POSBELITUNG.CO – Budi Gunawan adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) kedua dari unsur Polri sejak pascareformasi.
Dia adalah Jenderal bintang 4 Polri yang pensiun pada 2018 lalu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi amanat kepada Budi Gunawan sebagai Kepala BIN pada 9 September 2016.
Sosok ini termasuk lama menjabat Kepala BIN, hampir delapan tahun.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com di laman elhkpn.kpk.go.id, Budi Gunawan terakhir melaporkan harta kekayaannya pada 11 silam atau tahun 2013.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaran Negara (LHKPN) itu diserahkan Budi Gunawan saat masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri.
Jumlah kekayaan Budi Gunawan di tahun 2013 termasuk besar, yakni mencapai Rp22.657.379.555.
Dia tercatat memiliki 37 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Jakarta Selatan, Subang, Bogor, Bandung, Bekasi, dan Serang.
Total 37 propertinya itu mencapai 99 persen keseluruhan harta Budi Gunawan, yaitu sebesar Rp21.543.934.000.
Selain 37 bidang tanah dan bangunan, Budi Gunawan juga mempunyai dua kendaraan yang total nilanya Rp475.000.000.
Dua kendaraan itu adalah mobil Nissan Juke senilai Rp200.000.000 dan Mitsubsihi Pajero senilai Rp275.000.000.
Tak hanya itu, Budi Gunawan juga memiliki aset bisnis di bidang tekstil, yaitu Lila Embroidery yang nilainya Rp40.000.000.
Budi Gunawan juga diketahui mempunyai harta bergerak lainnya sebesar Rp215.000.000, serta giro dan setara kas Rp383.445.555.
Gagal jadi Kapolri
Pada 2015 silam, Presiden Jokowi mencalonkan Budi Gunawan sebagai calon tunggal Kapolri untuk menggantikan Badrodin Haiti.
Pencalonan Budi Gunawan itu lantas menuai protes lantaran ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada Januari 2015, atas dugaan penerimaan hadiah.
Tak hanya itu, Budi Gunawan juga sempat terkait kepemilikan rekening gendut.
“Kita ingin sampaikan progress report kasus transaksi mencurigakan atau tidak wajar dari pejabat negara.”
“Perkara tersebut naik ke tahap penyidikan dengan tersangka Komjen BG (Budi Gunawan) dalam kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji,” ungkap Ketua KPK saat itu, Abraham Samad, Selasa (13/1/2015), dilansir Kompas.com.
Aksi protes terkait pencalonan tunggal Budi Gunawan semakin menjadi karena Jokowi tidak melibatkan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekam jejak calon Kapolri.
Status tersangka Budi Gunawan dicabut lantaran ia terbukti tidak bersalah dan berhasil memenangkan sidang praperadilan.
Pada 9 September 2019, Budi Gunawan akhirnya ditunjuk menjadi Kepala BIN.
Riwayat karier
Kapolsekta Tanjung Karang Barat Poltabes Bandar Lampung;
Kasat Lantas Poltabes Palembang;
Kapolresta Bogor;
Sesditlantas Polda Lampung;
Kabag Suslantas Sundit Regident Ditlantas Polri;
Pamen SSDM Polri (Ajudan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri) (1999-2001);
Pamen SSDM Polri (Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri) (2001-2004);
Karobinkar SSDM Polri (2004-2006);
Kaselapa Lemdiklat Polri (2006-2008);
Kapolda Jambi (2008-2009);
Kadiv Binkum Polri[39] (2009-2010);
Kadiv Propam Polri (2010-2012);
Kapolda Bali (2012);
Kalemdiklat Polri (2012-2015);
Wakapolri (2015-2016);
Kepala Badan Intelijen Negara (2016-sekarang);
Guru Besar (Profesor) di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) (2018);
Ketua Umum PB E-Sports Indonesia (2020-2024).
Kepala BIN Kedua dari Unsur Polri
Setidaknya ada delapan anggota TNI/Polri yang menjabat sebagai Kepala BIN sejak era reformasi.
Budi Gunawan yang menjabat sebagai Kepala BIN ke-16, termasuk yang terlama mengisi kursi tersebut di antara Kepala BIN lainnya di era reformasi.
Ia menjabat selama hampir delapan tahun.
Tak hanya itu, ia juga merupakan Kepala BIN kedua yang berasal dari unsur kepolisian.
Selama ini, Kepala BIN selalu dijabat oleh perwira TNI.
Berikut daftar Kepala BIN sejak era reformasi (1998) hingga saat ini:
Letjen TNI Zaini Azhar Maulani (21 Mei 1998-20 November 1999), masih bernama Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN);
Letjen TNI Purn Arie Jeffy Kumaat (20 November 1999-9 Agustus 2001);
Jenderal TNI Purn AM Hendropriyono (9 Agustus 2001-8 Desember 2004), sudah bernama BIN;
Mayjen TNI Purn Syamsir Siregar (8 Desember 2004-22 Oktober 2009);
Jenderal Pol Purn Sutanto (22 Oktober 2009-19 Oktober 2011), Kepala BIN pertama dari unsur kepolisian;
Letjen TNI Purn Marciano Norman (19 Oktober 2011-8 Juli 2015);
Letjen TNI Purn Sutiyoso (8 Juli 2015-9 September 2016);
Jenderal Pol Purn Budi Gunawan (9 September 2016-sekarang).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rifqah, Kompas.com/Ambaranie Nadia)
News Related-
Nadzira Shafa Nyanyi Lagu Baru, Lirik Rakit Soundtrack Film 172 Days, Ceritakan Kisah Cintanya dengan Amer Azzikra
-
Cara Menukarkan Valas dan Informasi Kurs Dollar-Rupiah di BCA, Selasa (28/11)
-
Ganjar Disindir Halus Kepala Suku di Merauke soal Kondisi Jalan
-
BREAKING NEWS - Diduga Depresi,Pemuda di Kubu Raya Nekat Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar
-
Tertarik Ubah Avanza Jadi VW Kodok? Segini Biayanya
-
Bukan Gabung Barito,Sosok di Luar Dugaan Eks Persija Membelot ke Rival Dewa United,Anak Dewa Cek
-
Pesan Mahfud ke Anak Muda Aceh: Semua Akan Sukses karena RI Kaya, Jangan Hedon
-
Apakah Hantu Itu Nyata? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
-
Rajin Beri Bonus dan Ajak Jalan-jalan,Bos Tak Menyangka Lihat Isi Grup WA Karyawan,Semua Dipecat
-
Pimpinan KPK Kaget Kasus Korupsi SYL Ternyata Sudah Dilaporkan Sejak 2020, 3 Tahun Dibiarkan Mangkrak
-
Isyarat Rasulullah Tentang Penaklukan Romawi dan Mesir
-
Istana Ingatkan Pasangan Anies-Muhaimin, Ada Kesepakatan Politik Terkait UU IKN
-
Anak Kiky Saputri Unboxing Bingkisan Ulang Tahun Ke-2 Rayyanza
-
Ragam Keris dan Senjata Pusaka di Museum Pusaka TMII