TRIBUNNEWSMAKER.COM – Inilah hasil elektabilitas partai politik untuk Pemilu 2024.
24 partai terlihat semakin menunjukkan persaingan jelang pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.
Tak cuma para capres cawapres yang diukur angka elektabilitasnya, partai-partai yang menjadi peserta Pemilu 2024 juga turut disurvei.
partai pendukung capres nomor 3 Ganjar Pranowo, PDIP terlihat semakin bersaing dengan Gerindra.
Beberapa hasil survei sejumlah lembaga yang dihimpun Tribunnews.com yang dirilis dalam dua bulan terakhir ini menunjukkan ketatnya persaingan partai pendukung Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud dalam meraih suara pemilih.
PDIP selaku partai utama pengusung Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Gerindra selaku partai utama pengusung Prabowo Subianto untuk memperebutkan posisi pertama.
Diketahui, PDIP sebelumnya senantiasa memuncaki elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2024.
Namun belakangan angka elektabilitas PDIP yang awalnya terpaut jauh dengan Gerindra kian tipis jaraknya.
Bahkan hasil survei beberapa Lembaga baru-baru ini Gerindra bisa menyalip elektabilitas PDIP.
Sementara Golkar berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga rata-rata berada di posisi ketiga.
Sementara itu, 3 partai pengusung Anies-Muhaimin yakni NasDem, PKS, dan PKB berada di papan tengah.
Persaingan elektabilitas ketiga partai tersebut cukup ketat.
Demokrat yang sebelumnya elektabilitasnya sempat merangkak naik, setelah mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto justru elektabilitasnya tergerus.
Tetapi Demokrat masih aman dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).
Begitu juga dengan PAN yang relatif lebih aman dari PPP yang kerap elektabilitasnya berada di bawah 4 persen.
Partai politik yang tergabung dalam koalisi pendukung Capres-Cawapres 2024 tentunya berharap mendapat efek ekor jas atau coat-tail effect.
Seperti diketahui 3 partai peserta pemilu pendukung Anies-Muhaimin yakni NasDem, PKS, dan PKB.
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto (DOK. TKN Prabowo-Gibran)
Kemudian Prabowo-Gibran didukung Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI.
Selanjutnya Ganjar-Mahfud didukung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Sementara 3 partai lainnya seperti Ummat, Buruh, dan PKN belum secara terang arah dukungannya.
1. Survei Median
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei elektabilitas partai politik atau parpol Senin (8/1/2024).
Dalam survei Median yang dilakukan 23 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024, elektabilitas PDIP dan Gerindra terpaut tipis.
PDIP berada di urutan pertama dengan elektabilitas 20,8 persen, disusul Gerindra dengan elektabilitas 20,1 persen.
Kemudian pada posisi tiga diisi Golkar dengan angka elektabilitas 8,5 persen, terpaut tipis dengan PKB yang berada diposisi keempat dengan angka 8,0 persen.
Lalu di posisi kelima ada NasDem 7,6 persen, disusul PKS 5,4 persen, PAN 4,1 persen, Demokrat 4,0 persen, PSI 2,9 persen, Gelora 2,8 persen, PPP 1,2 persen, Perindo 0,6 persen, UMMAT 0,3 persen, PBB 0,1 persen, Hanura 0,1 persen, Buruh 0,1 persen, serta yang belum menentukan pilihan 13,4 persen.
Populasi sampel dalam survei ini seluruh WNI yang memiliki hak pilih.
Jumlah sampel 1.500 responden dengan margin of error sebesar +/- 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara random dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.
Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka langsung.
Dibandingka survei Median sebelumnya yang dirilis Senin (11/12/2023), elektabilitas PDIP pada angka 24,2 persen.
Sedangkan Gerindradi di urutan kedua dengan angka 22,3 persen.
Selisih antara keduanya hanya 1,9 persen dan masih dalam batas margin of error.
Kemudian di posisi ketiga diisi Partai Golkar dengan angka 9,8 persen, disusul Nasdem 8,3 persen, PKB 6,7 persen, serta Partai Demokrat 5,4 persen.
Ketua Umum Partai Golkar (Kompas/ Kristianto Purnomo)
Selanjutnya di posisi ketujuh ada PKS 5,0 persen, PAN = 3,4 persen PSI = 1,7 persen, Partai Gelora 1,6 persen, PPP = 1,5 persen, Perindo 1,0 persen, Hanura 0,5 persen, Garuda 0,3 persen, Partai Ummat 0,2 persen, PBB 0,1 persen, PKN 0,1 persen, dan Partai Buruh 0,1 persen.
Sementara responden yang belum menentukan pilihan berjumlah 7,8 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 20-27 November 2023 dengan populasi survei adalah warga yang memiliki hak pilih.
Target sampel merupakan 1.500 responden dengan margin of error sebesar +/- 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Median memastikan bahwa sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.
2. Survei Ipsos
Lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs juga merilis elektabilitas partai politik diketahui merilis survei terbarunya, rabu (10/1/2024).
Survei diketahui dilakukan pada periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024.
Total 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi yang diikutkan dalam survei ini.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan system Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI).
Sampel diambil dengan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini +- 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil survei Ipsos, elektabilitas Gerindra menggeser PDIP.
Gerindra bedasarkan survei Ipsos mengantongi elektabilitas 27 persen, disusul PDIP sebesar 21 persen, Golkar 8 persen, PKB 7 persen, PKS 7 persen, NasDem 6 persen, PAN 4 persen, Demokrat 3 persen.
Sementara PPP dan PSI disebut belum aman karena hanya mengantongi masing-masing 1 persen.
Padahal dalam survei Ipsos yang dirilis 6 September 2023, PDIP tercatat masih memimpin elektabilitas dengan angka 24,33 persen.
Disusul Gerindra dengan angka 18,42 persen, dan Golkar sebesar 9,5 persen.
Sementara, elektabilitas Nasdem dalam survei Ipsos sebelumnya tercatat sebesar 7 persen, disusul PKB dan PKS dengan elektabilitas masing-masing 4,92 persen dan 4,67 persen.
Adapun sisanya ada 9,84% suara yang memilih partai lain, sedangkan 21,33% lainnya belum menentukan pilihan partai.
Diketahui seurvei Ipsos sebelumnya dilakukan pada 22-27 Agustus 2023 menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan sistem computer-assisted personal interviews (CAPI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,83?n tingkat kepercayaan 95%.
3. Survei CSIS
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas partai politik, Rabu (27/12/2023).
Menurut suvei CSIS, elektabilitas PDIP unggul dari Gerindra dan Golkar.
Elektabilias PDIP berada pada angka 16,4 persen, disusul Gerindra 14,6 persen, Golkar 11,9 persen, dan PKS 11,8 persen.
Kemudian di posisi kelima ada PKB dengan elektabilitas 9,2 persen, NasDem 6,4 persen, PAN 5,2 persen, dan Demokrat 4,8 persen.
Sedangkan partai politik lainnya menurut Survei CSIS tidak lolos parlementery threshold di antaranya Perindo 1,5 persen, PSI 1,3 persen, Hanura 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, PBB 0,2 persen, selanjutnya PKN, Garuda, Ummat elektabilitasnya 0,1 pesen.
Adapun survei dilakukan periode 13-18 Desember 2023.
Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.
Penarikan sampel menggunakan metode Multistage Random Sampling.
Sampel yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.
Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Menurut survei CSIS pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang cukup besar
Pemilih yang merahasiakan pilihan 5,9 persen dan pemilih yang belum menentukan pilihan 6,4 persen.
4. Survei IPE
Lembaga riset dan survei Indonesia Political Expert (IPE) merilis hasil survei Selasa (2/1/2024).
Dalam hasil surveinya, elektabilitas PDIP unggul sebesar 23,80 persen.
Disusul Gerindra 17,80 persen, Golkar 12,70 persen, PKS 6,80 persen, PKB 6,60 persen, dan NasDem 5,10 persen.
Selanjutnya Demokrat 3,90 persen, PAN 3,60 persen, dan PPP 2,70 persen.
Sisanya Perindo, PSI, Hanura, Gelora, Ummat, PBB, Garuda dan Buruh berada di bawah angka 1 persen.
Kemudian pemilih yang tidak memberikan jawaban sebesar 11 persen.
Survei ini dilaksanakan pada rentang waktu periode Agustus 2023 hingga Januari 2024. Dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Teknik pengambilan sampel/responden dilakukan dengan metode random purposive, mulai dari pemilihan kecamatan, hingga responden di satuan KK (5KK) per lokus desa tersampling.
Kriteria responden warga negara Indonesia yang telah mempunyai hak pilih, terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT), berusia 17 tahun dan telah menikah.
Jumlah responden 2.400 responden, sampling error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Surveyor IPE minimal telah menempuh jenjang pendidikan D3, berada di masing-masing kabupaten/kota dan telah dilatih terlebih dahulu untuk memastikan tingkat pemahaman terhadap tujuan dan materi survei. Masing-masing surveyor bertanggung jawab untuk 10 responden.
Uji validitas dan kontrol sebesar 20 persen dari responden dengan metode withness dan spot check.
5. Survei PRC
Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil surveinya Jumat (5/1/2024).
Menurut survei PRC, elektebilitas PDIP unggul dengan angka 17,7 persen, disusul Gerindra 14,2 persen, Golkar 13,2 persen, PKB 11,1 persen, dan PKS 10,3 persen.
Selanjutnya disusul Partai NasDem 8,8 persen, Demokrat 4,8 persen, PAN 4,1 persen, PPP 2,4 persen, dan PSI 1,6 persen.
Kemudian Partai Perindo 0,5 persen, Partai Ummat 0,5 persen, Hanura 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Buruh 0,2 persen.
sementara pemelih yang masih merahasikan atau belum menentukan pilihan 3,9 persen dan tidak tidak tahu 5,7 persen.
Survei ini digelar 20-27 Desember 2023 dengan responden berjumlah 1.200.
Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) minimal berusia 17 tahun.
Survei dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan supervisi berlapis oleh supervisor pusat, koordinator area, koordinator lapangan, call check, dan tim cleaning.
Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
6. Survei LSN
Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil surveinya, Kamis (4/1/2023).
Berdasarkan hasil survei LSN elektabilitas Gerindra unggul dengan 20,3 persen, disusul PDIP 18,5 persen, Golkar 10,2 persen, PKB 8,9 persen, Demokrat 8,7 persen, PKS 7,9 persen, NasDem 7,5 persen, PAN 4,1 persen, PPP 3,2 persen, Perindo 3,1 persen, PSI 3,1 persen.
Kemudian partai lainnya 2,1 persen.
sementara pemilih yang menjawa tidak tahu atau tidak memberikan jawaban sebesar 2,4 persen.
Survei diketahui dilaksanakan pada 28 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024.
Survei melibatkan 1.420 responden dari dari 38 provinsi.
Para responden diambil secara acak sederhana.
Pengumpulan data survei dilakukan dengan metode telepon.
Adapun margin of error survei +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
7. Survei Indikator Politik
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, Selasa (26/12/2023).
Hasil survei terbaru indikator menempatkan elektabilitas PDIP diposisi teratas dengan angka 19,1 persen, disusul Gerindra 18,2 persen, Golkar 9,3 persen, PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, PAN 4,5 persen, Demokrat 4,4 persen, PPP 2,8 persen, PSI 2,4 persen, dan Perindo 1,7 persen.
Sementara partai lainnya yang dibawah angka 1 persen di antaranya Ummat 0,8 persen, Hanura 0,4 persen, PBB 0,4 persen, Gelora 0,3 persen, Buruh 0,2 persen, Garuda 0,2 persen, dan PKN 0,1 persen.
Responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 15,1 persen.
Survei diketahui dilaksanakan pasa 23-24 Desember 2023 dengan melibatkan 1.217 responden yang dipilih secara acak.
Survei dilakukan dengan metode wawancara langsung lewat telepon oleh pewawancara yang sudah profesional.
Adapun margin of error survei yakni +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
8. Survei Litbang Kompas
Litbang Kompas merilis hasil surveinya, Selasa (12/12/2023).
Bedasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas partai Gerindra bisa merangsak ke posisi pertama menyalip PDIP.
Diketahui berdasarkan Survei Litbang Kompas, pada Agustus 2023 elektabilitas Gerindra berada di posisi kedua dengan angka 19,9 persen.
Kemudian pada Desember 2023, elektabilitas naik sekira 3 persen menjadi 21,9 persen.
Berbanding terbalik dengan PDIP yang justru mengalami penurunan.
Tercatat elektabilitas PDIP pada Agustus 2023 sebesar 24,4 persen.
Tetapi pada Desember 2023, elektabilitasnya menurun cukup signifikan menjadi 18,3 persen.
Di posisi ketiga dan keempat, Golkar bersaing ketat dengan PKB.
Elektabilitas Golkar pada Desember 2023 tercapat berada pada angka 8,0 persen, atau meningkat sekira 0,8 persen dari Agustus 2023 yang mencatat hanya 7,2 persen.
Dengan peningkatan angka elektabilitas tersebut membuat Golkar berada di posisi ketiga berdasarkan survei Desember 2023.
Lain hal dengan PKB yang tergeser dari posisi ketiga oleh Golkar.
Pada Agustus 2023, elektabilitas PKB sebesar 7,6 persen dan pada Desember 2023 menjadi 7,4 persen.
Demokrat pun mengalami penurunan dari angka 7,0 persen menjadi 4,5 persen.
Selanjutnya NasDem pun menurun dari 5,9 persen menjadi 4,9 persen.
Begitu juga PKS dari 6,3 persen menjadi 4,5 persen.
Berbeda debfab PAN mengalami peningkatan dari 3,4 persen menjadi 4,2 persen.
PSI dari 0,8 persen meningkat menjadi 2,6 persen, dan PPP meningkat dari 1,6 persen menjadi 2,4 persen.
menurut survei Litbang Kompas yang dirilis Desmber 2023, Perindo, Hanura, Partai Buruh, PBB, Partai Garuda, Partai Ummat, Partai Gelora elektabilitasnya berada di bawah angka 2 persen.
Kemudian yang belum menentukan pilihan sebesar 17,3 persen.
Survei ini diikuti oleh 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas. (Tribunnews | Kompas.com)
Diolah dari artikel Tribunnews
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII