Pembelaan Pemdes soal Warga Patungan Rp 166 Juta Cor Jalan Rusak,Warga Gemas: Kami Tak Diperhatikan

TRIBUNJATIM.COM - Perkara jalan rusak di Pekalongan Jawa Tengah hingga membuat warga bergerak secara mandiri itu masih dibicarakan.

Pemerintah Desa atau Pemdes akhirnya memberikan pengakuan terkait hal tersebut.

Pembelaan Pemdes soal warga patungan menggunakan uang pribadi untuk mengecor jalan rusak itu terungkap.

Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat (Kaur Kesra) Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sutarjo memberikan pembelaan atas keputusan belum mengecor jalanan rusak itu.

Menurut Sutarjo, pengecoran tak bisa dilakukan lantaran jalan yang dicor warga masih milik pribadi yaitu Hamzah warga Kota Pekalongan.

Hal inilah yang membuat Pemerintah Desa (Pemdes) tidak bisa melakukan pengaspalan dari dana desa.

Sutarjo tidak memungkiri bahwa jalan tersebut akses vital warga perumahan.

Namun, Pemdes sudah beberapa kali membantu melakukan pengaspalan jalan di area menuju perumahan yang tanahnya milik pengembang.

"Di area tersebut memang ada perumahan. Pernah Pemdes melakukan pengaspalan karena pihak pengembang sudah tidak ada lagi di mana posisinya," tuturnya.

"Jadi, karena perumahan masuk desa kami jalan dari jembatan ke arah timur kami aspal," jelas Sutarjo.

Sutarjo menambahkan, bahwa jalan dari Jembatan di Dukuh Mekaragung ke arah timur milik pengembang, sedangkan jembatan ke selatan yang dicor warga merupakan milik pribadi.

"Kita bukan mengabaikan, tapi memang jalan yang dicor sekali lagi tidak bisa memakai dana desa untuk perbaikan," terangnya, seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Sebelumnya memang menjadi sorotan, sebuah video yang menunjukkan aksi para warga secara mandiri patungan untuk membiayai pengecoran jalan baru.

Video yang diunggah akun Instagram @pekalonganinfo itu berlokasi di RT 002 RW 008, Dukuh Mekaragung, Desa Kebonagung, Kajen, Kabupaten Pekalongan.

pembelaan pemdes soal warga patungan rp 166 juta cor jalan rusak,warga gemas: kami tak diperhatikan

Nasib Warga Patungan Rp 166 Juta untuk Cor Jalan Rusak, Pemdes Tak Bisa Pakai Dana Desa: Bukan Abai (Dok Warga)

Salah seorang warga berinisial B (50) mengatakan, perbaikan jalan ini menelan anggaran hingga Rp166 juta.

Warga berencana melakukan pengecoran jalan dengan panjang 250 meter dengan lebar 4 meter.

Uang ratusan juta tersebut murni dari hasil patungan warga karena jalan yang tidak kunjung diperbaiki pemerintah desa.

"Masyarakat kecewa dan warga sepakat untuk memperbaiki jalan dengan sistem swadaya. Karena warga merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan," kata B.

Adapun, pengecoran jalan ini dilakukan mulai 22 Juni hingga 14 Juli 2024 mendatang.

Jalan pun otomatis ditutup warga selama kurang lebih tiga minggu.

"Kemarin pas ada legenonan, warga sepakat tidak mau bayar iuran," katanya.

"Kami kompak sedukuh enggak mau bayar karena ada kebutuhan lebih penting daripada urusan ruwat bumi", tambahnya, melansir dari Kompas.com.

Sementara itu, warga lainnya, Anto mengatakan bahwa warga ikhlas untuk patungan perbaikan jalan ini.

pembelaan pemdes soal warga patungan rp 166 juta cor jalan rusak,warga gemas: kami tak diperhatikan

Ilustrasi uang. (THINKSTOCKPHOTO/FITRIYANTOANDI)

Menurutnya, jalan merupakan hal penting karena menyangkut mobilitas warga.

"Jalan itu kan penting. Sangat membantu dalam tumbuh kembang perekenomian. Tapi kami tidak diperhatikan, makanya kami sepakat untuk melakukan aksi swadaya pengecoran jalan," kata Anto, dikutip dari Tribun-Pantura Senin (24/6/2024).

Anto mengatakan, warga kecewa karena ada dana desa yang tiap tahun diturunkan dari pemerintah pusat lebih dari Rp 1 milyar per tahun.

Namun, masih ada wilayah yang belum tersentuh pembangunan, termasuk jalan di desanya.

"Warga juga ada yang bilang, kalau kades siap memberikan dana talangan untuk biaya pengecoran," ungkapnya.

"Namun, warga menolak keras karena mereka merasa selama ini tidak diprioritaskan dalam program pembangunan desa," imbuhnya

Di Surabaya, kejadian serupa juga sempat viral dan jadi sorotan.

Ratusan warga di Perum Purimas Gununganyar, Surabaya, sejak kemarin malam nelangsa.

Mereka tak lagi menikmati terangnya akses jalan utama di perumahan ini. Sebaliknya, wilayah perumahan ini peteng Ndedet (gelap gulita) karena listrik mereka diputus paksa PLN.

Langkah pemutusan paksa itu diambil karena penerangan jalan umum (PJU) perumahan tersebut nunggak bayar sejak Agustus 2023.

Tagihan listrik kurang lebih Rp 34 juta tak mampu dibayar oleh pengembang. Namun warga masih berbaik hati patungan hingga Oktober.

Namun tagihan November warga tak lagi patungan sehingga tagihan listrik PJU itu belum terbayar. Akibatnya sejak Jumat (25/11/2023) malam, kompleks perumahan itu blackout.

"Pengembangnya dinyatakan pailit. Tapi aset sudah diserahkan Pemkot. Warga ngalahi urunan untuk bayar PJU perumahan. Tapi masak warga ngalah terus," kata salah satu pengurus warga di Perum Purimas, Sabtu (26/11/2023).

Sudah tiga bulan mulai Agustus warga gotong royong urunan. Tagihan listrik PJU setiap bulan puluhan juta itu teratasi karena patungan warga.

Namun untuk November ini, warga berharap Pemkot Surabaya yang meng-cover fasilitas penerbangan umum di Perum Purimas.

Penghuni perumahan tersebut kini sepakat meminta Pemkot Surabaya memenuhi hak warga akan penerangan jalan umum.

Saat ini proses penyerahan fasilitas umum dan fasilitas sosial di perumahan tersebut masih berproses. Melalui kurator (penerima kuasa pengembang) sudah menyerahkan aset perumahan kepada Pemkot sejak Oktober 2023.

 

Termasuk 70 sertifikat dan 2 peta bidang diserahkan ke Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Kota Surabaya.

Warga pun memutuskan tidak lagi melanjutkan patungan bayar listrik PJU. Sebab aset sudah diserahkan Pemkot.

Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony ikut prihatin atas gelapnya kawasan Purimas. Dia memahami situasi yang dihadapi warga. Pimpinan DPRD ini pun Jumat malam turun ke lokasi.

"Kewajiban mereka sudah dipenuhi. Tapi hak akan akses lingkungan yang terang terenggut," katanya.

Namun politisi Gerindra ini meminta warga tetap berkepala dingin dan tidak emosional. Sebab proses penyerahan fasum masih berproses.

Meski begitu, Pemkot Surabaya harus menyegerakan karena PJU adalah hak warga Purimas.

AH Thony berharap agar kenyamanan dan ketenangan warga tidak terusik karena fasum.

Pemkot Surabaya harus segera mengambil langkah bijak memenuhi hak warga akan penerangan jalan umum. Sambil proses penyerahan disegerakan.

"Pemkot tentu dalam mengelola fasum harus sesuai tata kelola dan dalam melangkah harus sesuai tata aturan. Tapi sebaiknya kenyamanan warga menjelang Natal dan Tahun Baru juga harus diperhatikan. PJU Purimas harus tetap nyala mulai malam ini meski tanpa patungan warga lagi," harap AH Thony.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

OTHER NEWS

1 hour ago

Cristiano Ronaldo Menangis Gagal Penalti di Euro 2024, Ibnu Jamil: Padahal Gue Udah Bikin Tebak-tebakan

1 hour ago

7 Tips Hindari Terlalu Banyak Keluarkan Uang Saat Liburan

2 hrs ago

Bahaya Anak di Bawah 6 Tahun Menonton YouTube Shorts dan Reels

2 hrs ago

Hasil Survei: Masyarakat Sudah Bisa Bedakan antara Mobil Listrik dan Hybrid

2 hrs ago

Menantunya Bos PT. Antam, Orang Tua Bella Saphira Pilih Hidup Tanpa Hura-hura, Rela Nyetir Sendiri ke Supermarket di Usia Senja

2 hrs ago

Jadwal Perempat Final EURO 2024: Spanyol vs Jerman, Portugal Bertemu Prancis

2 hrs ago

Daftar Tim Lolos Perempat Final Euro 2024: Belanda dan Turki Lengkapi Bracket

2 hrs ago

Kuasa Hukum Bantah Berkas Pegi Setiawan: Itu Salah dan Itu Fatal Untuk Pembuktian

2 hrs ago

Pebulu Tangkis Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia,Gregoria Mariska Soroti Regulasi Penanganan Medis

2 hrs ago

Rekaman CCTV di Polsek Tempat Afif Dianiaya Sudah Hilang, Anggota DPR: Siber Mabes Polri Bisa Lakukan Upaya

2 hrs ago

BANJIR DISKON Promo HokBen 3-5 Juli 2024,Nikmati Ramen + Fried Chicken + Nasi Rp 66 Ribu

2 hrs ago

Belanda Trending setelah Lolos ke 8 Besar Euro 2024,Netizen Indonesia: Menyala Timnas Pusatku

2 hrs ago

1 Ucapan Bilqis Sebelum Gagal Punya Ayah Baru Lagi,Ayu Ting Ting Sampai Nangis Malam-malam di Kamar

2 hrs ago

Dapat Hadiah Mahal dari Jess No Limit dan Sisca Kohl, Mark NCT: Undang Kami Lagi

2 hrs ago

PKS Tutup Pintu, Pilkada Jakarta Bakal Diikuti 3 Poros Koalisi?

2 hrs ago

Jadwal Siaran Langsung Laga Piala AFF U16 Indonesia vs Vietnam

2 hrs ago

7 Cucu Soeharto Tak Terjun ke Politik,Didit Hediprasetyo Desainer,Anak Tommy Soeharto Urusi Sampah

2 hrs ago

4 Spill Ramalan Hoki Shio Naga,Ular,Kuda,Kambing Hari Ini Selasa 2 Juli 2024:Shio Kuda Penuh Energi

2 hrs ago

Daftar Tim Lolos dan Jadwal Perempat Final Copa America 2024

2 hrs ago

Daftar Skorsing Pemain di Babak Perempat Final Piala Eropa 2024

2 hrs ago

Penurunan Tingkat Kemiskinan Era Jokowi Jauh dari Target, Kok Bisa?

2 hrs ago

Daftar Tim Lolos Perempat Final Euro 2024,Turki dan Swiss Bakal Hadapi Para Mantan Juara

2 hrs ago

Head to Head Indonesia Vs Vietnam di Perebutan Juara Ketiga Piala AFF U-16, Siapa Paling Unggul?

2 hrs ago

Jadwal 8 Besar Euro 2024 Lengkap Bagannya,Ada Spanyol vs Jerman hingga Belanda vs Turki

2 hrs ago

Jadwal Perempat Final EURO 2024, 2 Laga Panas Tersaji

2 hrs ago

Pemerintah Tarik Rp 7,18 T Lewat Lelang SBSN, Biaya Utang Lebih Mahal

2 hrs ago

Baru 2 Hari Lahir,Bayi di Malaysia Berpisah dengan Ibu,Kini Bertemu Kembali setelah 27 Tahun

2 hrs ago

Ada yang Rp1,2 Jutaan,Cek Deretan HP Samsung yang Turun Harga di Awal Juli 2024 ini

2 hrs ago

Segini Gaji Polisi Indonesia,Mulai dari Gaji Terendah hingga Polisi Berpangkat Jenderal Lengkap

2 hrs ago

Penampilan Betrand Peto Setelah Pulang dari Korea,Akhirnya Ikuti Jejak Sarwendah untuk Rombak Wajah

2 hrs ago

Hasil 16 Besar Euro 2024: Tanpa Hakan Calhanoglu,Turki Menang 2-1 atas Austria

2 hrs ago

Alasan Kuat Ayu Ting Ting Batal Nikahi Lettu TNI Fardhana,Isu Redflag Terjawab? Syifa: Selingkuh

2 hrs ago

Sosok Driver Ojol Mata-matai Pria Diduga Selingkuh,Demi Bintang 5,Dapat Bonus Tip Rp50 Ribu

2 hrs ago

Daftar Tim Lolos dan Jadwal Perempat Final Piala Eropa 2024

3 hrs ago

Ancaman Ben-Gvir kepada Netanyahu: Jika Perang Berakhir,Saya akan Tinggalkan Pemerintahan

3 hrs ago

Tanda-tanda Pria Kecanduan Onani,dr Boyke Bagikan Cara Paling Tepat untuk Menghilangkannya

3 hrs ago

Damri Berlakukan Tarif Spesial Rp 470.000 untuk Layanan Imperial Suites

3 hrs ago

Pertamina Ajukan Kepemilikan Barang Milik Negara Senilai Rp 4,18 T

3 hrs ago

Temuan Menko PMK: Cuma 1-2 PTN yang UKT-nya Mahal, Sisanya Biasa Saja

3 hrs ago

Temuan di Lapangan Bengkel Resmi AHASS yang Layani Lapis Rangka eSAF Gratis Tidak Jelas Konsumen Harus Begini