Penyebab Gerakan Janin Kadang Aktif Kadang Tidak, Ketahui Cara Mengatasinya
Salah satu pengalaman paling menyenangkan dalam kehamilan adalah merasakan bayi Bunda bergerak untuk pertama kalinya. Tiba-tiba, semuanya terasa menjadi nyata: Benar-benar ada bayi di dalam perut!
Kemudian pada akhirnya, Bunda akan terbiasa merasakan bayi bergerak-gerak di dalam perut. Bunda bahkan mungkin akan mengeluh tentang adanya kaki di tulang rusuk atau berspekulasi bahwa Bunda akan melahirkan bintang sepak bola di masa depan.
Namun, sesekali Bunda mungkin mengamati bahwa gerakan janin tidak selalu konsisten. Kadang gerakan janin aktif kadang tidak. Dilansir dari Practical Parenting, semua bayi bergerak di dalam rahim, faktanya sebagian besar siklus tidur bayi hanya berlangsung sekitar 30 menit.
Ya, beberapa di antaranya lebih aktif dibandingkan yang lain, namun ada sejumlah faktor yang menyebabkan Bunda mungkin merasa bayi Bunda lebih banyak bergerak dibandingkan wanita hamil lainnya, dan ini bukan karena Bunda memiliki bayi yang hiperaktif!
Baca Juga : Benarkah Ada Perbedaan Gerakan Janin Laki-laki dan Perempuan? Ini Penjelasannya |
Gerakan janin dalam kandungan
Sebenarnya bayi mulai bergerak sejak awal dalam kandungan, namun Bunda baru akan merasakannya hingga usia kehamilan sekitar 16â22 minggu.
Pada awalnya aktivitas tersebut akan terasa seperti getaran halus, dan seiring dengan pertumbuhan bayi, Bunda akan merasakan tendangan atau dorongan yang sangat kuat di perut Bunda.
Berikut ini beberapa penyebab janin kadang aktif kadang tidak:
1. Bayi perlu olahraga
Bayi bergerak karena bayi memerlukan olahraga, bahkan saat masih dalam kandungan, untuk meningkatkan kesehatan sendi dan perkembangan tulang. Bayi Bunda mungkin hanya melakukan gerakan yang alami dan sehat.
2. Bayi tertidur karena ayunan Bunda
Nah, ketika Bunda sangat aktif, tanpa sengaja Bunda membuat gerakan mengayun-mengayunkan janin di dalam kandungan yang membuat janin tertidur. Saat tertidur, praktis janin tidak aktif bergerak.
Selain itu juga, saat aktif, Bunda akan kurang memperhatikan gerakan janin. Banyak ibu hamil mengatakan bahwa bayinya lebih aktif di malam hari, hal ini bisa terjadi karena posisi ibu hamil yang berbaring rileks sehingga dapat merasakan gerakan janinnya, dan perhatian tertuju kepada bayi dalam kandungan.
3. Posisi plasenta
Posisi plasenta juga bisa menjadi penyebab tidak terasanya gerakan janin. Jika plasenta berada di depan rahim maka akan menimbulkan efek seperti bantal, sehingga Bunda tidak dapat merasakan gerakan bayi secara intens. Artinya, meskipun bayi mungkin bergerak di dalam rahim, Bunda akan lebih sulit merasakannya.
4. Ibu hamil kelebihan berat badan
Ibu hamil yang kelebihan berat badan seringkali lebih sulit merasakan gerakan bayinya, karena mereka memiliki bantalan ekstra untuk menyembunyikan gerakan tersebut.
Ada beberapa bayi lebih aktif dibandingkan bayi lainnya. Meskipun kemungkinan jawaban ini tidak menenangkan banyak ibu hamil, penting untuk diketahui bahwa tidak ada dua kehamilan yang persis sama.
Aktivitas di dalam rahim adalah normal, dan tingkat keseluruhannya akan bervariasi dari kehamilan ke kehamilan. Meskipun beberapa bumil mungkin memiliki anak yang relatif tidak aktif selama kehamilan pertama mereka, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan mereka mengalami kehamilan kedua yang sangat aktif.
Secara realistis, tidak ada penjelasan ilmiah mengenai hal ini selain gagasan bahwa setiap anak akan memiliki tingkat aktivitas yang berbeda, kurang lebih sebagai bagian dari kepribadian mereka.
Cara mengatasi gerakan janin yang kurang aktif
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gerakan janin yang terasa kurang aktif:
1. Pastikan Bunda terhidrasi dengan cukup
Hal ini karena minum air dapat meningkatkan volume cairan ketuban dan mendukung gerakan janin. Selain itu, istirahat yang cukup juga dapat membantu ibu merasakan gerakan janin lebih baik. Cobalah berbaring dan fokus pada gerakan janin selama beberapa waktu.
2. Mengubah posisi tubuh
Mengubah posisi tubuh juga dapat merangsang gerakan janin, mencoba duduk atau berbaring dengan posisi yang berbeda bisa membantu. Penting juga untuk mengonsumsi makanan sehat yang kaya nutrisi, karena ini dapat memberikan energi yang cukup untuk janin dan mendorong gerakannya.
3. Penting untuk memahami cara kerja gerakan bayi.
Pertama-tama, para ibu sering kali merasakan sensasi gerakan janin yang agak berbeda berdasarkan berbagai faktor. Meskipun beberapa ibu mungkin merasa anaknya tidak sering bergerak, ibu lain mungkin merasa anaknya terus bergerak.
Jika upaya ini tidak memperbaiki keadaan, segera hubungi dokter kandungan Bunda untuk pemeriksaan lebih lanjut dan memastikan kesehatan janin. Pemeriksaan medis dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang kondisi janin dan tindakan yang perlu diambil.
Pilihan Redaksi |
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!