Sinyal Koalisi,Ansy Lema Sebut PDIP,PAN dan PKB Jadi Miniatur Nusantara Jika Bersatu di Pilgub NTT
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Salah satu bakal Calon Gubernur NTT, Yohanes Fransiskus Lema atau Ansy Lema memberi sinyal koalisi untuk Pilkada 2024.
Politisi PDI Perjuangan itu “turun gunung” untuk mendaftar secara resmi di tiga partai politik sebagai calon gubernur untuk Pilgub NTT 2024.
Tiga partai tersebut yakni PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional atau PAN dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Di Internal PDI Perjuangan, Ansy Lema merupakan satu dari empat kader potensial yang didorong partai untuk maju dalam Pilgub NTT 2024.
Selain Ansy Lema, ada pula nama Andreas Hugo Parera, Herman Hery serta Emi Nomleni.
Sama seperti Ansy Lema, Andreas Hugo Parera serta Herman Hery merupakan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI. Keduanya juga tercatat sebagai pengurus DPP PDI Perjuangan.
Sementara itu, Emi Nomleni saat ini merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan NTT sekaligus Ketua DPRD NTT.
Dari empat nama itu, baru Emy Nomleni dan Ansy Lema yang melakukan pendaftaran untuk menjadi bakal calon gubernur NTT.
Daftar di PAN dan PKB
Ansy Lema mendaftar secara resmi di DPW PAN NTT pada Sabtu (4/5) siang. Ia didampingi sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan NTT menuju Rumah PAN NTT setelah sebelumnya mendaftar di DPD PDI Perjuangan NTT pada Sabtu pagi.
Pada kesempatan itu, anggota DPR RI terpilih pada Pileg 2024 lalu tersebut menegaskan tiga hal penting yakni dirinya siap mengabdi untuk Provinsi NTT, dirinya siap bertarung di Pilgub NTT 2024 dan dirinya siap mengikuti segala proses politik yang ada termasuk di PAN dan PKB.
Ansy mengatakan, alasan maju dalam Pilgub NTT itu menjawab desakan dari berbagai kelompok masyarakat yang meminta dirinya kembali ke NTT dan bekerja lebih maksimal untuk masyarakat NTT melalui jalur eksekutif atau pemerintahan.
“Panggilan untuk pulang ke kampung itu terus disampaikan. Bahkan dua tiga minggu belakangan ini, generasi milenial mendeklarasikan ‘panggil pulang kaka Ansy’,” ujar Ansy Lema usai mendaftar di Rumah PAN NTT.
Ia mengatakan, semua kader PDI Perjuangan dipersiapkan untuk mejadi pemimpin di berbagai level. Karena itu mereka siap untuk mengabdi termasuk menjadi kepala daerah.
Dengan mendaftar di partai politik, kata Ansy, dirinya menghormati dan mengikuti semua tahapan politik yang dilaksanakan oleh partai dalam rangka menghadapi Pilgub 2024.
“Setelah PDIP, saya sudah ke PAN dan saya akan ke PKB. Di tiga partai ini saya akan mendaftar,” tegas Ansy Lema.
Ia mengatakan, di tiga partai dengan karakter berbeda yang menyatukan Indonesia itu dia mendaftarkan diri.
PAN, kata Ansy, merupakan partai berbasis islam modernis dalam konteks nasional sementara PKB merupakan partai berbasis Nahdiliyin yang lebih tradisional. Sedang, PDI Perjuangan merupakan rumah kebangssan dan kebinekaan.
“Menurut saya, kalau tiga ini bisa menyatu, inilah warna Kebinekaan indonesia di NTT. Karena selama ini NTT itu miniatur nusantara,” ungkap Ansy.
Bakal Calon Gubernur NTT Ansy Lema saat datang ke Rumah PAN NTT mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan disambut pengurus PAN NTT. (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)
Dukungan PAN
Sekretaris DPW PAN NTT Marthen Lenggu menyebut ada empat bakal calon yang sudah mendaftar di DPW PAN NTT sejak 26 April 2024.
Pendaftaran bakal calon, kata Lenggu merupakan tahapan awal dalam tahapan mengusung dan mendukung paket guebrnur dan wakil gubernur NTT pada Pilgub 2024 mendatang. Adapun bakal calon yang diusung menjadi keputusan DPP PAN.
Namun demikian, Lenggu menyebut bahwa masyarakat NTT memiliki harapan kepada sosok politisi muda itu. Slogan Nelayan Tani Ternak yang sering diutarakan Ansy Lema menjadi ciri khas tersendiri dengan jejak langkah yang sudah teruji.
“Kami percaya dengan sosok muda yang energik Pak Ansy bisa menuntaskan pekerjaan yang ada di NTT. Sehingga masyarakat NTT bisa menikmati kesejahteraan,” kata dia.
Potensi koalisi tiga partai
Sebelum Ansy, salah satu bakal calon gubernur dari PDI Perjuangan lainnya, Emi Nomleni juga mendaftar di tiga partai.
Pepekan kemarin, politisi yang akrab disapa Emi Nomleni itu mendaftar di dua partai, selain PDI Perjuangan yang dinahkodainya.
Kamis (2/5) kemarin, Emi Nomleni didampingi sejumlah pengurus dan tim mendaftar di DPW PKB NTT sebagai bakal calon gubernur. Sementara, satu pekan sebelumnya, yakni Jumat (26/4), Emi juga didampingi pengurus dan tim mendaftar sebagai bakal calon gubernur di DPW PAN NTT.
Di dua markas partai itu, Emi mendapat sambutan yang hangat, baik dari pimpinan partai maupun para pengurus.
Ketua DPW PKB NTT, Alo Malo Ladi menyebut bahwa Emi Nomleni bukanlah orang asing di rumah PKB. Pasalnya, Emi merupakan calon wakil gubernur yang diusung Koalisi PDIP dan PKB pada Pilgub 2018 lalu, berpasangan dengan Marianus Sae.
“Sejarah itu tidak bisa kita pungkiri. PDI-P pernah bersama-sama dengan PKB. Kami merasa tidak asing,” ujarnya.
Meski menyebut bahwa PKB NTT masih harus melalui berbagai mekanisme untuk sampai pada tahap mendukung bakal calon gubernur dan membangun koalisi, namun ia mendoakan Emi Nomleni untuk bisa menang pada Pilgub NTT 2024.
Politisi asal Sumba itu meminta Emi Nomleni untuk melalui segala mekanisme yang ditetapkan partai hingga keputusan dikeluarkan oleh DPP PKB.
Dia mengaku komitmen dukung-mendukung akan dibangun setelah ada kesepakatan bersama. Sepanjang perjalanan itu tentu akan ada komunikasi yang dibangun.
“Dalam waktu ke depan ini DPP (PKB) akan mengeluarkan sejumlah surat untuk membangun komunikasi dengan partai lain untuk membangun koalisi,” ujarnya.
Sementara itu, ketua DPW PAN NTT, Ahmad Yohan memberi apresiasi dan berterima kasih karena Emi Nomleni menjadi figur calon kepala daerah pertama yang mendaftar partai itu.
Ahmad Yohan menyebut bahwa keputuasan terkait bakal calon gubernur atau wakil gubernur berada di tangan DPP. Karena itu dirinya berharap Emi Nomleni dapat menggunakan jaringan di pusat untuk mengamankan dukungan.
“Ibu Emi adalah idola saya. Terima kasih sudah datang untuk berproses, ini proses administrasi yang putusannya ada di DPP. Ibu saya memohon agar proses ini tidak hanya di DPW PAN NTT tetapi di pusat juga jadi Ibu bisa pakai jaringan di sana,” ungkap Ahmad Yohan.
Sementara itu, Emi Nomleni menyebut bahwa DPD PDIP NTT ingin merajut hubungan bersama DPW PAN NTT agar memilih calon pemimpin terbaik yang akan memimpin NTT selama lima tahun ke depan.
Sebagai Bacagub NTT, Emi mengaku akan mengikuti seluruh proses dalam internal PDIP maupun proses di DPW PAN NTT.
“Bisa saja bukan saya yang dipilih, ada orang di luar sana, tetapi kita tetap ikut proses. Saya yakin proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik,” ungkap Emi saat berada di Rumah PAN NTT.
Kader PAN dan PKB
Hingga Minggu, 5 Mei 2024, belum ada kader PAN dan PKB yang mendaftar untuk menjadi bakal calon gubernur maupun bakal calon wakil gubernur NTT.
Figur yang sudah mendaftar di kedua partai itu berasal dari partai lain serta profesional – non partai.
Terdapat dua nama figur non partai yang menadaftar di DPW PAN NTT yakni mantan Kapolda NTT Irjen Pol Purn Johnhy Asadoma dan profesional sekaligus konsultan pembangunan, Frans Aba. Selain itu, ada dua politisi PDI Perjuangan yakni Emi Nomleni dan Ansy Lema.
Sementara itu, untuk DPW PKB, ada nama Frans Aba, serta dua politisi yakni Emi Nomleni (PDI Perjuangan) dan Jane Natalia Suryanto (PSI) yang mendaftar untuk menjadi bakal calon gubernur NTT.
Adapun pada Pileg 2024 lalu, PKB berhasil mendulang 7 kursi DPRD NTT sementara PAN mendulang 4 kursi. Sementara PDI Perjuangan menjadi pemenanag dengan mendulang 9 kursi.
Berdasarkan undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, dibutuhkan 13 kursi untuk mengusung paket calon gubernur dan wakil gubernur untuk maju dalam Pilgub NTT 2024.
Menurut pasal 42 ayat 1 UU 10 tahun 2016, pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur didaftarkan ke KPU Provinsi oleh partai politik, gabungan partai politik, atau perseorangan.
“(Tiap parpol harus punya) 13 kursi DPRD NTT untuk bisa mengusung sendiri calon kepala daerah),” kata Komisioner KPU NTT Baharudin Hamzah. (fan/cr20/rey/ian)
Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema yang atau Ansy Lema akhirnya mendaftarkan diri sebagai bakal calon Gubernur (Bacagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi NTT 2024. (POS-KUPANG.COM/HO)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS