Wuling Jelaskan Alasan Mobil Listrik CloudEV Tak Dilengkapi Sunroof
Wuling Cloud EV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko mencoba menjelaskan alasan absennya fitur sunroof atau panel atap kaca pada mobil listrik anyar mereka, Wuling CloudEV.
Menurutnya, CloudEV lebih mengedepankan aspek fungsionalitas dengan mempertimbangkan banderol yang kompetitif. Mobil listrik ketiga Wuling di Indonesia itu dilepas dengan harga estimasi Rp 410 juta.
“Karena menyesuaikan saja. Kita ingin penempatan segmennya agar harga bisa kompetitif, tetapi secara fungsionalitas diterima masyarakat luas,” terang Danang ditemui di Kemayoran, Jakarta belum lama ini.
Sebab, lanjut Danang, penambahan kelengkapan atap kaca pada produknya bisa sangat mempengaruhi persepsi harga CloudEV bagi masyarakat Tanah Air. Pihaknya disebut telah melakukan survei ke khalayak sebelumnya.
Interior Wuling Cloud EV. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
“Ini sifatnya opini ya, setahu saja persepsi harganya memang masih cukup tinggi di Indonesia. Jadi transection price, misalnya mobil yang pakai dan tanpa sunroof itu selisihnya bisa Rp 8-10 jutaan. Itu persepsi ya, kita dapatkan dari beberapa survei konsumen langsung,” terangnya.
Danang mengeklaim estimasi harga Rp 410 juta untuk Wuling CloudEV yang hanya punya satu varian itu tidak akan berbeda jauh dengan ketika banderol resminya ketika diumumkan, yang diakuinya akan dilakukan pertengahan Mei mendatang.
Artinya CloudEV akan bersinggungan dengan BYD Dolphin yang harganya Rp 425 jutaan atau Chery Omoda E5 dengan harga Rp 488,8 juta. Keduanya sudah memiliki fitur panoramic glass roof dan sunroof.
Namun demikian, pada kelas harga yang serupa pada segmen mobil listrik, CloudEV juga bersandingan dengan MG 4 EV dan ZS EV, Neta V dan V-II, Citroen E-C3. Model-model ini juga tak memiliki fitur atap kaca sebagai kelengkapannya.
***