Penampakan Dewi Kencana Saat Hidup,Patungnya Ditolak Warga Bogor,Ungkit Kejadian Tahun 1357 M

TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Sosok Dewi Kencana kini ramai dihujat warga Puncak Bogor.

Sosok Dewi Kencana dinilai tidak cocok dengan budaya Sunda.

Keberadaan Dewi Kencana mendapat penolakan keras dari berbagai unsur masyarakat di Puncak Bogor.

Sosok Dewi Kencana muncul di kawasan wisata Pakis Hills, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten.

Kemunculan sosok Dewi Kencana berupaka patung berukuran besar.

Manager Area Pakis Hills Alexander menerangkan patung Dewi Kencana berkuruan 12 meter.

Patung tersebut dibuat menggunakan bahan bambu.

“Bahan patungnya terbuat dari alam, bambu. Sehingga tidak akan bertahan lama,” katanya.

Pakis Hills membuat patung Dewi Kencana bertujuan sebagai spot foto wisatawan yang datang.

Patung Raksasa Dewi Kencana di Kawasan Wisata Pakis Hills Puncak Bogor, Selasa (23/4/2024). (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

“Bukan untuk disembah melainkan sebagai spot foto,” katanya.

Lantas, siapa Dewi Kencana ?

Dewi Kencana erat dikaitkan dengan Ratu Kerajaan Majapahit.

Namanya lebih dikenal sebagai Ratu Kencono Wungu atau Dyah Suhita.

Dia merupakan Ratu Majapahit setelah Tribhuwana Tunggadewi.

Melansir Kompas.com, menurut NJ Krom Dewi Kencana merupakan putri dari Bhre Wirabhumi.

Adapaun pendapat lain sesuai Kitab Pararaton dijelaskan Dewi Kencana adalah cucu Bhre Wirabhumi.

Selain itu disebut pula Dewi Kencana adalah putri ke lima Majapahti, Wikramawardhana (1389-1429).

Patung Raksasa Dewi Kencana di Pakis Hills Puncak Bogor yang Tua Polemik, Jumat (19/4/2024). (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

Pendapat paling kuat menjelaskan Dewi Kencana atau Dyah Suhita anak dari Wikramawardhana yang menikahi putri kakak ipar sekaligus musuhnya.

Dyah Suhita menjadi Ratu Majapahit selama 18 tahun.

Dewi Kencana meninggal pada 1447.

Setelah Dewi Kencana meninggal, Kerajaan Majapahit dipimpin adiknya, Bhre Kertawijaya atau lebih dikenal Brawijaya.

Camat Cisarua Heri Risnanda menegaskan bahwa sejarah Dewi Kencana bertolak belakang dengan kearifan lokal masyarakat Puncak Bogor.

“Patung ini tidak sejalan dengan kearifan lokal,” katanya.

Sebab Heri mengatakan bahwa Bogor merupakan bagian dari Kerajaan Pajajaran.

Penampakan Sosok Dewi Kencana Semasa Hidup (Wikipedia)

“Kita tahu Bogor merupakan bagian dari Jawa Barat dengan sejarah Pajajarannya. Sedangkan Dewi Kencana merupakan petinggi dari Kerajaan Majapahit,” katanya.

Perlu diingat bahwa Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Pajajaran memiliki catatan hitam pada masa kepemimpinan Prabu Hayam Wuruk.

Peristiwa antara Majapahit dan Pajajaran terjadi atas tanggung jawa Gajah Mada yakni Perang Bubat pada 1357 Masehi.

Akibat Perang Bubat, hubungan Hayam Wuruk dan Gajah Mada menjadi renggang.

Oleh para pejabat dan bangsawan Majapahit, Gajah Mada dianggap lancang dan gegabah.

Bahkan Perang Bubat dianggap sebagai peristiwa yang menyebabkan lemahnya Kerajaan Majapahit setelah wafatnya Hayam Wuruk.

Perang Bubat juga mengakibatkan hubungan Majapahit dengan Sunda menjadi rusak.