RESPONS ANIES Dijodohkan dengan Ahok di Pillgub Jakarta,Pengamat: Peluang Menang Sangat Besar
TRIBUN-MEDAN.com – Anies Baswedan memberikan tanggapan terkait kabar dipasangkan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilgub Jakarta 2024.
Anies mengaku belum kepikiran untuk berpasangan dengan Ahok di Pilgub Jakarta.
Karena ia masih meyakinkan diri bakal maju atau tidak di Pilgub Jakarta pada November 2024 mendatang.
Setelah kalah di Pilpres 2024, Anies masih memerlukan waktu untuk mendiskusikan langkah politiknya ke depan.
Termasuk, soal isu dirinya bakal berduet dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Anies dalam acara open house di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).
“Wong memutuskan maju saja belum tahu,” ucap Anies, dikutip dari Kompas.com, Selasa.
“Fase pertama itu apakah ini adalah opsi yang akan diambil? Kalau iya, maka bersama dengan siapa, siapa koalisinya dan lain-lain, itu fase kedua,” imbuhnya.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan hadir dalam sidang gugatan di Mahkamah Konstitusi, Rabu (27/3/2024). (HO)
Bagi Anies, banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Ia pun ingin memastikan Pilkada kali ini berjalan jujur dan adil.
“Makanya beri untuk bicara dengan semua. Proses pilkada ini kan tidak sederhana ya. Bukan soal pendaftarannya saja yang harus dipikirkan, (tapi) kira-kira pilkada besok jujur, adi, bebas enggak ya?” paparnya.
Anies kemudian menegaskan, hingga kini belum memutuskan untuk maju atau tidak di Pilkada 2024.
Ia juga mengaku tidak berniat mendaftar ke partai politik (parpol) tertentu untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Saya tidak berencana daftar-daftaran. Ini bukan soal mendaftar, saya sekarang sedang memikirkan apa area kontribusi yang bisa saya lakukan,” papar Anies.
“Saya merasa lebih baik menunggu sebentar, memastikan bahwa pilkada besok berlangsung jujur, adil, dan bebas intervensi,” sambung dia.
Dalam kesempatan itu, Anies turut mengaku belum membicarakan lebih lanjut perihal Pilkada Jakarta 2024 dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
“Pertemuan (dengan Surya) ada, tapi belum ada pembicaraan lebih jauh,” ucapnya.
Sebagai informasi, Anies merayakan ulang tahun ke-55 siang ini.
Kali ini, ulang tahun Anies dihadiri sejumlah warga.
Warga yang hadir membawa hadiah seperti pigura hingga tumpeng. Ada pula yang mengirim ucapan selamat ulang tahun melalui karangan bunga.
Tidak terpantau satu pun politisi yang hadir dalam acara tersebut.
Suasana perayaan ulang tahun Anies kali ini berbeda jauh dengan perayaan ulangtahunnya yang ke-54 pada 2023 lalu.
Saat itu, ribuan Relawan Amanat Indonesia (ANIES) memenuhi lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/5/2023).
Mereka hadir untuk memberikan dukungannya kepada Anies Baswedan yang akan bertarung pada Pilpres 2024.
Selain relawan, turut hadir pula para pimpinan partai politik (parpol).
Di antaranya Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hartimurti Yudhoyono (AHY), dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali.
Pengamat: Elektabilitas Sangat Tinggi
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengungkapkan ada kemungkinan Ahok dan Anies duet di Pilkada Jakarta.
Menurut Jamiluddin, kedua tokoh tersebut masih memiliki tingkat elektabilitas dan keterkenalan yang baik bagi warga Jakarta.
“Elektabilitas dua sosok ini akan semakin tinggi bila disatukan dalam satu pasangan,” kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/5/2024).
Menurut dia, akan ada hal positif bila dua sosok ini disatukan dalam Pilgub Jakarta 2024.
Pertama, polarisasi warga Jakarta dapat dicegah. Setidaknya polarisasi yang tajam pada Pilkada Jakarta 2017 dapat dicegah.
“Kalau hal itu terwujud, Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiksi dan memuat permusuhan dapat diminimalkan,” kata dia.
Kedua, jika kedua sosok itu diduetkan maka bukan tidak mungkin Pilkada Jakarta 2024 berpeluang cukup satu putaran.
Sebab, bersatunya Anies-Ahok menjadi kekuatan yang akan sulit ditandingan pasangan lain.
“Kalau Pilgub Jakarta hanya satu putaran, maka negara dapat menghemat anggarannya. Selain itu, warga Jakarta juga memperoleh pimpinan yang dicintainya,” ujar Jamiluddin.
Atas hal tersebut, Jamiluddin menilai kalau pasangan Anies-Ahok di Pilkada Jakarta 2024 bisa terwujud, bukan tidak mungkin bisa mendulang kemenangan yang besar.
“Karena itu, bila dua sosok ini disatukan peluang menang akan semakin besar,” ujar dia.
Kendati demikian, pencalonan keduanya dipastikan akan mendapatkan problem terhadap pengusungan nya.
Jamiluddin menyatakan, pengusungan Anies-Ahok ini akan dipengaruhi oleh beberapa parpol termasuk PDIP sebagai rumah politik bagi Ahok.
“Masalahnya, apakah ada partai yang mau mengusung Anies-Ahok ? Setidaknya apakah PKS, PDIP, PKB dan Nasdem mau mengusung dua sosok tersebut ? Tentu empat partai itu yang bisa menjawabnya,” tukas dia.
Wacana Duet Anies-Ahok
Sementara itu, PDIP buka suara terkait peluang Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut pihaknya selalu terbuka dengan semua usulan yang datang dari bawah.
PDIP akan melakukan penjaringan seluruh nama-nama yang berpeluang diusung dalam Pilkada 2024.
“Jadi kita kan partai demokrasi yang berkarakter Indonesia, sehingga nama-nama itu diusulkan dari bawah,” kata Hasto di Posko Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (6/5/2024) malam.
“Kalau (calon) gubernur diusulkan dari DPC dan DPD, dan nama-nama tersebut baru proses penjaringan di tingkat provinsi untuk calon gubernur dan wakil gubernur,” imbuhnya.
Hasto menegaskan, saat ini PDIP sedang mencermati setiap nama kandidat di Pilkada 2024 yang muncul.
Kendati demikian, ia enggan menyebutkan nama-nama yang masuk dalam penyaringan PDIP jelang Pilkada 2024.
“Nama-nama akan tersaring seduai dengan usulan dari daerah daerah yang mohon maaf belum kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,” ucapnya.
(*/tribun-medan.com)