Penyebab Warga Patungan Rp 166 Juta Demi Cor Jalan Viral,Pertanyakan Anggaran Rp 1 Miliar Per Tahun
SURYAMALANG.COM, - Penyebab warga patungan cor jalan Rp 166 juta beredar di Instagram dan viral belakangan ini.
Warga di Pekalongan itu rela iuran untuk memperbaiki jalan sehingga jadi sorotan warganet yang iku heran dengan Pemerintah Desa.
Salah satu warga pun juga sempat menyentil masalah anggaran dana Rp 1 miliar per tahun yang seharusnya bisa dipakai untuk memperbaiki jalan.
Kejadian ini awalnya diunggah oleh akun Instagram @pekalonganinfo pada Senin (24/6/24).
Dalam video yang sudah ditonton 146 ribu kali itu, tampak sebuah truk molen mengeluarkan semen dan memuntahkannya di atas jalan.
Lalu beberapa pria diduga warga sekitar tampak meratakan semen tersebut di atas jalan.
Setelah ditelusuri, video itu berlokasi di RT 002 RW 008, Dukuh Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Salah seorang warga berinisial B (50) mengatakan, perbaikan jalan ini menelan anggaran hingga Rp166 juta.
Warga berencana melakukan pengecoran jalan dengan panjang 250 meter dengan lebar 4 meter.
Uang ratusan juta tersebut murni dari hasil patungan warga karena jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki pemerintah desa.
"Masyarakat kecewa dan warga sepakat untuk memperbaiki jalan dengan sistem swadaya karena warga merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan," kata B melansir Kompas.com (grup suryamalang), Senin (24/06/24).
Adapun, pengecoran jalan ini dilakukan mulai 22 Juni hingga 14 Juli 2024 mendatang.
Jalan-pun otomatis ditutup warga selama kurang lebih tiga minggu.
B juga mengatakan warga sempat mogok tidak mau membayar ketika legenonan yakni tradisi sedekah bumi yang dilakukan oleh warga Pekalongan.
"Kemarin pas ada legenonan, warga sepakat tidak mau bayar iuran," kata B.
"Kami kompak sedukuh enggak mau bayar karena ada kebutuhan lebih penting daripada urusan ruwat bumi", lanjut B.
Sementara itu, warga lainnya, Anto mengatakan warga ikhlas untuk patungan perbaikan jalan ini.
Menurut Anto, jalan merupakan hal penting karena menyangkut mobilitas warga.
"Jalan itu kan penting. Sangat membantu dalam tumbuh kembang perekenomian tapi kami tidak diperhatikan, makanya kami sepakat untuk melakukan aksi swadaya pengecoran jalan," kata Anto mengutip Tribun-Pantura Senin (24/6/2024).
Proses perbaikan cor jalan warga iuran Rp 166 juta (Dok warga Desa Kebonagung)
Anto mengatakan, warga kecewa karena ada dana desa yang tiap tahun diturunkan dari pemerintah pusat lebih dari Rp 1 miliar per tahun.
Namun, masih ada wilayah yang belum tersentuh pembangunan, termasuk jalan di desanya.
"Warga juga ada yang bilang, kalau kades siap memberikan dana talangan untuk biaya pengecoran," ungkap Anto.
"Namun, warga menolak keras karena mereka merasa selama ini tidak diprioritaskan dalam program pembangunan desa," imbuh Anto.
Keterangan Pemerintah Desa
Terkait ini, Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sutarjo mengatakan jalan yang dicor warga masih milik pribadi yaitu Hamzah warga Kota Pekalongan.
Hal inilah yang membuat Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa melakukan pengaspalan dari dana desa.
Sutarjo tidak memungkiri jalan tersebut akses vital warga perumahan.
Namun, Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan jalan di area menuju perumahan yang tanahnya milik pengembang.
"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi dimana posisinya," tutur Sutarjo.
"Jadi, karena perumahan masuk desa kami jalan dari jembatan ke arah timur kami aspal," jelas Sutarjo.
Sutarjo menambahkan jalan dari Jembatan di Dukuh Mekaragung ke arah timur milik pengembang sedangkan jembatan ke selatan yang dicor warga merupakan milik pribadi.
"Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan," terang Sutarjo.