Jika Komisaris BUMN Kurang Kompeten, Apa Bahayanya?

jika komisaris bumn kurang kompeten, apa bahayanya?

Jika Komisaris BUMN Kurang Kompeten, Apa Bahayanya?

Sebetulnya, duduknya para aktivis partai politik atau aktivis tim sukses pemenangan capres menjadi komisaris di berbagai perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sudah terjadi sejak dulu.

Tapi, hal ini kembali menghebohkan, terutama kalau melihat pemberitaan di media massa tentang terpilihnya beberapa politisi menjadi komisaris BUMN.

Ada nama Grace Natalie yang merupakan salah satu pengurus inti di Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang menjadi komisaris di BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID).

Tentu, karena tak boleh merangkap jabatan, sekarang Grace tak aktif lagi di PSI, yang bahkan telah dilakukannya sejak menjadi staf khusus Presiden RI.

Ada pula beberapa nama petinggi Partai Gerindra yang diangkat menjadi komisaris BUMN belum lama ini (liputan6.com, 12/6/2024).

Nama-nama tersebut adalah Siti Nurizka Puteri Jaya (Komisaris Utama Pusri), Simon Aloysius (Komut Pertamina), Fuad Bawazier (Komut MIND ID), dan Felicitas Tallulembang (Komisaris BSI).

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membahas pro dan kontra atas ditunjuknya aktivis partai menjadi komisaris BUMN.

Dengan asumsi penunjukan di atas telah melalui proses fit and proper test, diharapkan komisaris yang berasal dari jalur parpol telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.

Komisaris merupakan jabatan penting dalam perusahaan yang badan hukumnya berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pada perusahaan kecil yang belum berupa PT, tidak perlu punya komisaris.

Pada PT milik keluarga, dalam arti para pemegang saham saling punya hubungan keluarga, maka siapa yang jadi direktur dan siapa yang jadi komisaris, relatif bebas-bebas saja.

Tidak aneh, bila direktur utama yang mengendalikan usaha sehari-hari dipegang oleh seorang suami, dan istrinya menjadi komisaris utama yang bertugas mengawasi.

Apakah si istri betul-betul mampu mengawasi apa saja yang dilakukan suaminya untuk berbisnis, tidak begitu dipersoalkan. Bisa jadi si istri yang malah dikendalikan suaminya.

Yang penting, secara formal dalam berbagai dokumen resmi perusahaan, ada tanda tangan direksi dan komisaris.

Namun, pada perusahaan yang sudah go public (sahamnya bisa dimiliki publik dengan membeli melalui bursa efek), penunjukan direksi dan komisaris tentu tidak bisa dilakukan secara suka-suka.

Pengangkatan direksi dan komisaris tersebut harus melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

BUMN pun banyak yang sudah go public, namun posisi pemegang saham mayoritas masih dipegang pemerintah. Jadi, pemerintah bisa mengendalikan apa yang akan diputuskan dalam RUPS.

Dengan demikian, boleh dikatakan, siapa-siapa yang akan dipilih menjadi anggota direksi dan juga anggota komisaris, berada dalam genggaman pemerintah.

Tugas komisaris disebut berat, ya berat. Tapi, disebut tidak begitu berat, ya bisa juga. Meskipun begitu, menurut pemerintah sudah ada kriteria dan proses seleksi dalam menetapkan komisaris BUMN.

Kenapa bisa disebut tugas komisaris tidak begitu berat? Karena tidak perlu bekerja full time seperti direksi.

Lagi pula, ada auditor internal dan ada auditor eksternal (akuntan publik) yang temuan auditnya akan membantu tugas komisaris. Ada juga berbagai komite ahli yang membantu komisaris.

Namun, tetap diperlukan kemampuan belajar cepat bagi komisaris yang katakanlah kompetensinya belum cukup, atau tidak punya pengalaman dalam mengelola perusahaan.

Direksi yang jago dan berintegritas tinggi akan membuat tugas komisaris jadi ringan. Karena apa yang dilakukan direksi pasti telah didahului dengan kajian yang matang.

Memang ada yang namanya risiko bisnis, misalnya karena kondisi ekonomi makro yang memburuk. Kalau perusahaan merugi karena risiko bisnis, hal ini masih bisa dipahami.

Tapi, kalau perusahaan merugi karena kesalahan direksi dalam mengambil kebijakan, apalagi karena ada unsur korupsi, maka pelaksanaan fungsi komisaris akan ikut dipertanyakan.

Jadi, terhadap perkembangan perusahan, komisaris  tetap perlu memberikan catatan, tak bisa main setuju-setuju saja. Bahkan, untuk setuju pun harus ada dasarnya.

Maka, komisaris yang ada apa-apa langsung setuju-setuju saja, patut diduga sebagai tidak atau kurang kompeten.

Pada rapat rutin (biasanya mingguan) direksi dan komisaris, dari pertanyaan atau tanggapan yang dilontarkannya, sudah terlihat seberapa jauh seorang komisaris mengerti masalah yang dibahas.

Meskipun begitu, direksi akan tetap menghormati komisaris yang kurang kompeten tersebut, karena bagaimanapun komisaris adalah orang yang dipercaya pemegang saham yang nota bene adalah pemilik perusahaan.

Jika seorang komisaris dianggap tidak kompeten di antara beberapa orang komisaris lainnya yang cukup kompeten, tidak menjadi masalah, karena akan tertutupi oleh komisaris lain.

Apalagi, dengan adanya komisaris independen, akan membuat secara keseluruhan tim komisaris jadi kuat.

Komisaris independen adalah pihak yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham atau dengan direksi dan komisaris lainnya.

Meskipun tidak ada pola yang baku, biasanya di BUMN yang ditunjuk menjadi komisaris independen berasal dari kalangan akademisi atau dari mantan direksi BUMN yang dianggap berhasil.

Bagaiman kalau yang komisaris yang tidak kompeten itu menjabat sebagai komisaris utama? Apa bahayanya?

Ada banyak bahaya, karena berkaitan dengan banyaknya keputusan strategis yang tidak cukup melalui persetujuan direktur utama, tapi harus ditandatangani komisaris utama.

Misalnya, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk tahun depan, pada akhir tahun ini sudah disusun direksi (ditandatangani direktur utama) yang baru sah bila disetujui komisaris (ditandatangani komisaris utama).

Bayangkan, jika komisaris utama lebih percaya pada "pembisiknya" dan bukan kepada tim ahlinya, bisa-bisa RKAP terpaksa mengakomodir beberapa revisi yang mungkin menguntungkan pribadi si pembisik.

Intinya, kompetensi komisaris mutlak diperlukan, bukan sekadar karena punya koneksi saja.

OTHER NEWS

2 hrs ago

Bikin atau Perpanjang SIM Pastikan JKN Aktif, Catat Waktu Berlaku dan Wilayah Uji Cobanya

2 hrs ago

Tak Tanggung-tanggung, Ini 6 Tahap Perbaikan Rumput yang Dilakukan SUGBK Jelang Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

2 hrs ago

Ditinggal Dimas Seto ke Uzbekistan 8 Hari, Dhini Aminarti: Serasa 8 Tahun

2 hrs ago

BERITA POPULER: Manfaat Minum Kopi Sebelum Tidur hingga Mencegah Obesitas Tanpa Berhenti Total Konsumsi Gula

2 hrs ago

Cara Hapus Foto-foto Tidak Penting yang Menumpuk di Google Photos secara Permanen

2 hrs ago

Calon Lawan Timnas Spanyol di Babak 16 Besar EURO 2024,Peluang Laga Final Kepagian dari Peringkat 3

2 hrs ago

Efek Ngeri Pakai Busi Palsu Dijelaskan Merek Busi Terkenal Langsung Ganti Baru Kalau Terasa Seperti Ini

2 hrs ago

PKS Usung Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta, Wasekjen PKB: Blunder...

2 hrs ago

Inilah 3 Kebiasaan Sepele Yang Bisa Bikin AC Mobil Jadi Enggak Dingin

2 hrs ago

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

2 hrs ago

PKB Sebut Langkah PKS Deklarasikan Anies-Sohibul Blunder, Ini Alasannya

2 hrs ago

PROMO Wingstop 26-30 Juni 2024,Nikmati Salted Caramel Latte dan Cheesy Pop Mulai Rp 20 Ribuan

2 hrs ago

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

2 hrs ago

Sejarah AHM Oil MPX 1 dan MPX 2 Hemat Bensin 8 Persen Pemilik Motor Honda Perlu Tahu Agar Tak Tertukar

2 hrs ago

Ketentuan Daftar Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024 SMP-SMA, Hari Ini Terakhir

2 hrs ago

Begini Cara Mudah Cari Tempat Isi Daya Mobil Listrik di Google Maps

2 hrs ago

Harga HP Infinix Terbaru 2024: Infinix GT 20 Pro,Infinix Note 40 Series Racing,Infinix Zero Ultra

2 hrs ago

Karyoto Singgung Kasus Polwan Bakar Suami di Mojokerto: Judol Itu Sangat Merusak

2 hrs ago

Viral, Wanita Ini Ketemu Teman SMA yang Dulu Dikenal Pintar Tapi Kini Mendadak Jadi ODGJ: Dia Periang, Ramah, Jago Komputer

2 hrs ago

Pulang ke Kampung Mertua di Lebaran Ketiga: Menikmati Keindahan Desa di Kawasan Pegunungan

3 hrs ago

Bakal Satu Panggung dengan 3 Diva, Tiara Andini Mengaku Syok

3 hrs ago

Intip Kekayaan Menteri di Kabinet Jokowi, Benarkah SYL Paling Miskin?

3 hrs ago

Bobby Nasution Makin Kuat di Pilkada Sumut saat Edy Rahmayadi Masih Andalkan PDIP,5 Parpol Merapat

3 hrs ago

Cara Bayar Shopee Paylater Lewat Alfamart, Mudah dan Cepat Loh

3 hrs ago

Sosok Calon Pengganti Ganjar,Sinyal PDIP Usung Ahmad Luthfi di Pilkada Jateng 2024,Survei Terbaru

3 hrs ago

PKB Usulkan Prasetyo Edi Marsudi Jadi Bakal Cawagub Anies, Ini Respons PDIP

3 hrs ago

Apa Golkar Memainkan Siasat Politik di Balik 2 Penugasan Ridwan Kamil di Pilkada

3 hrs ago

Punya Mesin Turbo, Simak Update Harga Daihatsu Rocky Semua Tipe Juni 2024

3 hrs ago

TRANSFER Persib Memanas: Sosok Balik Layar Pamit Setelah Bawa Juara Liga 1,Pengganti Tak Main-main

3 hrs ago

Polda Jabar Tak Hadiri Gugatan Praperadilan Pegi Setiawan, Ini Alasannya

3 hrs ago

LIVE Drawing Indonesia di Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026: Garuda Terjebak,Grup Neraka Menanti

3 hrs ago

Data di Pusat Data Nasional yang Diserang Ransomware Tidak Bisa Dipulihkan

3 hrs ago

Salma Salsabila Buka-bukaan Soal Pertama Kali Berhijab,Terketuk Berkat Sebuah Tayangan Video

3 hrs ago

IHSG Ditutup Menguat 0,33 Persen, Rupiah Melemah ke Rp 16.413 per Dolar AS

3 hrs ago

Produk Impor Banjiri Pasar,10 Pabrik Tekstil di Solo Raya Bangkrut. Hampir 10 Ribu Buruh Kena PHK

3 hrs ago

Peringati HUT ke-0100 WKRI,DPC Dekenat Pegunungan Tengah Gelar Ibadah Syukuran

3 hrs ago

Mengenal Batik Kinnara Kinnari Banyuwangi,Sarat Nilai Budhis,Banyak Dipesan Vihara

3 hrs ago

Siap-siap La Nina, BMKG Ungkap di Wilayah Ini 67 Hari Tak Turun Hujan

3 hrs ago

3 Diva Bersama Lyodra, Tiara, dan Ziva Akan Gelar Konser pada November 2024

3 hrs ago

Shin Tae-yong Tak Kunjung Teken Kontrak Baru PSSI,Coach STY Terima Tawaran dari Federasi Korsel?