SURYAMALANG.COM, – Viral foto dan video siswa SMK pembunuh satu keluarga babak belur diduga dianiaya napi lain di penjara beredar di media sosial.
Sosok siswa SMK pembunuh satu keluarga itu adalah JND yang diketahui menghabisi nyawa lima orang tetangganya sendiri.
JND dan para korban merupakan warga yang tinggal di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Setelah JND ditangkap, baru-baru ini beredar di Instagram dan Twitter (X), foto serta video JND babak belur diduga dihajar napi lain.
Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun X @folkshittmedia pada Jumat (9/2/2024) lalu akun yang sama juga membagikan informasi serupa di Instagram.
Dalam video, tampak pelaku JND (17) mengalami luka-luka lebam di punggungnya tertunduk.
Artikel Kompas.com ‘Viral, Video Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Diduga Dianiaya’.
JND siswa SMK pembunuh satu keluarga babak belur diduga dianiaya napi lain di penjara 1 (Instagram @folkshitt)
Narasi dalam video menyebut, luka-luka tersebut diakibatkan sundutan rokok yang kemudian berubah menjadi warna ungu.
‘Baru sehari di penjara! Pelajar yang bunuh satu keluarga badannya penuh dengan luka cocolan udut’ bunyi keterangan di unggahan akun tersebut.
JND siswa SMK pembunuh satu keluarga babak belur diduga dianiaya napi lain di penjara (Instagram @folkshitt)
Sontak video tersebut memancing beragam reaksi dan membuat netizen bertanya-tanya mengenai kebenaran nasib pelaku di penjara.
Hingga artikel ini ditulis, Minggu (11/2/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 4 juta kali.
Polisi Buka Suara
Menanggapi postingan yang beredar viral, Kapolres PPU Supriyanto membantah kalau JND mengalami penganiayaan di dalam penjara.
Supriyanto memastikan tidak ada tahanan lain yang melakukan pemukulan terhadap pelaku pembunuh satu keluarga tersebut.
“Tidak benar itu (video yang beredar),” kata Supriyanto, Sabtu (10/2/24).
“Ini saya cek langsung kondisinya baik-baik saja, nggak ada tanda-tanda kekerasan,” tambah Supriyanto.
Supriyanto menambahkan, keamanan JND di dalam sel tahanan dipastikan terjaga.
Pihak kepolisian kata Supriyanto juga telah memisahkan JND dari tahanan lainnya.
“Ini kondisinya baik-baik saja (mengirimkan foto tersangka yang sedang duduk dengan kondisi baik),” jelas Supriyanto.
“Dia kita sendirikan terpisah dengan tahanan yang lainnya,” ungkap Supriyanto.
Mengenai adanya video yang beredar viral Supriyanto mengatakan, pihaknya akan menelusuri hal tersebut.
“Untuk video tersebut ini sedang kita dalami siapa pembuat dan apa motifnya. Bisa jadi video itu bertujuan provokasi,” tandas Supriyanto.
Diketahui, satu keluarga yang tewas dibunuh JND terdiri dari suami, istri dan tiga orang anak.
Korban yakni pasangan suami istri bernama Waluyo (35) dan Sri Winarsih (34) serta tiga anaknya, RJS (15), VDS (11) dan ZAA (3).
Dalam video yang beredar di Instagram, tampak JND tertunduk lesu saat mengakui perbuatannya di depan polisi.
JND beberapa kali juga menghela napas berat menguraikan kronologi kejadian.
Sebelum melancarkan aksinya, JND mengaku mematikan listrik rumah korban.
Sesaat setelah itu, JND langsung menuju kamar korban dan melancarkan aksinya.
“Masuk kamar langsung buka kelambuh, parangi leher juga,” ujar polisi kepada pelaku melansir video Instagram @julak_hairot_official.
“Kepala empat kali, leher lima kali, saya buka kelambuh langsung tebas,” ungkap JND sambil merasa kesakitan.
Ditanya merasa menyesal, JND hanya diam tak kuasa menunduk menopangkan kepalanya di atas lengan merasa bak lemah tak berdaya.
“Ini pusing,” kata JND.
“Terakhir Risa yang kamu bunuh ya,” kata polisi.
“Iya,” ujar JND.
JND juga mengakui sempat menyetubuhi korban ibu dan anak setelah membunuh.
“Mamaknya dulu, kembali lagi ke kamar Risa,” ujar JND.
Diketahui, peristiwa pembunuhan terjadi pada Selasa (6/2/2024) dini hari di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kelima korban tewas bersimbah darah usai ditebas parang oleh JND.
Pelaku juga tidak langsung pergi setelah itu, tetapi masih sempat mengambil tiga unit handphone milik korban, dan uang tunai sebesar Rp300 ribu.
Sementara motif JND membunuh lima orang dalam satu keluarga didasari sakit hati dan masalah peminjaman barang.
Saat itu, JND juga sempat menjalin hubungan dengan RJS yang merupakan anak pertama dari keluarga korban.
Akan tetapi hubungan dua remaja tersebut tidak direstui oleh orang tua korban karena RJS sudah memiliki pasangan lain.
Selain itu JND juga terlibat permasalahan ayam ataupun karena korban meminjam helm dan tiga hari tidak dikembalikan.
Sebelum melakukan aksi kejinya, pelaku sempat mabuk-mabukan bersama temannya tidak jauh dari lokasi rumah korban.
Tersangka sempat pulang ke rumahnya mengambil parang kemudian menuju rumah korban untuk melakukan aksinya.
“Sementara ini, dendam karena percekcokan antartetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres PPU, AKBP Supriyanto pada Selasa (6/2/2024).
Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII