebagai sosok politisi yang diperhitungkan bisa mengambil kesempatan ini maju sebagai Calon Gubernur.
"Kalau Anies tidak ingin lampunya padam, tentu Anis harus punya panggung. Supaya lampu Anies tidak redup, ya minimal jadi gubernur," ujar Pangi Syarwi Chaniago.
Meski demikian majunya Anies kembali sebagai Calon Gubernur Jakarta juga memiliki dampak negatif.
Semisal Anies Baswedan menelan kekalahan maka sudah dipastikan karier politiknya selesai.
Jika menang, Anies punya modal melawan Prabowo di Pilpres 2029 mendatang.
"Anies kalaupun menerima cagub Jakarta, ada kemungkinan hanya sebagai transisi untuk nyapres 2029," tutur Jamiludin. "Jabatan gubernur diperlukannya untuk menjaga popularitas dan elektabilitas agar tetap terjaga," tutur Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, berpendapat lain.
"Plusnya kalau menang, Anies punya potensi jadi calon presiden lagi di 2029. Kalau kalah ya sudah berhenti," ujarnya.
Anies vs Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024
Pengamat politik menilai pertarungan Anies Baswedan versus Ridwan Kamil bagaikan pertarungan level Pemilihan Presiden 2024.
Hal itu disampaikan menanggapi potensi Ridwan Kamil menantang Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Anies Baswedan menatap periode kedua di DKI Jakarta.
Sebelumnya Anies Baswedan menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Sementara itu sejumlah partai politik mendorong Ridwan Kamil pindah pertarungan ke Pilkada DKI Jakarta.
Anies Baswedan versus Ridwan Kamil (Tribunnews.com)
Sebelumnya Ridwan Kamil menjabat Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 dan Wali Kota Bandung periode 2013-2018.
Sejauh ini Anies menjadi sosok yang pertama kali diusung oleh partai yaitu PKB untuk menjadi cagub lewat deklarasi pada Rabu (12/6/2024) lalu.
Sementara, Ridwan Kamil pun sudah direkomendasikan oleh Partai Gerindra dan PAN untuk maju di Pilkada Jakarta meski Golkar selaku partai yang menaungi mantan Gubernur Jabar tersebut belum memberikan pengumuman resmi.
Terkait hal ini, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli menilai jika Anies dan Ridwan Kamil benar-benar bertarung di Pilkada Jakarta, maka kontestasi bakal serasa seperti Pilpres 2024.
Mulanya, Lili mengatakan bahwa Anies dan Ridwan Kamil adalah dua tokoh bangsa terbaik yang akan membuat warga Jakarta senang karena bisa dipimpin oleh salah satu dari mereka.
"Baik Anies Baswedan maupun Ridwan Kamil kan sama-sama mantan gubernur yang memiliki prestasi di dua provinsi berbeda di Jakarta dan Jawa Barat."
"Sehingga dua sosok ini memiliki kompetensi yang cukup baik. Oleh karena itu, pasti warga Jakarta akan mengalami dilema, siapa yang terbaik di antara mereka," katanya dalam program Rumah Pemilu di YouTube Kompas TV, Jumat (14/6/2024).
Lalu, Lili juga menilai Anies dan Ridwan Kamil menjadi dua sosok kandidat yang pantas memimpin Jakarta karena memiliki elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei dari beberapa lembaga.
Namun, sambungnya, faktor lain yang juga menentukan keterpilihan antara Anies dan Ridwan Kamil adalah sentimen dari warga Jakarta terhadap mereka.
Jika sentimen positif lebih banyak kepada Anies, maka dirinya akan menang di Pilkada Jakarta dan begitu pula sebaliknya.
Di sisi lain, Lili menilai jika pertarungan Anies dan Ridwan Kamil benar-benar terwujud, maka tensi persaingannya bakal seperti di Pilpres 2024 dengan syarat PDIP turut mengusung Anies.
"Kalau PDIP jadi mendukung Anies, ini ronde kedua dari Pilpres 2024 kemarin. Sehingga memang Koalisi Indonesia Maju, full mendukung Ridwan Kamil dan kubu 01 dan 03 mendukung Anies Baswedan," ujarnya.
Elektabilitas Anies vs Ridwan Kamil
Berdasarkan hasil survei dari tiga lembaga, elektabilitas Anies dan Ridwan Kamil sangat bersaing.
Menurut survei dari Arus Survei Indonesia (ASI), Ridwan Kamil unggul ketimbang Anies ketika dirinya memiliki elektabilitas sebesar 30,5 persen.
Sedangkan Anies hanya kalah tipis dengan meraih 29 persen.
Lalu menurut survei dari Proximity Indonesia, giliran Anies yang mengungguli Ridwan Kamil dengan raihan 18,5 persen.
Sementara mantan Gubernur Jawa Barat itu hanya meraih 12,5 persen suara.
Adapun survei itu dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error kurang lebih 3,64 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Kemudian, menurut Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Anies lagi-lagi kalah dari Ridwan Kamil dari sisi elektabilitas.
Elektabilitas Ridwan Kamil berada di angka 23,4 persen, sedangkan Anies cuma 18,4 persen.
Bahkan, elektabilitas Anies kalah dengan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini yang berada di bawah Ridwan Kamil dengan raihan 19,2 persen.(*)