TRIBUNMANADO.CO.ID – Viral seorang wanita menjadi korban bully.
Wanita ini ternyata seorang mahasiswi.
Korban kini dirawat di rumah sakit.
Apa yang terjadi dengan si wanita pun viral dan jadi sorotan..
Mahasiswi salah satu universitas swasta di kawasan Karawaci, Kelapa Dua, Tangerang Selatan, menjadi korban perundungan oleh rekan satu universitasnya pada Maret 2023.
Korban berinisial IC dianiaya oleh rekan satu kampusnya yaitu, JC.
JC menganiaya IC di sebuah apartemen di Karawaci hingga mengalami luka memar.
Motifnya, tersangka JC menganggap IC dekat dengan salah seorang pria yang disukainya, sehingga JC gelap mata dan menganiaya korban.
Kini, sudah setahun lebih berlalu, korban meminta tersangka JC dihukum seberat-beratnya dalam proses persidangan.
Kuasa hukum korban, Wiky Rikamza meminta penegak hukum terkait untuk memberikan hukuman setimpal terhadap tersangka JC.
Wiky meminta proses persidangan terhadap tersangka dilakukan dengan transparan.
Kondisi mahasiswi di Karawaci usai jadi korban bully rekannya, tubuh memar hingga alami depresi dan masuk RS.
“Apapun itu, korban berharap aparat penegak hukum transparan dan cepat. Sesuai prosedur hukum kita, sederhana, cepat dan biaya ringan,” kata Wiky saat dikonfirmasi Senin (22/4/2024).
“Karena yang saya tau, dulu dia (tersangka JC) anak pejabat anggota dewan daerah dan menurut keterangan saksi yang dalam hal ini adalah teman-teman korban, dikatakan bahwa tersangka anak pejabat,” ujar Wiky.
Menurut Wiky, korban sebelumnya melaporkan JC ke Polsek Kelapa Dua dan sudah diproses oleh pihak kepolisian.
JC juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan pasal 351 KUHP dan 406 KUHP tentang penganiayaan serta pengrusakan barang.
Namun, yang bersangkutan tidak ditahan karena mengajukan penangguhan dan permohonannya itu dikabulkan.
Adapun, berkas kasus tersebut sudah lengkap alias sudah P21 dan persidangan kemudian dijadwalkan dimulai pada 23 April 2024 mendatang.
Wiky lantas meminta penegakkan hukum terhadap tersangka JC dilakukan seadil mungkin tanpa memandang latar belakang yang bersangkutan.
Wiky berharap persidangan berjalan lancar tanpa kendala apapun serta harapan kliennya agar tersangka divonis seberat-beratnya bisa terpenuhi.
Sebab, dari kejadian bullying, korban mengalami luka lebam di bagian lutut, beberapa helai rambut rontok disebabkan karena jambakan dari pelaku, dan handphone korban yang rusak karena dibanting oleh pelaku.
Korban juga mengalami depresi dan memutuskan keluar dari kampus karena takut bertemu dengan pelaku.
“Kondisi korban trauma, nggak bisa buat ketemu, bahkan dia di sekitar daerah Karawaci pun agak takut. Dia juga sudah keluar dari kampusnya karena dia takut ketemu si pelakunya,” ucap Wiky.
Pada kesempatan yang sama, Ibunda korban inisial S mengatakan jika putrinya mengalami depresi berkepanjangan usai dianiaya tersangka.
Meski penganiayaan terjadi lebih dari setahun lalu, namun dampak psikologis yang dirasakan anaknya masih terasa hingga kekinian.
Kata sang ibunda, IC harus pergi ke psikolog untuk menyembuhkan rasa traumanya akibat penganiayaan tersebut.
“Awal-awal saya bawa ke psikolog, karena dia sudah depresi berat. Misalnya ketika saya ketemu keluarga, dia nggak keluar dari mobil, nggak berani ketemu siapa-siapa, di rumah nangis saja. Itu terjadi dari awal kejadian sampai menjelang sampai akhir tahun 2023,” ucap S.
Sang putri juga tak berani beraktivitas di sekitaran Karawaci, terutama di sekitar kampusnya.
Sebab, tersangka JC masih bebas berkeliaran dan sampai kini masih aktif berkuliah di kampus itu.
“Anak saya kalau ke Karawaci nggak mau, kecuali ke gereja, ke tempat lain dia nggak mau pergi. Karena dia juga takut ke sana, tersangka masih kuliah di sana. Sedangkan pihak sekolah (universitas) itu jadi cuman kasih sanksi peringatan ke pelaku,” jelas S.
Sebagai masyarakat biasa, S meminta penegak hukum memberikan hukuman yang seberat-beratnya dan setimpal atas perbuatan JC menganiaya korban hingga membuatnya depresi.
S berharap hukuman terhadap tersangka JC bisa benar-benar mengubah perilaku yang bersangkutan supaya tidak mengulangi perbuatannya di masa depan.
“Kami berharapnya tersangka dihukum sesuai yang berlaku, seberat-beratnya, jangan sampai ada kejadian. Supaya pelaku juga jangan ngulangin lagi ke orang lain, supaya jera,” pungkas S.
Kasus Lainnya – Nasib Pilu Bocah di Simalungun Sumut Baru Sadar Usai Koma, Ayah Meninggal, Dibully dan Dihajar Teman
Betapa mirisnya nasib bocah cilik di Simalungun, Sumatera Utara, ini.
Baru sadar dari koma, ia sudah ditinggal ayahnya meninggal dunia.
Bocah baru sadar dari koma, dibully dan dihajar teman sekolahnya di Simalungun
Penderitaannya tak sampai di situ, bocah tersebut bahkan harus merasakan bullying dari teman-teman sekolahnya.
Bagaimana kondisinya sekarang?
Seorang anak laki-laki menjadi sasaran perundungan yang menjadi viral di media sosial.
Video kejadian tersebut diunggah oleh beberapa akun pada Jumat (19/4/2024) dan lokasinya diketahui berada di Kabupaten Simalungun.
Berikut Videonya:
Peristiwa memalukan itu terjadi di depan salah satu sekolah.
Pada awalnya, beberapa anak terlihat berada di luar sekolah tersebut.
Kemudian, seorang guru laki-laki dengan topi terlihat keluar dari kelas.
Anak yang menjadi korban terlihat mengenakan pakaian kasual seperti anak-anak lain di sekitarnya, lengkap dengan sendal, sambil memegang buku.
Di depannya, sekelompok anak berbaju biru tiba-tiba mendorongnya dengan tubuh mereka.
Tidak lama kemudian, salah satu dari mereka melepaskan tas yang dikenakan oleh pelaku.
Detik-detik bocah dibully temannya usai sadar dari koma
Terjadi cekcok antara korban dan anak berbaju biru tersebut.
Selain itu, ada juga anak lain yang ikut mendorong korban.
Kemudian, seorang anak menendang korban hingga jatuh ke tanah, meskipun pelaku yang menendang tidak dapat dipastikan.
Korban perlahan bangkit dan mulai mengumpulkan bukunya yang berserakan.
Di sekitar mereka, terlihat banyak anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut.
Saat berdiri, korban terlihat mengalami kesakitan, memegangi pinggangnya sambil menahan rasa sakit.
Pada akhir video ditunjukkan saat korban dan bocah lainnya tengah berada di ruangan kelas.
Saat itu, korban masih mengenakan baju yang sama saat dirinya ditendang.
Di dalam ruangan itu, korban tampak tengah duduk di atas kursi.
Terlihat bocah yang duduk di depan korban mengambil buku yang ada di hadapan korban dan lalu membuangnya.
“Pem-bully-an ini terjadi di Parbalogan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” demikian narasi unggahan itu.
Ditangani Polres Simalungun
Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi mengaku telah menerima informasi video viral itu.
Dia mengaku pihaknya masih turun ke lokasi untuk mengecek kebenaran kejadian itu.
“Iya, polsek dan anggota sedang ke TKP,” ujarnya, Sabtu(20/4/2024).
Terpantau dari unggahan akun Mann Parna, sejumlah orangtua telah berkumpul di dalam rumah.
Bahkan anggota polisi juga ada di dalam rumah tersebut.
“Semua pelaku sama orang tua pelaku,”tulis Mann Parna.
Operasi Usus Buntu
“Terima kasih semua untuk netizen. Semua pelaku dan orang tua pelaku tadi malam sudah dibawa ke Polres Smalungun untuk dimintai keterangan. Semoga dengan adanya kejadian ini jadi pembelajaran supaya tidak terjadi lagi ke depanya pembullyan,”tulisnya.
“Kami semua keluarga korban bully tidak terima dan tidak ada kata damai..bere saya itu habis operasi (usus buntu) bahkan sudah sempat koma dan teman-temannya tau itu. dan bapa si korban belum lama meninggal, teman-temannya juga tau itu,”tulis Mann Parna di sebelumnya.
Punggung Memar Sudah Biasa
Orang tua dari korban perundungan di SD Inpres 095174 Parbalogan Gambiri, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun mengungkapkan beberapa kejadian yang dialami anak mereka.
R, ibu dari RS, menceritakan bahwa anaknya sering menjadi korban perundungan oleh sejumlah pelaku.
Tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga di sekitar tempat tinggal mereka yang berdekatan dengan sekolah.
Menurutnya, rumah pelaku tidak jauh dari rumah mereka, bahkan berhadapan langsung, sehingga korban sering bertemu dengan para pelaku.
“Saya sering mendengar keluhan ini. Pelaku telah melakukan intimidasi kepada anak saya sejak lama. Saya telah mencoba berbicara dengan orang tua mereka, tetapi tidak mendapatkan respon yang memuaskan,” kata Rohana pada Sabtu (20/4/24) di Polres Simalungun.
Namun, Rohana ragu untuk melaporkan kejadian tersebut kepada guru.
“Saya mencoba untuk bersabar. Saya khawatir jika saya melaporkannya ke sekolah, mungkin tidak akan ada bukti yang cukup,” katanya.
Dijelaskan bahwa perundungan terhadap anaknya telah terjadi sejak lama, tetapi semakin sering terjadi sejak anaknya masuk kelas IV SD, dan masih terus berlanjut hingga sekarang saat anaknya sudah kelas VI.
Kondisi bocah dianiaya teman sekolah di Simalungun
Tidak jarang, korban pulang sekolah dengan luka-luka.
Mulai dari memar di punggung, perut, hingga kakinya akibat ulah teman-teman sekolahnya.
“Seringkali, anak saya pulang sekolah dengan kehilangan barang-barangnya seperti alat tulis dan pakaian yang robek,” tambahnya.
Menurut R, anaknya tidak suka berkelahi.
Ketika dilecehkan atau bahkan dipukul oleh teman-temannya, ia lebih memilih untuk diam tanpa melakukan perlawanan.
Oleh karena itu, R menganggap pelaku tidak menghiraukan perasaan korban.
Namun kali ini, R tidak ingin diam.
Ia berharap agar pelaku ditindak sesuai hukum untuk memberikan efek jera.
Dia tidak ingin kejadian yang menimpa anaknya dialami oleh anak-anak lainnya.
Diolah dari artikel WartaKotalive.com dan TribunJateng.com
Sumber: Warta Kota
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII