Brain Cipher Ransomware Mau Rilis Enkripsi PDN? Ahli: Jangan Terbuai Janji Palsu
Ilustrasi ransomware. Foto: Shutterstock
Ahli keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya, mengingatkan agar publik tidak mudah terbuai janji palsu geng hacker mengatasnamakan Brain Cipher Ransomware. Geng itu mengatakan pada hari Rabu, bakal membuka enkripsi ransomware yang mengunci data PDNS (Pusat Data Nasional Sementara).
Alfons mengatakan bahwa geng hacker tersebut tidak menyebutkan tanggal pasti atas pernyataannya untuk membuka kunci data PDNS. Dia hanya menyebutkan soal hari Rabu saja.
Meski begitu, Alfons menyebut ini mungkin bisa menjadi berita baik buat masyarakat Indonesia. Ini karena data-data yang tadinya terkunci bakal bisa dipulihkan.
“Sebagai orang Indonesia, aku tentu senang karena ini data kuat ada di situ ada di PDN yang tidak dikelola dengan baik, dikelola dengan serampangan dan menjadi terenkripsi, walaupun mereka menurutku tidak bisa download,” ujar Alfons.
Pakar Siber Alfons Tanujaya. Foto: Facebook/Alfons Tanujaya
Sekelompok penjahat siber yang mengaku sebagai Brain Cipher mengumumkan akan merilis kunci untuk membuka enkripsi data di server Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Kunci dekripsi ini akan dibagikan pada Rabu (3/7) besok secara cuma-cuma.
Pengumuman itu terungkap dari postingan tangkapan layar dari akun milik perusahaan intelijen digital, StealthMole, di media sosial X (dulu Twitter) pada Selasa (2/7). Geng hacker yang mengatasnamakan Brain Cipher tampak membuat postingan di suatu dark web.
"Pada Rabu, kami akan membuktikan bahwa kami menepati janji kami."- Geng hacker yang mengatasnamakan Brain Cipher -
Brain Cipher mengatakan serangan ransomware-nya untuk menekankan pentingnya industri keamanan siber, dan menyarankan korban untuk menggandeng sumber daya manusia yang ahli di bidangnya. Mereka juga menegaskan serangan ini tidak terkait dengan isu politik.
"Serangan kami tidak membawa konteks politik, hanya pentest (penetration testing atau latihan membobol keamanan siber untuk menemukan dan mengeksploitasi kerentanan di sistem komputer) dengan permintaan tebusan," aku Brain Cipher dalam postingan di dark web.
Selain itu, Brain Cipher juga memohon maaf kepada warga Indonesia karena serangannya berdampak pada semua orang, mengingat banyak layanan penting yang terganggu. Penjahat siber itu meminta publik untuk memahami keputusannya ini diambil secara sadar dan tanpa dipengaruhi siapa pun.
"Jika perwakilan pemerintah menganggap salah mengucapkan terima kasih kepada para hacker, Anda dapat melakukannya secara privat," tambahnya.
Mereka pun menyisipkan dompet kripto Monero untuk siapa pun yang ingin memberikan donasi, sembari menegaskan akan menepati janjinya untuk memberikan kunci dekripsi secara gratis pada Rabu (3/7).
kumparan sudah mengontak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengonfirmasi apakah sudah ada komunikasi dengan Brain Cipher atau tidak terkait pemberian kunci dekripsi data PDNS 2. Namun Kominfo belum meresponsnya.
Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengonfirmasi geng hacker ransomware bernama Brain Cipher menyerang server PDNS 2 di Surabaya pada Kamis (20/6) lalu. Serangan tersebut menyebabkan ratusan layanan instansi, termasuk Imigrasi, tumbang.