Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog
Audiensi oleh Polres Metro Depok, pihak kampus UI, BEM UI, dan keluarga Akseyna Ahad Dori tentang kasus kematiannya yang belum terungkap selama sembilan tahun.
DEPOK, KOMPAS.com - Kakak Akseyna Ahad Dori alias Ace (19), Arfilla Ahad Dori meminta polisi mendalami hasil analisis Grafolog Deborah Dewi soal penulis lain dalam surat wasiat mendiang yang ditemukan di kamar indekos.
Ini merupakan salah satu poin yang menjadi sorotan keluarga Akseyna saat pertemuannya dengan Polres Metro Depok bersama BEM UI beberapa waktu lalu.
“Hasil dari Grafolog Deborah menemukan surat ditulis dua orang, satu Akseyna dan satu orang lain. Itu didalami penulis satunya, karena tim penyidik yang dulu katanya sudah tahu penulis satunya,” ucap kakak kandung Akseyna, Arfilla Ahad Dori saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/6/2024).
Poin kedua, Arfilla mendesak pihak kepolisian mencari alat bukti baru untuk menetapkan tersangka dalam kasus kematian Akseyna.
“Penyidik yang dulu sudah mau menetapkan tersangka, kurang satu alat bukti. Nah yang sekarang kan mestinya lebih dikejar lagi untuk cari bukti kedua yang menguatkan,” tegas Arfilla.
Alat bukti tersebut, kata Arfilla, yang harus ditemukan pihak kepolisian adalah rekaman CCTV.
“Kami minta untuk cari bukti yang lain, misal rekaman CCTV, apakah benar di UI yang sebesar itu sama sekali enggak ada CCTV yang menangkap pergerakan Ace dan saksi yang dicurigai,” ujar Arfilla.
“Atau misal cek sinyal handphone yang terdeteksi di sekitar danau dan kos Ace di sekitar waktu kejadian,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Akseyna Ahad Dori yang merupakan mahasiswa Biologi UI ditemukan tewas mengambang pada Kamis (26/3/2015) di Danau Kenanga, Kampus UI.
Kasus kematiannya sempat diduga sebagai kasus bunuh diri sebab barang bukti berupa surat tulisan tangan disebutkan sebagai tulisan korban.
Akan tetapi, beberapa temuan seperti hasil visum lebam pada tubuh korban dan analisis tulisan tangan pada surat yang menunjukkan itu ditulis dua orang, mengarahkan bahwa kasus itu adalah kasus pembunuhan.