Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul

bamsoet: jangan biarkan pisau hukum tumpul

Bamsoet: Jangan Biarkan Pisau Hukum Tumpul

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengatakan masyarakan hanya bisa prihatin dan mengeluh ketika melihat hingga merasakan semakin tumpulnya pisau penegakan hukum yang menurunnya derajat ketertiban umum.

Rasa keadilan pun terusik, karena beberapa komunitas merasa tidak terlindungi sebagai akibat dari sistem hukum yang tidak bekerja dan berfungsi dengan efektif.

Kekacauan yang menjadi bukti semakin tumpulnya pisau hukum Indonesia begitu nyata akhir-akhir ini.

"Ketika masyarakat disuguhi atau harus menyaksikan adanya institusi penegak hukum menunjukan rivalitas mereka di ruang publik dengan aksi-aksi nyata yang sangat mengecewakan dan memprihatinkan," kata pria yang akrab disapa Bamsoet.

Dia menambahkan buramnya wajah hukum negara-bangsa ini pun sempat diselingi dengan tindakan penerapan hukum yang hanya sesuai dengan kacamata hukum dan interprestasinya saja.

Publik melihat dan tahu bahwa korupsi makin marak. Namun, hanya satu-dua kasus korupsi yang direspons dengan penuh kesungguhan oleh sistem hukum.

Sebaliknya, sejumlah kasus korupsi lainnya ditanggapi dengan perilaku minimalis oleh sistem yang sama.

Wajar jika banyak komunitas menilai adanya tebang pilih oleh pelaksana sistem hukum dalam merespons beberapa kasus yang menjadi sorotan publik. 

Destruksi penegakan hukum pun bahkan tak jarang dilakukan oleh oknum.

Misalnya, merekayasa konstruksi kasus dengan menjadikan orang tak bersalah sebagai pelaku dan menjadikannya tersangka.

Pada kasus kematian Vina di Cirebon, misalnya, masyarakat hingga hari-hari ini terus disuguhi cerita tentang rekayasa pelaku pembunuhan.

Pada level akar rumput, tindak pidana yang menargetkan warga pun begitu marak.

Dari maraknya kasus begal di jalan, parkir liar dan pungutan liar (Pungli), teror dan intimidasi terhadap ribuan nasabah pijaman daring atau Pinjol (pinjaman online).

Hampir setiap hari ada saja warga di berbagai kota menjadi korban begal. Warga dari berbagai komunintas terus menjadi korban pungutan liar, misalnya komunitas pedagang kaki lima, komunitas angkutan umum hingga komunitas supir truk angkutan barang.

Tak tahan menerima ketidakadikan perlakuan dari oknum petugas di jalan raya, Jumat (14/6) lalu,  ratusan supir angkutan barang yang tergabung dalam Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) menggelar aksi di depan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi.

Terbentang pesan dari komunitas supir yang sangat menyayat hati; “Uang Rokokmu adalah Uang Makan Bagiku dan Keluargaku”.

Nasabah Pinjol yang menjadi korban teror dan intimidasi debt collector menjadi bukti lain tentang komunitas yang tak terlindungi oleh sistem hukum.

Jumlah kasusnya tidak sedikit. Sebuah laporan pernah mencatat, ada 39.866 pengaduan korban pinjol illegal selama periode Januari 2022 – januari 2024.

Pada awal 2023 misalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa korban Pinjol paling banyak adalah komunitas guru (42 persen), korban pemutusan hubungan Kerja  (21 persen), ibu rumah tangga 18 persen, karyawan 9 persen.

Korban lainnya adalah komunitas pedagang, pelajar, hingga pengemudi ojek online.

Seorang pakar perencana keuangan bahkan mengungkap bahwa sebagian dari komunitas milenial dan Gen-Z pun terjerat Pinjol dan investasi bodong.

OJK pun mencatat, sekitar 30 persen sampai 40 persen korban investasi bodong adalah milenial dan Gen-Z.

Fakta ini menjadi bukti lain yang menjelaskan bahwa sistem hukum belum mampu melindungi para nasabah Pinjol ketika debt collector menerapkan teror dan intimidasi saat mengajukan tagihan.

Dari ragam fakta permasalahan yang menyelimuti hidup keseharian masyarakat itu, setidaknya bisa dimunculkan dua kesimpulan; sistem hukumnya belum bekerja dengan efektif atau, sistem hukumnya sudah bekerja tetapi pisau penegakan hukumnya yang tumpul atau ditumpulkan.

Dua kesimpulan ini patut dihadapkan pada persepsi publik tentang derajat ketertiban umum akhir-akhir ini.

Dari persepsi publik, catatan yang mengemuka adalah kecewa, sarat keluh kesah, hingga merasa tidak terlindungi.

Seakan tak berdaya, masyarakat hanya bisa prihatin ketika melihat dan merasakan semakin tumpulnya pisau penegakan hukum.

Rasa keadilan publik yang terusik itu sudah seharusnya ditanggapi dengan penuh kebijaksanaan oleh semua perangkat negara, utamanya institusi-institusi yang diberi kuasa menegakan hukum.

Sistem hukum negara sudah pasti baik. Sistem hukum itu menaungi ragam peraturan dan ketentuan yang telah dibuat dan disepakati untuk menata ragam aspek kehidupan masyarakat demi tujuan kebaikan bersama.

Tujuan baik itu akan terwujud kalau semua peraturan dan ketentuan dalam sistem hukum itu dipatuhi, dilaksanakan dan memberi sanksi bagi siapa saja yang melanggar peraturan dan ketentuan-ketentuan dimaksud.

Kriminalitas dan bentuk pelanggaran hukum lainnya akan selalu ada dalam dinamika kehidupan bersama.

Namun, oleh sistem hukum yang bekerja dengan baik dan efektif akan mampu meminimalisir kriminalitas dan ragam pelanggaran hukum lainnya.

Kemampuan sistem hukum meminimalisir kriminalitas dan pelanggaran hukum lainnya sangat ditentukan oleh kinerja institusi penegak hukum.

Kinerja institusi penegak hukum ditentukan oleh kepatuhan dan  ketaatan pada tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).

Institusi penegak hukum Ibarat pisau yang harus selalu tajam; tajam ke bawah pun tajam ke atas.

Pisau penegakan hukum sekali-kali tidak boleh tumpul atau ditumpulkan.

Ketajaman pisau penegakan hukum sejatinya amat sangat dibutuhkan demi terjaganya ketertiban umum atau kebaikan bersama.

Sekali saja pisau penegakan hukum tumpul atau ditumpulkan, buahnya adalah kekacauan dan kerusakan.

Pengingkaran terhadap sistem hukum oleh penegak hukum pada gilirannya akan merusak norma-norma sosial.

Ketika norma-norma sosial rusak dan kacau, dia menggambarkan derajat peradaban komunitas itu.

Maka, sistem hukum harus dimampukan untuk bekerja memulihkan ketertiban umum. Dan, jangan biarkan pisau hukum Indonesia tumpul atau ditumpulkan. (jpnn)

OTHER NEWS

1 hour ago

Jadwal Kapal Pelni KM Dorolonda Terbaru Bulan Juli 2024,Cek Daftar Harga Tiket Link Pelni.co.id

1 hour ago

Doa Prabowo untuk Jokowi yang Berulang Tahun ke-63 disertai Foto Naik Kendaraan Taktis

1 hour ago

21 Juni 1970, Presiden Soekarno Meninggal Dunia

1 hour ago

Tekad Pelatih Persib Bojan Hodak di Kancah Asia

1 hour ago

Jakmania Dibuat Kesal Persija,Desak Segera Kenalkan Pemain dan Pelatih Baru untuk Liga 1 2024/2025

1 hour ago

Siapa Bobby Saputra? Ini Biodata Ben Sumadiwiria,Sosok Orang Tua dan Profesi Aslinya

1 hour ago

1 Syarat bagi Italia untuk Lolos ke 16 Besar Euro 2024 Susul Spanyol,Kroasia Bisa jadi Sandungan

1 hour ago

7 Series Netflix Juli 2024 Lengkap dengan Sinopsisnya

1 hour ago

Penampakan Gambar Satelit di Korea Utara, Ada Tembok Besar di Dekat Perbatasan dengan Korea Selatan

1 hour ago

Kaohsiung Masters 2024 - Saatnya Alwi Farhan Buyarkan Catatan Gemilang Lawan

1 hour ago

Proses Cerai, Lee Yoon Jin Jadi Pegawai Hotel di Bali hingga Tuai Pro Kontra Netizen

1 hour ago

Kisah Keluarga Nabi Muhammad yang Tidak Masuk Islam sampai Wafat

1 hour ago

Kronologi Virgoun Ditangkap Kasus Narkoba

1 hour ago

Irjen Sandi Nugroho Sampai Minta Maaf saat Beberkan Hasil Visum Vina Cirebon

1 hour ago

Inilah Layanan Publik yang Sulit Diakses Bila Belum Memadankan NIK Menjadi NPWP hingga 30 Juni 2024

1 hour ago

Smartwatch Samsung Galaxy Watch FE Resmi di Indonesia, Ini Harganya

2 hrs ago

Pembelaan Southgate dan Walker Soal Alasan Inggris Bertahan Dalam

2 hrs ago

Hasil Semifinal BWF Bulutangkis Hari Ini,Pasangan Erwiansyah Teges Satriaji Tunjukan Taktik Hebat

2 hrs ago

Copa America 2024: Argentina Vs Kanada 2-0, Messi Membuang 2 Peluang Emas

2 hrs ago

Muncul Motor Cina Jiplak Honda Vario 150 Betul-Betul Sama Persis dari Depan Sampai Belakang!

2 hrs ago

Argentina vs Kanada: Gol Julian Alvarez dan Lautaro Martinez Bawa La Albiceleste Menang

2 hrs ago

Bunuh Diri Memimpin Daftar Pencetak Gol EURO 2024

2 hrs ago

Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Eropa, Bertekad Dapat Menit Main di Swansea

2 hrs ago

35 Pantun Sindiran Pedas dan Menohok untuk Orang Sombong,Unggah di Sosmed Biar Kena Mental

2 hrs ago

Kata Kartika Putri Usai Disebut Menyindir Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

2 hrs ago

Jadi Kandidat Pelatih Korsel Lagi, Shin Tae-yong Santai karena Bisa Tandatangan Kapan Saja dengan Timnas Indonesia

2 hrs ago

Luhut Bilang Anggaran Makan Siang Gratis Rp20 Triliun, Sri Mulyani Beri Bocoran

2 hrs ago

Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom, Gegara OB Tak Sengaja Injak Pedal Gas

2 hrs ago

Bermunculan, Insiden Ban Dunlop Robek dan Meledak Dialami Pemilik Innova Zenix Lain

2 hrs ago

3 Shio Paling Beruntung sesuai Ramalan Shio Jumat 21 Juni 2024, Full Mujur di Segala Aspek

2 hrs ago

Luhut Ucapkan Selamat Ultah ke Jokowi: Bapak Seharusnya Masuk Kopassus, Pemimpin Teladan

2 hrs ago

Menarawang Masa Depan Toyota Innova EV, Digunakan The Stones Bali Selama 2 Tahun

2 hrs ago

Soal Gagal Cetak Gol, Messi: Sangat Menguras Tenaga

2 hrs ago

Usai Bongkar Borok Marshel Widianto di Publik,Nikita Mirzani Tak Peduli Dijauhi Rekan-rekan Artis

2 hrs ago

Terjadi Lagi, Polisi Temukan Monolit Misterius di Gurun Las Vegas

2 hrs ago

Panduan Naik Kapal Pesiar Resorts World One, Wajib Bawa Paspor

2 hrs ago

10 Cara Menghilangkan Flek Hitam di Wajah yang Membandel

2 hrs ago

Argentina Buka Copa America 2024 dengan Kemenangan, Tundukkan Kanada 2-0

2 hrs ago

Jadi Mobil Antar-Jemput di Bali, Innova BEV Bakal Dijual?

2 hrs ago

Makarizo Pelurus Rambut Permanen Cara Pakai Sendiri Murah