Anies Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Kaesang Dinilai Bisa Jadi Lawan yang Cukup Berat
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam acara Kedubes Inggris, Rabu (6/6/2024) malam.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menyebut bahwa sosok Ridwan Kamil cukup kompetitif untuk diusung dalam pertarungan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Hal itu diungkapkan Umam saat dikonfirmasi perihal Partai Gerindra yang meyakini bahwa Ridwan Kamil bakal menang melawan Anies jika keduanya berhadapan di Pilkada Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Gerindra memang menyatakan, mengusung Ridwan Kamil untuk dipasangkan dengan kader mereka sendiri di Pilkada Jakarta pada November mendatang.
Menurut Umam, Ridwan Kamil cukup kompetitif karena memiliki track record yang cukup memadai dalam konteks kepemimpinan di pemerintahan daerah, mulai dari wali kota kemudian gubernur.
“Hal itu dikonfirmasi oleh sejumlah survei yang menegaskan bahwa nama Ridwan Kamil salah satu yang cukup populer untuk level Pilkada Jakarta,” kata Umam dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (14/6/2024).
Kemudian, dia mengatakan, sosok Ridwan Kamil juga mampu bersaing dilihat dari sisi segmen masyarakat Jakarta yang 15 persen di antaranya adalah masyarakat Sunda.
“Diaspora masyarakat Sunda di jakarta relatif cukup memadai. Pertama adalah dari segmen masyarakat Jawa itu di angka 35 persen. Lalu, disusul oleh masyarakat Betawi di angka sekitar 27 persen, masyarakat Sunda di angka sekitar 15 persen dan angka itu cukup relatif mutlak untuk memberikan dukungan terhadap elektabilitas Ridwan Kamil kalau kemudian mau tampil secara kompetitif,” ujarnya.
Apalagi, menurut Umam, apabila Ridwan Kamil dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep. Dia menyebut, dari sisi segmen masyarakat menjadi sebuah mesin politik yang cukup efektif.
Meskipun, dia mengatakan, bakal ada hantaman terhadap Kaesang karena belum memiliki pengalaman memimpin daerah sampai terkait dengan adanya putusan Mahkamah Agung (MA) yang dianggap memuluskan jalannya jika maju sebagai bakal calon gubernur atau calon wakil gubernur.
Umam juga menyebut, pasangan Ridwan Kamil-Kaesang bakal menjadi mesin politik karena putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa masuk pada segmen anak muda atau pemilih muda. Sedangkan Ridwan Kamil dinilai memiliki strategi komunikasi yang cukup relevan untuk menjangkau kelompok muda.
Selain itu, Ridwan Kamil disebut tidak memiliki batasan politik sehingga tidak memiliki resistensi secara ideologis terhadap kelompok nasionalis atau kelompok Islam.
Menurut Umam, pasangan ini juga patut diwaspadai oleh Anies Baswedan yang sudah menyatakan maju kembali dalam Pilkada Jakarta. Sebab, ada dukungan dari sejumlah nama besar di balik Kaesang dan juga ada kepentingan politik terhadap Jakarta untuk pemilihan umum (Pemilu) 2029.
“Saya berkeyakinan pemerintah baru dan juga Koalisi Indonesia Maju yang kemarin memenangkan Pilpres di 2024 tidak akan berpangku tangan, tidak akan bermain-main dan akan melakukan segala cara at all costs untuk memenangkan (Pilkada) Jakarta,” kata Umam.
Pasalnya, dia menyebut, Jakarta tetap menjadi pusat secara politik dan ekonomi meskipun ibu kota negara akan pindah ke Nusantara pada Agustus nanti.
“Itu akan menjadi sebuah pertarungan tersendiri karena presiden yang baru terpilih tidak akan memberikan ruang bagi siapa pun yang berpotensi menjadi penantang atau ancaman dalam konteks kekuasaan di Pemilu 2029 nanti, maka di sinilah kemudian nama-nama itu menjadi layak untuk diperhitungkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, Umam mengatakan, Anies Baswedan yang sudah menyatakan maju Pilkada Jakarta harus melakukan kalkulasi dengan cermat jika nantinya Ridwan Kamil mengikuti jejaknya maju di kontestasi Jakarta bersama Kaesang.
"Di sinilah kemudian yang harus dihitung betul, terutama oleh kalau misal kemudian Mas Anies Baswedan ingin maju betul dalam Pilkada Jakarta. Harus dihitung secara cermat komposisinya seperti apa, partainya seperti apa," kata Umam.
Sebagaimana diketahui, mantan calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, Anies Baswedan resmi mengumumkan kembali mengikuti Pilkada Jakarta 2024.
Keputusan itu diambil Anies setelah menerima rekomendasi pengusungan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jakarta pada Kamis (13/6/2024).
Sementara itu, nama Kaesang dikaitkan dengan Pilkada Jakarta setelah keluar putusan MA Nomor 23 P/HUM/2024 yang mengabulkan permohonan hak uji materi yang dimohonkan oleh Ketua Umum Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda) Ahmad Ridha Sabana terkait Pasal 4 PKPU Nomor 9 Tahun 2020 dengan Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (Pilkada).
Melalui putusan MA, aturan usia calon kepala daerah dihitung pada saat calon tersebut dilantik sebagai kepala daerah definitif.
Dengan adanya putusan MA tersebut, Kaesang yang usianya masih 29 tahun saat penetapan calon kepala daerah tidak lagi terganjal aturan untuk maju.
Pasalnya, dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2020 sebelum akhirnya diubah lewat Putusan MA, calon gubernur harus berusia 30 tahun ketika ditetapkan KPU sebagai kandidat yang akan berlaga di pilkada.
KPU akan menetapkan calon kepala daerah di Pilkada Serentak 2024 pada 22 September 2024. Sedangkan Kaesang baru akan berusia 30 tahun pada 25 Desember 2024.