Demi "Golden Ticket", PKS Harap PDI-P Mau Usung Anies-Sohibul di Jakarta
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta, Rabu (24/4/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap dapat berkoalisi dengan PDI-P untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, koalisi antara PKS dan PDI-P akan menjamin Anies-Sohibul dapat berlaga pada Pilkada Jakarta 2024 karena sudah memenuhi ambang batas pencalonan.
"(Koalisi dengan PDI-P) Golden ticket, golden ticket. Ya itu yang terbaik, itu yang terbaik," kata Aboe di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).
Aboe menuturkan, pihaknya sangat terbuka jika PDI-P mau bergabung karena PDI-P punya 15 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Sementara, PKS baru mengantongi 18 kursi di DKI Jakarta. Sehingga kongsi antara PDI-P dan PKS akan melampaui syarat ambang batas pencalonan 22 kursi.
Aboe pun mengeklaim hubungan antara PKS dan PDI-P baik-baik saja.
"Welcome saja, kita enggak ada masalah, kita sama Hasto (Sekjen PDI-P) biasa saja ngobrol-ngobrol. Apapun jadinya kalau Anies bisa merangkul semua pihak, ya Alhamdulillah," ucap dia.
Aboe pun tak masalah jika PDI-P mengincar kursi calon wkail gubernur pendamping Anies karena itu merupakan bagian dari dinamika politik.
"Ya kan nanti, di dalam politik itu ya, waktu tuh menentukan. Kayak main catur. Masuk sini, masuk sini," ujar Aboe.
Aboe tidak mau berkomentar banyak ketika ditanya soal prioritas PKS pada Pilkada Jakarta, antara mengusung Anies sebagai calon gubernur atau menempatkan kader di posisi calon wakil gubernur.
"Dua-duanya penting. Dua duanya penting. Biasa dalam pilkada jangan ngalah terus," kata dia berseloroh.
Sebelumnya, Presiden PKS Ahmad Syaikhu membuka peluang berkoalisi dengan PDI-P usai mengusung Anies Baswedan-Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta.
Ia menyatakan, dinamika politik masih cair sehingga peluang berkoalisi masih terbuka lebar.
"Iya, sangat mungkin (berkoalisi). Kalau kita tadi akan mengajak berbagai partai, juga yang lain untuk mengusung pasangan ini," kata Syaikhu di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Namun, ia mengaku belum menjalin komunikasi secara resmi dengan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut.
"Secara resmi (komunikasi dengan PDIP), saya belum" kata Syaikhu.
Syaikhu menyampaikan, akan mengajak sejumlah partai untuk bekerja sama, tidak terkecuali dengan Partai Nasdem dan PKB.