Kecewa Partainya Tak Lolos Senayan,PPP Solo Gaungkan Plt Ketum Muhammad Mardiono Mundur
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solo mendesak perombakan struktural di kepengurusan pusat partai berlambang Ka'bah itu.
Desakan tersebut muncul usai PPP tak mampu lolos dalam parliamentary threshold atau tak mampu meloloskan legislator ke Senayan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
Salah satu desakan yang digaungkan oleh DPC PPP Solo tak lain menuntut Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono untuk meletakkan jabatannya.
Sebagai informasi, PPP gagal menembus Senayan usai hasil hitungan suara di Pemilu 2024 lalu hanya memperoleh 3,8 persen atau sebanyak 5,7 juta suara dari ketentuan batas parliamentary threshold 4 %.
Dalam rilis yang dikeluarkan, Sekretaris Majelis Pakar DPC PPP Kota Solo, Johan Syafaat menilai Mardiono tidak serius memperjuangkan partainya untuk bisa lolos ke Senayan.
Tak hanya itu saja, Johan dinilai tidak mampu membaca situasi politik hingga PPP memperoleh hasil terburuk dalam sejarah pemilu di Indonesia hingga tidak mampu menembus ambang batas PT 4 % .
Johan pun juga menyoroti terkait gugatan yang dilayangkan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pemilu yang dinilainya tanpa persiapan matang.
"Kegagalan meloloskan PPP melalui MK menambah bukti bahwa Mardiono tidak serius memperjuangkan PPP untuk lolos. Gugatan ke MK tidak didampingi pengacara yang profesional. Terkesan main-main," tegas Johan Syafaat dalam rilisnya yang Diterima TribunSolo.com, Kamis (23/5/2024).
Preseden tersebut dinilai mengecawakn bagi kader PPP di daerah yang disebut Johan telah berjuang sekuat tenaga di kontestasi lima tahunan tersebut.
"Kami kader akar rumput sangat kecewa dengan hasil itu. Maka Mardiono harus mundur," pungkasnya.
Oleh karena itu, DPC PPP Solo mendesak pengurus pusat untuk segera menggelar muktamar luar biasa dengan tujuan permasalahan di internal partai segera menemukan titik terang.
(*)