Hanya Dua Pemimpin Asia Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Indonesia Bahkan Cuma Kirim Dubes di Swiss

hanya dua pemimpin asia hadiri ktt perdamaian ukraina, indonesia bahkan cuma kirim dubes di swiss

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di KTT di Swiss, Sabtu, 15 Juni 2024. PM Jepang, Fumio Kishida, bersama PM Timor Leste Jose Ramos Horta pada 15 Juni adalah dua pemimpin Asia yang hadir di KTT perdamaian di Swiss, Singapura diwakili Menteri Senior Sim Ann, Thailand diwakili Wamenlu Russ Jalichandra dan Filipina diwakili penasihat presiden, Carlito Galvez Jr, Indonesia hanya diwakili Dubes untuk Swiss, I Gede Ngurah Swajaya.

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, pada Sabtu (15/6/2024) menyerukan upaya global untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina. Ia menjadi salah satu dari sangat sedikit pemimpin Asia yang hadir di KTT perdamaian di Swiss.

Singapura diwakili oleh Menteri Senior Negara untuk Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Nasional, Sim Ann. Negara Asia Tenggara lainnya yang hadir adalah Thailand dan Filipina, masing-masing diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Russ Jalichandra dan Carlito Galvez Jr, seorang penasihat presiden.

Seperti laporan Straits Times, Minggu (16/6), Indonesia hanya mengirim tingkat duta besar yaitu dubes untuk Swiss pada KTT tingkat kepala negara. Hal ini dipandang sinyal kuat posisi diplomatik Indonesia soal KTT tersebut.

Indonesia mengirimkan Duta Besar I Gede Ngurah Swajaya, sementara India mengirimkan Pavan Kapoor, seorang diplomat senior dari Kementerian Luar Negeri,

Adapun China tidak hadir di KTT ini, karena sebelumnya menyatakan hanya akan berpartisipasi dalam KTT Perdamaian yang diakui oleh Rusia dan Ukraina. Ketidakhadiran China dilihat oleh pengamat sebagai bukti keberpihakannya pada Rusia, meskipun mengaku netral dalam konflik tersebut.

Meskipun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, secara pribadi memohon agar para pemimpin Asia hadir, kebanyakan negara Asia diwakili oleh menteri, pejabat, dan perwakilan lainnya di pertemuan internasional di Buergenstock. PM Jepang Fumio Kishida dan PM Timor Leste, Xanana Gusmao, adalah pengecualian.

“Banyak di Asia melihat konflik di Ukraina sebagai masalah yang jauh dan bukan perhatian utama mereka, meskipun agresi Rusia terhadap Ukraina mempengaruhi pasokan gandum dan harga bahan bakar fosil,” kata Associate Professor Chong Ja Ian dari Departemen Ilmu Politik Universitas Nasional Singapura.

Dr. Ian Storey, peneliti senior di ISEAS, Yusof Ishak Institute, mengatakan absennya Rusia mungkin juga menjelaskan mengapa kepala negara Asia tidak menghadiri KTT tersebut.

“Beberapa negara yang menentang invasi Rusia mungkin tidak mengirim kepala negara atau pemerintahan mereka mengingat KTT ini kecil kemungkinan akan menghasilkan terobosan besar, terutama mengingat Rusia tidak hadir,” kata Dr. Storey.

Minimnya kehadiran dari Asia menunjukkan tantangan yang dihadapi Zelenskyy dalam mengumpulkan dukungan global untuk negaranya dalam perang yang telah berlangsung lebih dari dua tahun dan sering digambarkan sebagai krisis eksistensial bagi Eropa.

Dalam pidatonya, Kishida menekankan betapa pentingnya partisipasi global di KTT tersebut.

“Mewujudkan perdamaian yang adil dan abadi di Ukraina akan menjadi simbol dan penting untuk mengarahkan dunia menuju harmoni, bukan perpecahan atau konfrontasi,” katanya.

“Berdasarkan rasa krisis bahwa apa yang terjadi di Ukraina bisa terjadi di Asia Timur besok, Jepang menjatuhkan sanksi ketat pada Rusia dan memberikan dukungan kuat untuk Ukraina,” tambah Kishida.

Dari 92 negara yang berpartisipasi dalam KTT, sebagian besar, 57 negara, diwakili oleh kepala negara atau kepala pemerintahannya. Hanya delapan negara dari Asia yang mengirim delegasi.

Menjelang KTT Perdamaian itu, Zelenskyy datang ke Asia dalam upaya diplomatik untuk membuat lebih banyak negara di kawasan ini menghadiri konferensi tersebut. Ini termasuk kunjungan langsung ke KTT pertahanan utama kawasan, Shangri-La Dialogue di Singapura, pada awal Juni.

“Kami ingin Asia tahu apa yang terjadi di Ukraina. Kami ingin Asia mendukung diakhirinya perang, dan para pemimpin Asia hadir di KTT perdamaian,” kata Zelensky pada dialog tersebut.

Zelenskyy pun menuduh Rusia menggunakan pengaruh dan diplomat China untuk menekan negara-negara di kawasan ini agar tidak berpartisipasi dalam KTT perdamaian.

Presiden Senat dan mantan perdana menteri Kamboja Hun Sen, bagaimanapun, menekankan keputusan Kamboja tidak hadir sama sekali tidak bukan hasil tekanan China.

“Apakah negara lain bergabung atau tidak adalah hak mereka untuk memutuskan. Tolong jangan coba menyalahkan China ketika Kamboja tidak berpartisipasi dalam KTT perdamaian, dan tolong berhenti mengaitkan Kamboja dengan permainan geopolitik melawan China,” tulis Hun Sen dalam postingan Facebook pada 7 Juni lalu.

Negara Asia Tenggara lainnya yang absen termasuk Vietnam, Laos, dan Malaysia.

Profesor Thitinan Pongsudhirak, ahli ilmu politik dan hubungan internasional dari Universitas Chulalongkorn, Thailand, mengatakan ketidakhadiran Malaysia mungkin menandakan bahwa mereka menganggap Gaza dan Myanmar sebagai krisis yang lebih kritis.

“Malaysia, sebagai ketua Asean tahun depan, tampaknya mengambil sikap prinsipnya sendiri dengan agenda berbasis nilai di Gaza dan Myanmar,” kata Pongsudhirak.

Ukraina berada dalam posisi yang sangat genting, menghadapi tetangga yang jauh lebih besar dengan lebih banyak senjata dan tentara dalam perang brutal. Oleh karena itu, konferensi perdamaian ini dikatakan sebagai acara penting bagi Ukraina untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki dukungan politik dan diplomatik yang signifikan.

“Zelenskyy mencoba mengumpulkan dukungan sebanyak mungkin untuk negaranya, baik dalam hal mendorong diakhirinya konflik atau membangun kembali negaranya setelah perang,” kata Prof Chong dari NUS, menambahkan bahwa kehadiran dari Asia adalah nilai tambah bagi Ukraina dan Zelenskyy dalam hal ini.

Prof Chong mengatakan bahwa meskipun negara-negara seperti Singapura dan Filipina telah menyatakan dukungan untuk Ukraina, perwakilan mereka di konferensi perdamaian oleh delegasi setingkat menteri kemungkinan sesuai dengan kepentingan mereka, mengingat mereka mungkin melihat perkembangan di Eropa sebagai hal yang berada di luar kemampuan atau keinginan mereka untuk mempengaruhi secara langsung.

“Paling tidak, pemerintah saat ini dari negara-negara ini mungkin berusaha memperkuat aturan dan institusi internasional yang ada sambil melihat apakah ada peluang untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi pasca-konflik di Ukraina kapan pun itu terjadi,” tandas Prof Chong.

OTHER NEWS

1 hour ago

Menagih Janji Kapolda Metro Jaya Tuntaskan Kasus Eks Ketua KPK

1 hour ago

KPK Ultimatum Pengadilan Tipikor: Tahan Gazalba Saleh dan Ganti Hakimnya!

1 hour ago

Apa Penjelasan Anda Terhadap Penilaian Tersebut? Referensi Jawaban PMM Catatan Kepala Sekolah

1 hour ago

Teknologi Yamaha AMT, Ganti Gigi Tanpa Kopling dan Perseneling

1 hour ago

Mengapa Overparenting Berbahaya? Menelusuri Dampaknya pada Anak dan Cara Penyelesaiannya

1 hour ago

RUPS Digelar Besok, Andritany Ardhiyasa Kirim Ultimatum Sikapi Wacana Penambahan Regulasi Pemain Asing di Liga 1

1 hour ago

Kenali Ciri-ciri Keguguran Diam-diam yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil

1 hour ago

Kisah Kitman Timnas Indonesia Dimarahi Shin Tae-yong saat Piala AFF

1 hour ago

RESMI - Como Dapatkan Bomber 112 Gol, Klub Liga Italia Milik Orang Indonesia Gaet Juara EURO 2020

1 hour ago

Kalender Liturgi Katolik Hari Ini Rabu 26 Juni 2024,Pekan Biasa XII

1 hour ago

Sebab Utama Geni Faruk Ingin Thariq Dipanggil Haji Terungkap,Atta Halilintar Sentil Perjuangan Dulu

1 hour ago

Doa Novena Tiga Salam Maria untuk Mendapatkan Mukjizat dan Pertolongan Bunda Maria

1 hour ago

Pertamina Adopsi AI Mengolah dan Analisis Data dengan Cepat

1 hour ago

Hasil Piala Eropa: Mbappe & Lewandowski Cetak Gol, Prancis vs Polandia Imbang

1 hour ago

Pasutri dari AS meninggal setelah 'berjalan berjam-jam' di tengah cuaca panas saat ibadah haji

1 hour ago

Rekening Putrinya yang Berusia 16 Tahun Berisi Uang Rp6,7 M,Ibu Lapor Polisi,Syok Tahu Sumbernya

1 hour ago

Segeralah Bertaubat, Jangan Pernah Menundanya

1 hour ago

4 Shio Paling Lemah Lembut, Selalu Jadi Pendengar yang Baik dan Memahami Perasaan Orang Lain

1 hour ago

Temui Waketum Golkar Rizal Mallarangeng,Bebas Manggazali Diberi Wejangan Hadapi Pilkada Polman

1 hour ago

30 Kunci Jawaban Soal Ujian Sekolah IPA Kelas 6 SD Tahun 2024,Belajar Kisi-kisi Soal ujian

2 hrs ago

Nilai Putusan Bebas Gazalba Janggal, Ketua KPK: Bau Anyir Semua Orang Bisa Cium, Apalagi KPK

2 hrs ago

Cara Beli Tiket "Presale" Konser Bruno Mars via Livin by Mandiri

2 hrs ago

PKS Putar Balik Usung Anies di Pilkada Jakarta, Takut Keduluan PDIP?

2 hrs ago

Top News: Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Sritex PHK Ribuan Karyawan

2 hrs ago

Bak Sinetron,Anak Asal China 33 Tahun Diadopsi Keluarga Miskin,Ternyata Aslinya Anak Orang Kaya

2 hrs ago

7 Potret Keluarga Anang Hermansyah di Acara Lamaran Thariq-Aaliyah,Baru Pulang dari Korsel

2 hrs ago

N'Golo Kante: Mbappe Bagus saat Latihan, Saya Hampir Lupa Dia Pakai Topeng

2 hrs ago

Kebiasaan Truk Parkir di Bahu Jalan Tol Perlu Ditertibkan

2 hrs ago

Ivar Jenner Akui Tugas di Timnas Indonesia Kadang Buat Mental Terkuras

2 hrs ago

Sosok Baru Muncul di Perburuan Pelatih Persija Jakarta,Pelatih Serbia Saingi Mantan Coach Persib

2 hrs ago

Sosok Penjual Nasgor Di Tulungagung,Pakai Mobil Mini Cooper Saat Jualan,Awalnya Pembeli Salah Kira

2 hrs ago

Orang Tua Temperamen Ciptakan Anak People Pleaser? Simak Kata Psikolog

2 hrs ago

TAM Kembangkan Platform Data Pelanggan untuk Tingkatkan Penjualan

2 hrs ago

TERKUAK Penyebab SYL Beri Firli Bahuri 1,3 Miliar Selama Ini Dibantah Eks Ketua KPK

2 hrs ago

DAFTAR 11 Tim Lolos 16 Besar Euro: Belanda Kalah Memalukan Tapi Lolos,5 Tiket Sisa Direbut Siapa?

2 hrs ago

Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

2 hrs ago

Copa America 2024: Ini Link Live Streaming Chili vs Argentina, Kick-off Jam 08.00 WIB

2 hrs ago

Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024: Inggris, Denmark, Perancis Melaju

2 hrs ago

Klasemen Akhir Euro 2024 Grup D: Austria Pertama,Prancis Kedua,Belanda Jadi Peringkat 3 Terbaik

2 hrs ago

Setelah HK Tower, Charging Station Dibangun di Apartemen dan JTTS