Kalah di Pilpres, Anies Akhirnya Kembali Bertarung di Jakarta
Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Wisma Sangha Theraviada, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024).
JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya dengan tegas menyatakan bakal kembali mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta.
Pernyataan itu disampaikan saat bertemu awak media di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (14/6/2024).
“Saya sampaikan, bismillah kami bersiap untuk meneruskan ke periode ke dua,” ujar Anies.
Keputusan itu diambil setelah pekan lalu ia mengatakan masih harus merampungkan pembicaraan dengan sejumlah pihak.
Ia juga sempat meminta jeda waktu setelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diumumkan.
Anies juga mengaku, dorongan untuk kembali mengikuti kontestasi kepala daerah muncul karena desakan berbagai elemen masyarakat.
Ia mengklaim, didatangi oleh banyak warga, buruh, hingga aktivis yang resah dengan kondisi Jakarta.
“Hampir tiap hari datang warga ke tempat kami dari berbagai tempat dan semua datang, yang datang siapa? Yang lemah, yang kecil,” sebut dia.
PKB beri sinyal paling serius
Anies yang bukan merupakan kader partai politik (parpol) memerlukan tiket dari parpol untuk bisa kembali muncul di gelanggang Pilkada DKI Jakarta.
Catatan Kompas.com, dua minggu belakangan, Anies mendapatkan sinyal positif dari sejumlah parpol, misalnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PDI-P.
Namun, yang secara serius menunjukan langkahnya mengusung Anies adalah DPW PKB DKI Jakarta.
Langkah itu diwujudkan dengan memberikan deklarasi terbuka di Kantor DPW PKB DKI Jakarta, kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (12/6/2024).
“Dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal sebagai gubernur Jakarta 2024-2029,” kata Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas.
Sementara itu, DPW PKS dan DPD PDI-P DKI Jakarta belum melakukan deklarasi terbuka.
Meski begitu, kedua parpol menyatakan telah memberikan rekomendasi ke masing-masing DPP untuk mengusung Anies.
Saat ini, DPP PKB juga belum memberikan keputusan final terkait dengan deklarasi yang dilakukan oleh kadernya di tingkat DPW.
Janji perjuangkan warga Kampung Bayam
Anies berjanji bakal langsung menuntaskan persoalan tempat tinggal eks warga Kampung Bayam jika memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
“Ini agenda utama yang harus kita tuntaskan,” sebut dia.
Baginya, langkah yang ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tidak memberikan kejelasan tempat tinggal warga, tidak tepat.
Pasalnya, di era kepemimpinannya, Kampung Susun Bayam memang dibuat untuk warga Kampung Bayam yang tergusur karena pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Justru jadi pertanyaan kenapa mereka harus terlunta-lunta selama satu setengah tahun? Kalau saja ini bicara soal tentang rumah kedua barangkali boleh itu ada proses yang rumit,” kata Anies.
“Tapi ini pilihannya adalah terkatung-katung atau tinggal di tempat yang sudah disiapkan? Menurut saya ini adalah satu langkah yang jauh dari bijak,” sambung dia.
KIM Siapkan Ridwan Kamil sebagai penantang
Sementara itu, dua partai politik (parpol) Koalisi Indonesia Maju (KIM) nampak terus mendorong mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil atau Emil untuk menjadi penantang Anies.
Partai Gerindra bahkan sudah memberikan rekomendasi untuk Emil maju di Jakarta.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman yakin warga Jakarta menginginkan sosok pemimpin baru.
“Jadi kalau masuknya Pak Ridwan Kamil itu kan terhitung sosok baru, tinggal menggandeng wakilnya siapa yang mendukung bukan mengurangi, bukan membebani (elektoral),” sebut dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Sementara, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengaku sudah mengusulkan pada Presiden Joko Widodo agar Emil maju sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta.
Usulan disampaikan Jokowi bertemu dengan para ketua umum parpol pendukung pemerintah, akhir Mei lalu.
Ia mengeklaim, semua ketua umum sepakat dengan masukannya.
"Saya mengusulkan Ridwan Kamil di Jakarta. Semua (ketua umum parpol) setuju," ucap dia.
Saat ini, Emil belum memutuskan bakal mencalonkan diri ke Pilkada DKI Jakarta atau Pilkada Jabar.
Partai Golkar sudah memberikan rekomendasi agar ia menjajaki pilkada di dua wilayah tersebut.
Namun, DPD Partai Golkar Jabar menginginkan agar Emil bertarung untuk periode keduanya di Jabar.