Kepada Penyembelih Hewan Kurban, Imam Besar Masjid Istiqlal Minta Bertugas Sesuai Syariat
Tim Penyembelih Kurban saat apel pagi di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2024)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Ismail Cawidu menyampaikan pesan dari Imam Besar Masjid Istiqlal, Nassarudin Umar, kepada tim penyembelih hewan kurban.
Ismail mengatakan, pesan pertama yang disampaikan adalah agar setiap personel tim jagal dapat melaksanakan penyembelihan sesuai syariat.
“Jangan terburu-buru melakukan pemotongan hewan kalau tidak ada komando dari tim syar'i karena itu merupakan amanah dan tanggung jawab bapak sekalian, harus memenuhi syarat-syarat,” ujar Ismail di lokasi penyembelihan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (18/6/2024).
Ismail mengingatkan, semua hewan kurban yang akan disembelih merupakan perwujudan dari niat para penyumbang. Untuk itu, proses penyembelihan pun harus betul-betul diperhatikan.
“Kedua, bapak imam besar juga menyampaikan pesan supaya dari tim Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) melaksanakan tugasnya dengan sebaik baiknya,” lanjut dia.
Ia meminta tim KPKP memastikan kesehatan hewan kurban dan daging yang akan didistribusikan dalam kondisi yang sehat sebelum akhirnya diserahkan kepada calon penerima.
Selain itu, imam besar juga berpesan agar daging kurban dapat didistribusikan sesuai proposal permintaan yang diterima Masjid Istiqlal.
“Saya ingin menambahkan terutama dari tim keamanan agar betul-betul bertugas hari ini dari pagi sampai selesai acara tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, zero insiden, dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana,” tutup Ismail.
Pada hari ini, ada 55 ekor sapi yang disembelih. Sementara, lima api yang diterima Masjid Istiqlal telah diserahkan secara hidup-hidup ke sejumlah pesantren dan pondok pembelajaran Al Qur'an.
Sementara itu, beberapa petinggi negara juga ikut menyerahkan sapi kurban ke Masjid Istiqlal, antara lain Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.