Pengakuan Pegi Cianjur Dulu Bagian dari Geng Motor Moonraker,Gabung di Tahun 2017 : Cuma Dibonceng
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kepada Dedi Mulyadi, Pegi Setiawan asal Cianjur akui dulu merupakan anggota geng motor Moonraker.
Pegi Cianjur menyebut jika ia bergabung dengan Moonraker pada tahun 2017 silam.
Namun diakui Pegi Cianjur tidak memiliki motor sendiri saat bergabung melainkan ikut dibonceng.
"Saya masuk Moonraker tahun 2017. Tapi pada saat itu tidak punya motor. Saya boncengan," ungkapnya melansir dari Tribunnewsbogor.com, Jumat (14/6/2024).
Pegi Setiawan menegaskan, pada saat itu anak sekolah dilarang untuk masuk geng motor.
"Tahun 2016 itu saya masih sekolah SMK kelas 3. Waktu itu anak sekolah tidak boleh masuk Moonraker," jelasnya.
Kejanggalan Akta Kelahiran Pegi Cianjur Disorot Dedi Mulyadi, Sempat Heboh Dituduh Dalang Kasus Vina (Youtube Dedi Mulyadi)
Sementara itu, Pegi Setiawan mengaku terkejut dikaitkan atas tewasnya Vina dan Eky.
Pegi Setiawan mengaku tak pernah touring jauh-jauh.
"Kalau di sini belum pernah berkonflik. Dan saya juga hanya daerah Cianjur saja," tegasnya.
Lebih lanjut, Pegi Setiawan mengurai kisah sedih.
Dia terpaksa ngojek karena ijazah SMK tak tertebus.
"Kegiatan mah kalau malam ngojek. Tapi tidak setiap hari," jelasnya.
"Ngojek daerah sini aja. Karena motor minjem punya adik," tambahnya.
"Saya ngojek, karena ijazah SMK tak ketebus. Paling Rp 2 juta lebih," bebernya.
Korban tuduhan
Di sisi lain, Pegi Setiawan asal Cianjur kebanjiran tuduhan oleh warga net sebagai pelaku di balik pembunuhan dua sejoli yang terjadi 27 Agustus 2016 silam.
Ada selintingan kabar miring bahwa dia merupakan anak Bupati dan terlibat membunuh Vina dan Eky.
Gara-gara itu, Pegi Setiawan memilih menghilangkan jejak ke Cianjur.
Namun, tudingan tersebut hingga kini belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Akta Kelahiran Disorot
Saat bertemu Pegi Setiawan di kediamannya, di Desa Gadog, kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi diperlihatkan sejumlah berkas-berkas dari Pegi Setiawan.
Berkas itu meliputi ijazah pendidikan SD, SMP dan akte kelahiran Pegi.
Pegi Setiawan lahir dari pasangan Cecep Dahlan Setiawan dan Elis.
Mereka menikah di bawah tangan sehingga tak memiliki surat nikah.
"Lupa lagi (tanggal pernikahan), gak ada surat nikah. (istri) Bu Elis orang Cipanas, orang sini juga," jelas Cecep pada Dedi Mulyadi
Cecep Dahlan Setiawan menerangkan dari pernikahannya dengan Elis, dia memiliki dua orang anak yakni Pegi dan Fauzi.
"Ada (akta kelahiran)," kata Cecep.
Dedi Mulyadi menerangkan biasanya jika pasangan suami istri tak memiliki surat nikah maka akta kelahiran anaknya yang mencantumkan nama ibunya saja.
Namun ketika dilihat akta kelahiran Pegi Setiawan justru yang dicantumkan adalah nama Cecep dan Elis.
"Akta kelahiran sudah gak bisa dibaca ya pak, kebasahan tapi ada (nama) Pegi Setiawan," kata Dedi Mulyadi.
Terlihat dari penampakan akte kelahiran Pegi Setiawan sudah tak sempurna lagi karena sudah luntur.
"Akta kelahiran sudah gak bisa dibaca ya pak, kebasahan tapi ada (nama) Pegi Setiawan," kata Dedi Mulyadi.
Selain itu, Dedi Mulyadi menemukan kejanggalan dari jenis kelamin Pegi ditulis sebagai perempuan.
"Pegi Setiawan anak ke satu perempuan dari Cecep ini salah ketik sih pak ya, anak laki disebut Setiawan, kalau perempuan mah Pegi Setiawati," celoteh Dedi Mulyadi.
Namun, Cecep Dahlan Setiawan berdalih tak mengecep kondisi akta kelahiran anak pertamanya sejak awal pembuatan.
"Gak (dibaca), ke sekolah juga gak dikasih tahu," kata Cecep.
Dedi Mulyadi pun menilai bahwa seharusnya dari awal berkas akte kelahiran harus sangat diteliti.
"Mangkanya kan kedepan itu aspek asminitrasi itu kan harus teliti karena kita gak akan pernah menduga besok ada kejadian apa, kita kan suka meremehkan angka huruf kalo di hukum bermasalah," ucap Dedi.
Kejanggalan bukan hanya terdapat pada akta kelahiran saja, tapi juga ijazah sekolah dasar Pegi Setiawan.
Pegi Setiawan lulus dari SD Negeri Gadog Cianjur.
Anehnya pada ijazah SD Pegi Setiawan tidak terdapat fotonya.
"Tidak ada fotonya, tapi kan ada cap tiga jarinya," kata Cecep Dahlan Setiawan.
Ia mengatakan ijazah Pegi tak ada foto karena terlepas.
"Copot pak," katanya.
Sedangkan Pegi Setiawan menerangkan bahwa ayahnya bekerja sebagai kuli bangunan, bukan sopir.
"Bawa mobil juga gak bisa. Belum pernah jadi sopir," kata Pegi Setiawan.
(*)