POSBELITUNG.CO – Syifa Dwi Fauziah kecewa berat dan tak mau lagi hidup bersama MA, oknum polisi Polres Bandung.
Laki-laki yang menikahinya 20 Mei 2021 lalu, tega membohonginya.
Baru saja, menjalani hidup sebagai pengantin baru, Syifa menggugat cerai MA.
Alasannya, saat menikah, MA memberikan Syifa emas kawin palsu.
Syifa Dwi Fauziah adalah anak seorang camat di Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi hadir saat Syifa dan MA menikah.
Syifa muncul di Yotube Kang Dedi Mulyadi Channel, Senin (15/4/2024).
Dia menceritakan awal mula menikah dengan anggota polisi tersebut.
Syifa mengaku menjalin hubungan dengan anggota polisi selama empat tahun.
“Pacaran 3 bulan langsung tunangan hampir empat tahun, ketemunya dari kenalan teman,” cerita Syifa dikutip dari TribunJabar.id.
“Selama pacaran banyak problemnya pasti, sering bertengkar, tapi balikan lagi,” ujarnya.
Setelah itu, mereka bertunangan tiga bulan setelah pacaran.
“Kemudian menikah empat tahun setelah pacaran. Dia (MA) anggota polisi di Kota Bandung,” kata Syifa.
Syifa menjelaskan saat itu emas kawin yang diberikan di antaranya emas seberat 10 gram.
Emas tersebut baru ia lihat secara fisik saat proses ijab kabul.
Namun setelah resmi menikah ia tak pernah mendapatkan surat-surat dari emas tersebut.
Seiring berjalannya waktu, emas mas kawin itu berubah warna jadi menghitam.
Syifa pun penasaran mengecek langsung ke toko.
Saat dicek ternyata sama sekali tidak ada kandungan emas dan masuk kategori aksesoris.
Dan hingga kini emas itu masih disimpan olehnya sebagai bukti.
“Mau cerita ke orang tua berat juga kemudian malu.
Akhirnya cerita konsultasi ke psikolog karena tidak ada teman untuk cerita.
Berasa hidup ini gak ada harga dirinya sama sekali kok sampai diberi mahar emas palsu,” ucapnya.
Ajukan cerai
Hingga akhirnya Syifa mengajukan cerai.
Bukan hanya soal emas palsu, ada faktor lain yang membuatnya ingin berpisah.
Di antaranya hubungan dengan keluarga suami yang tak baik sampai dugaan KDRT yang kerap ia alami.
“KDRT melempar vape ke badan sampai biru, sampai sekarang saya harus ke psikiater diberi obat-obatan.
Karena dia sering mengancam sampai ke tempat kerja saya minta untuk saya dipecat,” terangnya.
“Dia itu gak suka dikritik, gak suka dengar omongan, sampai ada itu (KDRT),” ujarnya.
Saat ini proses perceraiannya sudah memasuki sidang pertama.
Sidang kedua rencananya akan digelar pada September mendatang sambil menunggu surat persetujuan dari Polri sebagai instansi suaminya bekerja.
“Selama ini suami terus menghambat dan mempersulit proses perceraian.
Saya dan keluarga sudah tidak mau meneruskan pernikahan.
Makanya saya ingin mempercepat proses perceraian supaya hak asuh anak ke saya,” ucap Syifa.
Sementara itu Dedi Mulyadi mengatakan sengaja ingin mengobrol dengan Syifa karena banyak orang yang menanyakan kasus tersebut padanya.
Terlebih dalam video dibuka dengan wajah Dedi Mulyadi yang ternyata menjadi saksi pernikahan.
Menurut Dedi Mulyadi, setelah mendengar penjelasan langsung dari Syifa, patut diduga bahwa pernikahannya tidak sah karena memberikan mahar palsu.
Meski begitu ia akan menanyakan langsung kepada KUA maupun Pengadilan Agama terkait hukum pemberian emas palsu sebagai mahar.
“Kalau tidak sah dari sisi hukum bisa mengajukan pembatalan pernikahan seperti kasus Fahmi di Bogor yang istrinya menghilang,” ujar Dedi Mulyadi.
Diketahui, anggota polisi tersebut saat ini tengah berdinas di Polrestabes Bandung.
Mendiang Ayah Kecewa
Sementara, mengetahui hal itu, ayahnya pun sempat mengirim pesan pada mertua Syifa soal mas kawin palsu itu.
Namun tidak mendapat balasan dan penjelasan apapun.
Sang ayah juga sempat memarahi suami Syifa karena permasalahan tersebut.
“Mau mempersulit mau adu kekuatan mau gimana initeh? udah di lembutin udah musyawarah masih aja dipersulit (soal cerai dan ganggu ke kantorku),” tulis Syifa mengartikan kemarahan sang ayah dikutip dari TribunnewsBogor.com
Bahkan saat itu ayahnya mengaku sudah sangat sakit hati dengan ulah menantunya itu.
“Ini mau puas atau gimana? kasih kesakitan terus buat keluarga saya,” kata sang ayah lagi lewat pesan suara.
Menurutnya hal itu diketahui saat putrinya hendak menjual mas kawin itu karena keperluan biaya.
Kemudian emas itu pun dicek kembali oleh pihak keluarga dan ternyata imitasi alias emas palsu.
“Ya Alloh pa padahal mah teu kedah dipaksakeun pami teu aya mah. Mudahan jadi perhatosan kasadayana kahoyong teh ulah kitu
(Ya Allah pa padahak tidak usah memaksakan kalau tidak ada, semoga jadi perhatian untuk semua kalau bisa jangan seperti itu),” kata sang ayah lagi.
Rupanya sebulan setelahnya sang ayah meninggal dunia.
Diketahui, ayah Syifa Dwi Fatmawati wafat saat menjabat sebagai Camat Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Sang ayah bernama Diaudin itu meninggal pada 3 Maret 2024, sebelum Ramadhan.
“Garda terdepan ku udah ga ada, makin puas kan tuan nginjek2 aku nya sekarang?” tulisnya lagi.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII