Sosok Paling Tepat Diusung PDIP Lawan Bobby Nasution Pilgub versi Pengamat,Mantu Jokowi Terancam
TRIBUN-TIMUR.COM – Pengamat politik sekaligus dosen ilmu politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Faisal Riza mengungkap sosok paling cocok diusung PDIP lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara.
Sosok itu memiliki rekam jejak yang cukup baik dan dinilai mampu membuka jalan buntu yang dihadapi PDIP partai besutan Megawati.
Sosok punya modal kuat untuk berhadapan dengan mantu Presiden Jokowi, di Pemilihan Gubernur Sumut 27 November 2024.
PDIP yang terkenal kerap gagal dudukkan kadernya sebagai sebagai Gubernur Sumut.
Mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dinilai paling ideal untuk didukung PDIP.
Sebagai incumbent atau petahana, Edy Rahmayadi dinilai memiliki peluang memecah kebuntuan PDIP yang sejauh ini kerap gagal mendudukkan kadernya.
Bobby Nasution, Nikson Nababan, dan Edy Rahmayadi. Tiga calon gubernur Sumatera Utara. (Ist)
Hal itu disampaikan Faisal Riza kepada Tribun-medan.com Sabtu (20/4/2024).
“Saya kira, sebagai incumbent, Edy punya kans besar untuk bersaing dengan kandidat lain seperti Bobby Nasution. Setelah menutup peluang Bobby mendaftar, PDIP bisa mempertimbangkan figur yang cukup kuat untuk melawan Bobby, satu di antaranya ya Edy Rahmayadi,” kata Riza.
PDIP kalah pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara sejak 2008 silam.
PDIP mendulang hattrick kekalahan atau mengalami tiga kali kegagalan meraih kursi Gubernur secara berturut-turut.
Kehadiran Edy Rahmayadi yang secara resmi telah mengambil formulir ke PDIP sebagai calon Gubernur sebut Riza akan dapat menerobos lumbung suara yang selama ini sulit ditembus PDIP.
“Selain itu, ini kesempatan bagi PDIP untuk mengambil kemenangan di Pillkada Sumut sejak 2008. Selama ini, figur yang diusung partai ini sulit menembus kantong suara Islam di Pantai Timur. Nah, figur Edy ini mampu melakukan itu,” lanjut Riza.
Memang bukan hal mudah bagi PDIP untuk memberikan dukungan kepada Edy yang notabenenya bukan kader partai berlambang Banteng itu.
Namun belajar dari pengalaman PDIP kerap gagal mendudukkan kadernya sebagai Gubernur PDIP mesti mengambil langkah berani.
Terlebih calon yang akan berhadapan dengan PDIP adalah Bobby Nasution
“Memang problematik. Mengusung kader sendiri selama ini tidak pernah menang, meski raihan suara bertambah. Tapi ya tetap kalah,” kata Riza.
Dengan kombinasi berbeda yakni dengan memasangkan Edy bersama kader PDIP dapat lebih memperkuat kemungkinan kemenangan.
Apalagi PDIP memiliki kader yang memiliki basis massa berbeda dengan Edy.
Misal seperti Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon atau Nikson Nababan yang memiliki pendukung di Pantai Barat dan Utara Sumut.
Nama lainnya seperti Sekretaris PDIP Sumut Sutarto yang punya lumbung suara pada keturunan suku Jawa di Sumut.
“Sekarang, bisa pakai strategi berbeda dengan kombinasi kader juga. Untuk memperlebar dukungan suara,” kata Riza.
“Kan banyak pilihan di partai. Misalnya untuk kantong suara di pantai Barat dan Utara, ada Nikson dan Rapidin. Atau mempertimbangkan Jawa ada Sutarto.”
Terpisah, Edy Rahmayadi memastikan dirinya bakal maju pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) mendatang.
Hal itu disampaikannya, saat wawancara usai acara Halal Bihalal bersama TKD Amin Sumut yang diselenggarakan di Sekertariat TKD Sumut Jalan Sudirman, Kota Medan.
“Tadi saya sampaikan bahwa saya akan maju menjadi Gubernur itu baru niat pribadi, untuk bisa saya daftar nanti di tanggal 25 Agustus pastinya harus ada partai yang mengusung saya,” katanya, Minggu (21/4/2024).
Mantan Gubernur Sumut itu mengatakan, bahwa untuk menuju pemilihan tersebut, dirinya sedang melakukan lobi-lobi an kepada seluruh partai agar diberikan suport
“Sampai ditanggal 25 Agustus itu, saya melakukan lobi-lobi kepada partai, memohon kepada partai untuk memberikan perahunya,” ucapnya.
Ia pun menegaskan, bahwa dirinya masih membawakan visi misi Bermartabat yang akan diterapkannya kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara.
Hal tersebut ditegaskan Edy karena menurutnya, masyarakat Sumut masih kekurangan rasa bermartabat.
“(Visi dan misi) Bermartabat. Kekurangan Sumatera Utara ini adalah bermartabat,” tegasnya.
Edy pun meminta kepada seluruh masyarakat agar dapat mendokan dan memberikan dukungan kepada dirinya maupun para partai agar berkenan mengusungnya.
“Untuk itu doakan, saya harap partai-partai berkenan untuk saya maju menjadi gubernur yang akan datang,” harapnya.
Edy juga mengungkap alasan kenapa dirinya mendaftar ke Calon Gubernur Sumut ke PDIP.
anyak kesamaan menjadi alasan Edy Rahmayadi memilih PDIP menjadi partai pengusung dirinya untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sumut.
Padahal, pada periode masa jabatan sebelumnya, PDIP tidak mengusung Edy Rahmayadi bahkan tidak mendukungnya.
“Ini lima tahun saya memimpin Gubernur, saat itu PDIP tidak mengusung bahkan mendukung pun tidak,” kata Edy, Minggu (21/4/2024).
Namun kini mantan Gubernur Sumut itu beralasan, bahwa selama masa jabatannya, program-progam dari PDIP memiliki banyak kesamaan dengan programnya.
“Tapi pelaksanaannya lima tahun PDIP, dia melihat kepentingan rakyat sumatera utara dan banyak sekali keputusan-keputusan PDIP selaras dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh provinsi saat itu,” ucapnya.
Ia pun menegaskan, bahwa banyak kesamaan antara program yang dirancang pemerintah provinsi Sumut dengan langkah-langkah dari PDIP.
“Kesamaan, ada pembangunan dan lainnya,” sebutnya.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengambil formulir pendaftaran calon Gubernur Sumut dari PDIP.
Edy sebelumnya memang telah berkomunikasi dengan partai berlambang Banteng itu untuk meminta dukungan pada Pilkada serentak 2024.
Wakil Ketua PDIP Sumut Aswan Jaya mengatakan, kehadiran Edy ke DPD PDIP untuk mengambil formulir pendaftaran calon Gubernur Sumut diwakilkan oleh tim pendukungnya.
“Iya hari ini tadi sudah ambil formulir pendaftaran. Pak Edy diwakilkan oleh tim pemenangnya yang hadir ke DPD PDIP,” ujar Aswan kepada tribun, Sabtu (20/4/2024).
Aswan mengungkapkan kehadiran tim pemenangan Edy disambut oleh Sekretaris PDIP Sumut Sutarto dan para pengurus. Meraka tiba di DPD PDIP Sumut sekitar pukul 10.00 WIB.
Usai mengambil formulir pendaftaran, selanjutnya Edy nantinya akan langsung menyerahkan formulir pendaftarannya ke PDIP secara langsung.
“Untuk pengambilan formulir pendaftaran diwakilkan, namun nanti untuk pengembalian formulir pendaftarannya akan diserahkan langsung oleh pak Edy,” kata Aswan.
Meski begitu Aswan mengatakan belum mengetahui kapan Edy akan menyerahkan langsung formulir pendaftaran.
“Untuk pengambilan belum tau kapan rencananya. Namun kita perkiraan pada bulan Mei nanti,” ujarnya.
PDIP adalah salah satu partai yang dapat mengusung calon Gubernurnya sendiri pada Pilkada Sumut dengan perolehan 22 kursi di DPRD Sumut.
Aswan mengatakan, PDIP terbuka bagi calon Gubernur yang hendak maju sebagai kepala daerah.
Selain Edy sebut dia, kader PDIP yang juga Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan juga telah mendaftarkan ke PDIP.
“Sejauh ini ada pak Edy dan Nikson Nababan yang sudah mengambil formulir pendaftaran. Mungkin akan bertambah kita akan tunggu. Yang jelas kami terbuka bagi siapa saja,” tutup Aswan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com