BANGKAPOS.COM – Inilah 4 hasil survei partai politik 2024 terbaru posisi elektabilitas partai Gerindra, PDIP, Ummat, Demokrat hingga PSI.
Keempat hasil survei partai politik 2024 terbaru ini dirilis Januari oleh Survei Median, Survei Puspoll, JRC, dan NSN.
Hasilnya, selain persaingan ketat antara Gerindra vs PDIP, hasil survei partai politik ini juga mengungkap nasib elektabilitas partai-partai baru seperti Ummat hingga PSI.
Seperti apa selengkapnya, simak ulasan berikut ini:
1. Survei Median
Partai Gerindra berada di posisi kedua dengan 20,1 persen bersaing ketat dengan PDIP yang berada di posisi pertama dengan 20,8 persen.
Disusul posisi ketiga oleh Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, PKS.
Berdasarkan temuan survei Median terbaru, terdapat dua partai politik non parlemen yang berpotensi lolos ke Senayan yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Gelora.
Para pemilih Partai gelora beralasan partai ini memiliki program yang telah terasa di masyarakat.
Survei Median ini dilakukan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024.
Sebanyak 1.500 responden dipilih dari berbagai daerah di Indonesia dengan menggunakan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.
Survei ini memiliki margin of error sekira 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Survei JRC
Jakarta Research Center memperlihatkan Partai Gerindra mengungguli PDIP.
Partai Gerindra mendapatkan 20,5 persen sementara PDIP mendapatkan 17,8 persen.
Kenaikan mencolok juga terjadi pada PSI yang dianggap berpeluang lolos ke Senayan karena mengantongi 4,5 persen.
Survei JRC ini dilakukan pada 26-31 Desember 2023 pada 1.200 responden perwakilan dari seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Hasil Survei Puspoll
Hasil survei Puspoll terbaru menyebut, partai-partai baru seperti PSI, Gelora, Ummat dinyatakan masih di bawah ambang batas 4 persen.
Begitu juga dengan Partai Perindo yang elektabilitasnya masih di bawah 4 persen.
Sementara Demokrat diketahui lolos ke Senayan dengan keterpilihan sedikit di atas ambang batas 4 persen.
Sembilan partai politik parlemen (petahana) diprediksikan masih akan tetap melenggang mulus untuk periode 2024 – 2029.
Adalah PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB PKS, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PAN dan PPP.
Demikian hasil survei Pusat Poling Indonesia (Puspoll Indonesia) yang dirilis pada Selasa (2/1/2024).
Direktur Eksekutif Puspoll Muslimin Tanja dalam keterangan tertulis menjelaskan, tiga besar perolehan suara masih diduduki PDIP 21,1 persen disusul Gerindra 17,3 persen dan Golkar 10,9 persen.
Sedangkan papan tengah ada PKB 7,6 persen, PKS 7,2 persen serta Nasdem 6,6 persen.
Papan bawah ada Demokrat dan PAN masing-masing 4,2 persen serta PPP 4,1 persen.
Sisanya di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
Hasil Survei Partai Terbaru versi Puspoll Rilis 2 Januari 2024
– PDIP 21,1 persen
– Gerindra 17,3 persen
– Golkar 10,8 persen
– PKB 7,6 persen
– PKS 7,2 persen
– Nasdem 6,6 persen
– Demokrat 4,2 persen
– PAN 4,2 persen
– PPP 4,1 persen
– Perindo 2,4 persen
– PSI 1,8 persen
– PBB 0,6 persen
– Hanura 0,4 persen
– Ummat 0,2 persen
– PKN 0,2 persen
– Gelora 0,1 persen
– Buruh 0,1 persen
4. Survei NSN
Sementara itu, Temuan Nusantara Strategic Network (NSN), PDIP dan Gerindra berebut coattail effect (efek ekor jas) Presiden Joko Widodo.
Gerindra menyalip PDIP, sementara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diprediksikan tembus Parlemen Senayan (DPR RI).
Survei NSN periode Desember 2023, Gerindra dan PSI mengalami kenaikan elektabilitas cukup signifikan. PDIP turun ke peringkat kedua.
Direktur Program NSN Huslidar Riandi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 1 Januari 2024 menjelaskan, Gerindra meraih elektabilitas tertinggi pada Desember 2023 dengan 18,8 persen.
PDIP turun ke peringkat kedua 16,3 persen.
Survei Oktober 2023, PDIP 17,5 persen, sedangkan Gerindra masih 15,4 persen.
Pada bulan November 2023, PDIP mengalami penurunan menjadi 17,2 persen dan Gerindra naik menjadi 17,6 persen.
Begitu juga dengan PSI.
Pada Oktober 2023, PSI menembus 4,2 persen, lalu naik menjadi 5,4 persen pada bulan November 2023, dan kini mencapai 6,1 persen.
Menurut Riandi, menurunnya elektabilitas PDIP diperkirakan erat dengan perbedaan sikap antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam menyikapi gelaran Pilpres 2024.
PDIP adalah partai pengusung Jokowi hingga menang dua kali pemilu, yaitu pada tahun 2014 dan 2019.
Dukungan Jokowi terhadap Prabowo Subianto dinilai memberikan insentif elektoral bagi Gerindra dan sebaliknya menurunkan elektabilitas PDIP.
“Terjadi migrasi pemilih Jokowi dengan kecenderungan untuk mengalihkan suaranya kepada Gerindra sehingga elektabilitasnya naik signifikan,” kata Riandi.
Buah manis coattail effect pilpres tidak hanya dirasakan Gerindra, tetapi juga PSI.
“Asosiasi kuat PSI dengan Jokowi berimbas pada lonjakan elektabilitas. PSI gencar mengampanyekan diri sebagai partai Jokowi dan menggaungkan spirit Jokowisme,” terang Riandi.
PSI menunjuk Kaesang Pangarep yang merupakan putra Jokowi sebagai ketua umum di akhir September 2023, hingga mengerek elektabilitas menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen. PSI lalu memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran pada arena pilpres.
Survei NSN pada tanggal 23-27 Desember 2023 secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Partai 2024 Versi NSN Rilis 1 Januari 2024
– Partai Gerindra 18,8 persen.
– PDI Perjuangan 16,3 persen.
– Golkar 8,8 persen.
– PKB (7,4 persen)
– Demokrat (7,2 persen)
– PSI 6,1 persen.
– PKS (4,4 persen).
– PAN (3,2 persen)
– Nasdem (2,6 persen)
– PPP (2,0 persen)
– Perindo (1,7 persen)
– Gelora (1,2 persen).
– PBB (0,7 persen)
– Hanura (0,6 persen)
– Ummat (0,5 persen)
– Garuda (0,1 persen).
– PKN dan Buruh nihil dukungan. (Tribun Network/ Bangkapos.com / Dedy Qurniawan)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII