Kesaksian Horor Dokter Gaza yang Ditahan Israel: Kelamin Kami Dipukul
Direktur rumah sakit Al-Shifa Mohammed Abu Salmiya yang ditahan oleh pasukan Israel disambut oleh kerabatnya setelah dibebaskan bersama tahanan lainnya di rumah sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, Senin (1/7/2024). Foto: Bashar Taleb / AFP
Muhammad Abu Salmiya menceritakan pengalaman horor saat ditahan di penjara Israel. Salmiya kini sudah kembali ke keluarganya di Gaza pada awal pekan ini.
Dulunya, pria yang berprofesi sebagai dokter ini adalah direktur rumah sakit (RS) terbesar di Gaza, Al-Shifa. Tempatnya bekerja menjadi sasaran Israel karena dugaan dipakai sebagai tempat operasional milisi Hamas di Gaza.
Hamas membantah memakai sejumlah RS di Gaza, termasuk di Al-Shifa, sebagai tempat operasi dan tamengnya.
Direktur rumah sakit Al-Shifa Mohammed Abu Salmiya yang ditahan oleh pasukan Israel memberikan keterangan setelah dibebaskan bersama tahanan lainnya di rumah sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, Senin (1/7/2024). Foto: Bashar Taleb / AFP
Saat penyergapan di RS Al-Shifa, Salmiya ditangkap Israel dan dijebloskan ke dalam penjara. Selama tujuh bulan dipenjara Salmiya mengaku menerima siksaan.
Salmiya bersaksi kondisi di penjara tempatnya ditahan sangat suram. Penyiksaan berat adalah makanan sehari-hari yang terpaksa dijalani Salmiya.
"Beberapa tahanan tewas di pusat interogasi dan kami tak diberi makan dan obat-obatan," kata Salmiya pada Selasa (2/7), seperti dikutip dari Al-Jazeera.
"Para tahanan menjadi sasaran penghinaan secara fisik dan psikologis," sambung dia.
Salah satu tahanan yang pernah berada bersama Salmiya, Faraj al-Samouni, membenarkan kesaksian tersebut.
"Tidak yang lain selain penyiksaan total. Tahanan disiksa, dipukuli, dan alat kelamin kami dipukuli," kata Faraj.
Direktur rumah sakit Al-Shifa Mohammed Abu Salmiya yang ditahan oleh pasukan Israel disambut oleh kerabatnya setelah dibebaskan bersama tahanan lainnya di rumah sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, Senin (1/7/2024). Foto: Bashar Taleb / AFP
Salmiya, yang disiksa, bukan satu-satunya medis Gaza yang ditangkap selama perang Gaza. Pada Mei lalu, kelompok HAM Palestina menyebut seorang ahli bedah di RS Al-Shifa meninggal di penjara Israel setelah ditangkap.
Sampai sekarang Israel belum mengakui adanya kematian salah satu dokter di Al-Shifa.
Sementara itu, Middle East Eye melaporkan, sebuah video yang diterbitkan oleh Layanan Penjara Israel yang menunjukkan pembebasan Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah tahanan lainnya dari penjara telah memicu kemarahan publik di internet.
Banyak pengguna media sosial yang mengomentari kondisi dan perlakuan buruk yang dialami para tahanan Palestina di penjara Israel.