Praperadilan, Pernyataan Kontradiktif Polda Jabar Ini Dinilai Aneh dan Lucu oleh Kubu Pegi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kuasa hukum Pegi Setiawan merasa heran dan aneh terhadap tim hukum Polda Jabar yang mengungkit dua orang daftar pencarian orang (DPO) Andi dan Dani dalam jawaban pada sidang praperadilan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Selasa (2/7/2024). Padahal Polda Jabar dalam sesi konferensi pers beberapa waktu lalu menyebut kedua DPO tidak ada.

Muchtar Effendy salah seorang kuasa hukum Pegi Setiawan mengatakan putusan majelis hakim Pengadilan Negeri Cirebon dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky pada 2016 silam menyebutkan terdapat tiga orang DPO yakni,  Dani, Andi dan Pegi alias Perong. Namun, pada 2024 pihak kepolisian menyebut hanya satu orang DPO yang ditangkap sedangkan dua orang lainnya fiktif.

"Di tahun 2024 satu DPO yang disebut nyata dan ditangkap yaitu klien kami. Dua DPO dihapus dengan alasan fiktif, hari ini kami digusur untuk memanggil yang dua DPO kan aneh," ucap dia seusai replik, Selasa (2/7/2024).

Ia menyebut kuasa hukum diminta untuk mempercayai dua DPO fiktif yang saat ini dinyatakan masih hidup. Muchtar merasa aneh dengan jawaban dari tim hukum Polda Jabar.

"Kami diminta untuk mempercayai bahwa dua DPO ternyata masih hidup ini teraneh dan lucu. Mereka menganggap fiktif, mereka hidupkan lagi. Bahwa oleh mereka untuk mempercayai," kata dia.

Toni RM salah satu kuasa hukum lainnya mengatakan Polda Jabar menyebut dua DPO Andi dan Dani fiktif saat konferensi pers penangkapan Pegi Setiawan. Namun, saat jawaban praperadilan dihidupkan kembali kaitan penangkapan Pegi Setiawan dan mengacu ke putusan Pengadian Negeri Cirebon.

"Waktu yang banyak digunakan penyidik membaca putusan pengadilan, nah dalam dakwaan mereka bersebelas termasuk tiga DPO Dani, Andi, perong diulas lagi peran perannya dan dihidupkan," kata dia.

Ia menyebut apabia penyidik menangkap Pegi Setiawan berdasarkan putusan pengadilan dan terdapat DPO. Maka pihaknya harus mempercayai bahwa awal kejadian terdapat 11 pelaku.

"Dari sisi materi itu banyak pokok perkara dibahas padahal dalam sidang praperadian cukup alat bukti saja yang dipakai penyidik menjadikan klien kami tersangka. Penyidik hari ini tidak bisa membuktikan alat bukti penetapan klien kami jadi tersangka," kata dia.

praperadilan, pernyataan kontradiktif polda jabar ini dinilai aneh dan lucu oleh kubu pegi

photo

Kejanggalan kasus Vina Cirebon. - (Republika)  

Tim hukum Polda Jawa Barat bakal menunjukkan bukti-bukti dalam sidang praperadilan tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky Pegi Setiawan besok, Rabu (2/7/2024). Mereka juga akan membawa saksi ahli untuk membeberkan terkait penetapan tersangka Pegi Setiawan.

"Besok (hari ini) agendanya pembuktian, menghadirkan saksi-saksi dari pihak pemohon maupun termohon. Saksi pemohon ada lima, dari kita satu saksi karena satu saksi itu sudah kita sampaikan di dalam jawaban," ucap Kabid Hukum Polda Jabar Kombes Polisi Nurhadi Handayani, Selasa (2/7/2024).

Ia mengatakan, saksi yang bakal dihadirkan yaitu ahli pidana. Pihaknya menegaskan menolak seluruh gugatan yang disampaikan oleh kuasa hukum Pegi Setiawan.

"Kita menolak secara keseluruhan dalil-dalil yang disampaikan pemohon," kata dia.

Tidak hanya ahli, Nurhadi mengatakan bukti-bukti lainnya seperti dokumen, laporan polisi, surat perintah penyelidikan dan penyidikan hingga lainnya akan ditunjukkan. Nurhadi mengatakan, penetapan status tersangka dilakukan terlebih dahulu gelar perkara.

"Berkaitan dengan kasus ini, rupanya Pegi Setiawan sudah memenuhi dua alat bukti yang cukup. Alat bukti besok disampaikan, visum sampaikan sebagai lampiran di dalam bukti," kata Nurhadi.

Dalam sidang praperadilan kemarin, tim kuasa hukum Polda Jawa Barat mengungkapkan Pegi Setiawan tersangka pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon pada 2016 silam memiliki kecenderungan berbohong dan sikap manipulatif. Hasil tersebut diperoleh usai dilakukan tes psikologi forensik kepada yang bersangkutan beberapa waktu lalu oleh penyidik.

Salah seorang kuasa hukum yang membacakan jawaban menjelaskan pemeriksaan psikologi forensik terhadap Pegi Setiawan dilakukan untuk memperoleh profil psikologis tersangka mulai dari intelejensi, kepribadian, status mental. Serta mengevaluasi kredibilitas tersangka.

"Kesadaran normal, penampilan lusuh, kurang merawat diri dan tampak lelah, kurus dan di lengan tangan bagian kanan tato warna bintang," ucap kuasa hukum Polda Jabar.

Ia mengatakan tiap diperiksa Pegi selalu memegang tangan dan menggaruk kepala dan cenderung menghindari kontak mata dan gelisah. Pegi, kuasa hukum Polda Jabar mengatakan menjawab pertanyaan membutuhkan waktu dan sering menjawab tidak tahu serta terbata-bata.

Sidang praperadilan Pegi Setiawan di PN Bandung kemarin juga dihadiri oleh politisi Gerindra, Dedi Mulyadi. Ia merupakan sosok yang vokal dalam kasus tersebut dan membela Pegi Setiawan.

Pantauan Republika, Dedi Mulyadi duduk di bangku kursi yang berada di area ruang sidang bersama pengunjung lain. Dedi Mulyadi dan yang lainnya datang sebagai bentuk simpati kepada Pegi Setiawan.

Dedi Mulyadi duduk bersebelahan dengan Rudi Irawan bapak Pegi Setiawan dan Kartini ibu Pegi Setiawan. Sedangkan di bangku lainnya hadir simpatisan Pegi Setiawan.

Dedi Mulyadi mengaku sengaja datang ke PN Bandung untuk mendampingi Rudi Irawan didampingi oleh kuasa hukum dari Peradi. Ia berharap praperadilan berjalan objektif.

"Ini saya nemenin ayahnya Pegi secara kebetulan kan kuasa hukumnya dari Peradi dan saya datang ke sini untuk sama-sama menyaksikan atau melihat sebuah proses uji oleh Pengadilan Negeri Bandung terhadap gugatan yang dilakukan oleh Pegi Setiawan," ucap dia, Selasa (2/7/2024).

Ia berharap persidangan berjalan objektif dan adil. Kehadirannya di persidangan bagian dari memandu masyarakat yang mengalami kesulitan.

"Bisa dilihat dari awal dua bulan saya melakukan proses komunikasi kemudian mewawancarai semua pihak, tujuannya adalah menyajikan sajian-sajian yang objektif, sehingga sajian itu bisa dilihat oleh Pak Presiden, Pak Kapolri, Pak Kabareskrim, Kapolda, Direskrimum dan semua pihak termasuk masyarakat," kata Dedi.

praperadilan, pernyataan kontradiktif polda jabar ini dinilai aneh dan lucu oleh kubu pegi

photo

Komik Si Calus : Kambing Hitam - (Daan Yahya/Republika)

OTHER NEWS

55 minutes ago

Cerita di Balik Pensiunan Guru TK di Diminta Kembalikan Kelebihan Gaji 2 tahun...

55 minutes ago

6 Tanaman Herbal Cantik yang Dapat Ditanam di Halaman Rumah

55 minutes ago

Hasil Survei LSI Denny JA,Warga Purwakarta Tak Ingin Dipimpin Bupati Lama

1 hour ago

7 Fakta Bagus Saputra Suami Barbie Kumalasari,CLBK,Mualaf H-1 Nikah,Kini Diduga Gondol Perhiasan

1 hour ago

Jadi Plt Ketua KPU, Mochammad Afifuddin: Inalillahi...

1 hour ago

Hasyim Asy'ari Diberhentikan Sementara sebagai Dosen Undip Selama Jadi Ketua KPU

1 hour ago

Canada Open 2024 - Praveen/Serena Tumbang Menyesakkan, Dikalahkan Remaja 16 Tahun yang Belum Punya Ranking

1 hour ago

Prabowo Bentuk Badan Khusus Makan Siang Gratis? Ini Bocoran Ketua Banggar

1 hour ago

Marcell Darwin Mualaf 5 Tahun hingga Konsisten Tahajud, Nabila Faisal Takjub

1 hour ago

9 Fakta Sosok Siti Mutmainah Mantan Istri Hasyim Asyari,Dosen Undip yang Punya Banyak Gelar

1 hour ago

Rayakan Ultah, Hotel di Bogor Ini Tawarkan Paket Menginap Sekeluarga Rp 836 Ribu

1 hour ago

Harga Disunat Dua Digit, Semurah Ini Biaya Kepemilikan Suzuki Ertiga Hybrid Selama Lima Tahun

1 hour ago

5 Fakta dan Sinopsis Film ‘Heartbreak Motel’, Pilihan antara Dua Cinta

1 hour ago

.10 Pemain Top Tanpa Klub Berstatus Bebas Transfer,Mantan MU,Juventus,Atletico Madrid

1 hour ago

5 Film Bioskop Tayang Juli 2024 yang Dinantikan dan Sinopsisnya

1 hour ago

Terminal Kini Sepi dari Bus-bus Milik PO, Kemenhub Ungkap Penyebabnya?

1 hour ago

Bolehkah Ibu Hamil Lakukan Perawatan Manikur dan Pedikur?

1 hour ago

5 Tempat Wisata di Malang Selatan Selain Pantai, Kunjungi Lembah Indah yang Memanjakan Mata

1 hour ago

Panataan Puncak Bogor: PKL Hilang, Parkir Liar Datang

1 hour ago

7 Tempat Wisata di Bogor yang Murah tapi Bagus

1 hour ago

Usai Viral,Cindra Aditi Ditawari Jadi Aspri ke-327 Hotman Paris: Saya Lebih Kaya dari Hasyim Asyari

1 hour ago

Rencana Timnas U-16 Indonesia Usai Tuntaskan ASEAN Cup U-16 2024, Agustus Gelar TC

1 hour ago

Gagal Dihuni Bersama Lettu Fardhana, Mewahnya Rumah Baru Ayu Ting Ting di Jakarta, Harganya Ditaksir Tembus Rp20 Miliar

1 hour ago

Puluhan Karangan Bunga Berjajar di Unair usai Pencopotan Dekan Fakultas Kedokteran

1 hour ago

Curhat Riyuka Bunga Dikabarkan Rujuk dengan Heri Horeh,Akui Bertahan Demi Keluarga: Berusaha Baik

1 hour ago

Bacaan Ayat 1000 Dinar Surat At Talaq,Keutamaannya Doa Pelancar Rezeki

1 hour ago

Terpopuler: Potret Ersa Mayori Bareng Kedua Putrinya yang Memesona

1 hour ago

Dokter Ungkap Alasan Prabowo Baru Operasi Kaki Sekarang, padahal Cederanya 1980-an

1 hour ago

[FULL] Hakim Cecar Ahli Pidana dari Pihak Polda Jabar Agus Surono di Sidang Praperadilan Pegi

1 hour ago

Hasil Argentina vs Ekuador: Lionel Messi Main, Albiceleste Unggul 1-0 (Babak Pertama)

1 hour ago

KPK Duga 6 Juta Paket Bansos Presiden Dikorupsi

1 hour ago

Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

1 hour ago

Pengacara Hukum Pegi: Ahli Hukum Polda Ngeles, Coba Sembunyikan Kelemahan Penyidik

2 hrs ago

Inggris Vs Swiss, Phil Foden Kasihan kepada Southgate

2 hrs ago

Jumlah Penduduk Miskin di DIY 400 Ribu Jiwa, Paling Banyak di Perkotaan

2 hrs ago

Cara Membuat Cuko untuk Stok Kuah Pempek, Cuma Butuh 3 Langkah

2 hrs ago

Brisia Jodie Resmi Putus, Mantannya Ternyata Hamili Seorang LC

2 hrs ago

Copa America 2024 - Timnas Argentina Dituduh Dibantu Wasit, Lionel Scaloni Akhirnya Buka Suara

2 hrs ago

Asyik Lawan Pertalite Turun Jadi Lebih Murah, Segini Harga Bensin Vivo Juli 2024

2 hrs ago

Rekap Kejuaraan Asia Junior 2024 - 15 Wakil Indonesia ke 16 Besar, Ganda Putra dari Terkecil Jadi Terbesar