Soal Desakan Mundur Elite PPP, Eks Ketum Suharso: Saya Gak Ngurusin
Soal Desakan Mundur Elite PPP, Eks Ketum Suharso: Saya Gak Ngurusin
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa enggan mencampuri polemik yang terjadi di tubuh partainya.
Diketahui, terdapat sejumlah polemik di tubuh partai berlambang kabah tersebut seusai gagal lolos ke senayan. Salah satunya soal desakan mundur bagi para elite PPP.
"Saya gak kasih komentar yang itu (desakan) elite PPP untuk mundur," ucap Suharso seusai melaksanakan salat Iduladha di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (17/6).
Lebih lanjut, Suharso menegaskan, untuk urusan partai dirinya tidak lagi berwenang mengurusi hal tersebut.
"Duh, PPP ngapain ya? Ah biarin saja. Sudah ada yang ngurusin," kata Suharso.
Sebelumnya, eks Waketum PPP Zainut Tauhid Sa'adi mengaku prihatin karena suara PPP dalam Pemilu 2024 tidak mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4%.
Karenanya, Zainut meminta elite PPP meminta maaf dan mengundurkan diri dari jabatan.
"Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas Pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024," kata Zainut dalam keterangannya, Sabtu (15/6).
"Menurut saya hal ini merupakan musibah besar bagi seluruh kader dan simpatisan PPP yang selama ini setia dan istikamah (konsisten) memberikan kepercayaan kepada PPP sebagai wadah perjuangan dan penyalur aspirasi politiknya," ucapnya.
Zainut menilai keterpurukan suara PPP adalah sebuah harga yang harus dibayar oleh para pimpinan. Menurutnya elite partai tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan publik.
"Hal itu tercermin dari ketidakmampuannya mengelola konflik internal partai dengan baik, bahkan sebagian dari elitenya memiliki kegemaran mempertontonkan konflik secara terbuka di depan publik," tutur dia.
"Wajar jika publik memberikan hukuman dengan tidak memilih PPP di Pemilu 2024, karena muak melihat partai yang mengusung jargon agama tetapi hobinya sering berkonflik," tandasnya. (mcr27/jpnn)